Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 13463 | 07 Mar 2025
Klinis : pasien demam tidak diketahui penyebabnya
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi pasien demam dengan penyebab yang tidak diketahui.
Diagnosa Keperawatan:
Hipertermia berhubungan dengan infeksi tidak diketahui penyebabnya
Penjelasan singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Hipertermia didefinisikan sebagai peningkatan suhu tubuh di atas batas normal akibat gangguan mekanisme pengaturan suhu. Pada kasus ini, pasien mengalami demam dengan penyebab yang tidak diketahui, sehingga diagnosis keperawatan yang sesuai adalah Hipertermia berhubungan dengan infeksi tidak diketahui penyebabnya.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan pada pasien dengan hipertermia adalah Suhu tubuh kembali normal, Tanda-tanda vital stabil, dan Tidak terjadi komplikasi akibat hipertermia.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain:
1. Monitoring suhu tubuh secara teratur
2. Pemberian antipiretik sesuai indikasi
3. Pemberian kompres dingin untuk menurunkan suhu
4. Peningkatan asupan cairan
5. Edukasi tentang manajemen demam dan komplikasinya
Dengan menerapkan standar SDKI, SLKI, dan SIKI, perawat dapat memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif dan terstruktur untuk mengatasi kondisi hipertermia pada pasien dengan penyebab demam yang tidak diketahui. -
Article No. 13464 | 07 Mar 2025
Klinis : gejala demam berdarah
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat berdasarkan Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI), Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI), dan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) yang dikeluarkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi demam berdarah.
Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko Ketidakstabilan Tanda Tanda Vital berhubungan dengan peningkatan suhu tubuh akibat infeksi virus dengue.
Penjelasan:
Pasien dengan demam berdarah memiliki risiko ketidakstabilan tanda-tanda vital, seperti peningkatan suhu tubuh, nadi, dan tekanan darah, yang dapat mengancam kondisi pasien. Hal ini disebabkan oleh infeksi virus dengue yang menyebabkan reaksi inflamasi dan perubahan hemodinamik.
2. Risiko Perdarahan berhubungan dengan penurunan jumlah trombosit akibat infeksi virus dengue.
Penjelasan:
Pasien dengan demam berdarah memiliki risiko perdarahan yang disebabkan oleh penurunan jumlah trombosit akibat infeksi virus dengue. Trombosit berperan penting dalam proses pembekuan darah, sehingga penurunannya dapat meningkatkan risiko perdarahan.
3. Kelelahan berhubungan dengan demam dan anoreksia akibat infeksi virus dengue.
Penjelasan:
Pasien dengan demam berdarah sering mengalami kelelahan yang disebabkan oleh demam tinggi dan anoreksia (penurunan nafsu makan) yang terjadi akibat infeksi virus dengue. Hal ini dapat menyebabkan penurunan energi dan kelemahan pada pasien.
Intervensi Keperawatan (SIKI):
1. Pemantauan Tanda Tanda Vital
2. Pemberian Cairan Intravena
3. Terapi Antiemetik
4. Pencegahan Perdarahan
5. Manajemen Kelelahan
Luaran Keperawatan (SLKI):
1. Stabilitas Tanda Tanda Vital
2. Tidak ada Perdarahan
3. Peningkatan Energi
Sebagai seorang perawat, saya akan memantau dan mengelola kondisi pasien dengan demam berdarah secara komprehensif berdasarkan standar asuhan keperawatan yang ditetapkan oleh PPNI untuk mencapai luaran keperawatan yang optimal. -
Article No. 13465 | 07 Mar 2025
Klinis : Obat oral
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan: Ketidakefektifan Terapi Obat
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
Ketidakefektifan Terapi Obat merupakan diagnosa keperawatan yang mengindikasikan adanya ketidakmampuan klien dalam melakukan pengobatan secara efektif, sehingga tujuan pengobatan tidak tercapai.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan dari diagnosa ini adalah klien dapat menunjukkan penggunaan obat yang efektif, mampu memantau efek obat, dan mencapai tujuan terapi yang diharapkan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan meliputi pemberian edukasi terkait penggunaan obat, pemantauan efek obat, serta kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk mengoptimalkan terapi obat. Selain itu, intervensi untuk meningkatkan kepatuhan klien dalam mengonsumsi obat juga dapat dilakukan.
Sebagai seorang perawat, saya akan berusaha membantu klien mencapai tujuan terapi obat yang efektif melalui pemberian edukasi, pemantauan, dan kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain. Saya akan bekerja sama dengan klien untuk mengidentifikasi hambatan dan membantu menemukan solusi yang sesuai. -
Article No. 13466 | 07 Mar 2025
Klinis : peningkatan suhu atau hipertermia
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Sebagai seorang perawat profesional, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat mengenai standar SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi peningkatan suhu atau hipertermia.
Diagnosa Keperawatan:
Hipertermia: Peningkatan suhu tubuh di atas rentang normal, yang disebabkan oleh berbagai faktor, seperti infeksi, penyakit, atau paparan lingkungan yang berlebihan.
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
Dalam SDKI, hipertermia dikategorikan sebagai Gangguan Termoregulasi, yang didefinisikan sebagai "Ketidakmampuan untuk mempertahankan suhu tubuh dalam batas normal." Diagnosa ini memiliki kode nomor 03.06.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran keperawatan yang terkait dengan hipertermia meliputi:
1. Kontrol Suhu Tubuh: Kemampuan untuk mempertahankan suhu tubuh dalam rentang normal.
2. Pemulihan Suhu Tubuh: Kemampuan untuk menurunkan suhu tubuh yang meningkat ke rentang normal.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat diterapkan untuk mengatasi hipertermia antara lain:
1. Manajemen Suhu Tubuh: Tindakan untuk memantau dan mengontrol suhu tubuh.
2. Terapi Pendinginan: Aplikasi metode pendinginan, seperti kompres dingin, untuk menurunkan suhu tubuh.
3. Edukasi Manajemen Suhu Tubuh: Pemberian informasi dan pengajaran kepada pasien/keluarga tentang cara mengelola suhu tubuh.
Dengan mengacu pada standar SDKI, SLKI, dan SIKI, perawat dapat memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif dan terstruktur untuk mengatasi masalah peningkatan suhu atau hipertermia pada pasien. -
Article No. 13467 | 07 Mar 2025
Klinis : Penyakit yang membutuhkan pemberian obat secara oral
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat berdasarkan SDKI, SLKI, dan SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi yang membutuhkan pemberian obat secara oral.
Diagnosa Keperawatan:
1. Ketidakefektifan Terapi Pengobatan
Penjelasan:
Ketidakefektifan Terapi Pengobatan adalah ketidakmampuan individu untuk mengambil, mencerna, dan/atau memanfaatkan regimen terapi yang diresepkan. Hal ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor, seperti pemahaman yang kurang tentang aturan penggunaan obat, efek samping yang tidak diketahui, dan kesulitan dalam mematuhi jadwal pengobatan.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Karakteristik Definisi: Individu tidak dapat mengikuti regimen pengobatan yang diresepkan.
- Faktor Terkait: Kurangnya pengetahuan tentang aturan penggunaan obat, efek samping, dan kesulitan dalam mematuhi jadwal pengobatan.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran yang Diharapkan: Individu dapat mengikuti regimen pengobatan yang diresepkan secara efektif.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi Keperawatan: Edukasi tentang aturan penggunaan obat, manajemen efek samping, dan strategi untuk meningkatkan kepatuhan dalam pengobatan.
Dengan pendekatan yang komprehensif berdasarkan standar SDKI, SLKI, dan SIKI, perawat dapat membantu pasien mencapai hasil yang diharapkan dalam penggunaan obat secara oral yang efektif. -
Article No. 13468 | 07 Mar 2025
Klinis : Penyakit yang membutuhkan pemberian obat secara oral
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI-SLKI-SIKI untuk kondisi penyakit yang membutuhkan pemberian obat secara oral.
Diagnosa Keperawatan:
Ketidakefektifan Terapi Pengobatan
Penjelasan:
Diagnosa keperawatan ini mengacu pada SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia) dan menggambarkan kondisi di mana pasien mengalami ketidakmampuan untuk mencapai hasil terapi pengobatan yang diharapkan. Hal ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti kesulitan dalam menelan obat, ketidakpatuhan dalam mengonsumsi obat, atau interaksi obat yang tidak diinginkan.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia) yang terkait:
1. Manajemen Pengobatan: Kemampuan pasien dalam mengelola regimen pengobatan secara efektif.
2. Kepatuhan Pengobatan: Tingkat kepatuhan pasien dalam mengikuti regimen pengobatan yang direkomendasikan.
3. Hasil Terapi Pengobatan: Pencapaian hasil yang diharapkan dari terapi pengobatan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) yang terkait:
1. Manajemen Obat: Intervensi keperawatan untuk memfasilitasi penggunaan obat secara aman dan efektif.
2. Edukasi Pengobatan: Intervensi keperawatan untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman pasien terkait regimen pengobatan.
3. Monitoring Terapi Pengobatan: Intervensi keperawatan untuk memantau efektivitas dan keamanan terapi pengobatan.
Dengan mengacu pada SDKI-SLKI-SIKI, perawat dapat mengidentifikasi masalah keperawatan, menetapkan luaran yang diharapkan, dan melakukan intervensi yang tepat untuk membantu pasien mencapai hasil terapi pengobatan yang optimal. -
Article No. 13469 | 07 Mar 2025
Klinis : Penyakit yang membutuhkan pemberian obat secara oral
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat mengenai SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi yang membutuhkan pemberian obat secara oral, dengan tone akademis dan persona sebagai pakar/perawat.
Diagnosa Keperawatan:
Ketidakefektifan Terapi Obat Oral
Penjelasan:
Diagnosa keperawatan ini mengacu pada Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI) yang dikeluarkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI). Ketidakefektifan Terapi Obat Oral merupakan situasi di mana individu mengalami kegagalan untuk mencapai hasil yang diharapkan dari pemberian obat secara oral.
Beberapa karakteristik definisi dari diagnosa ini antara lain:
- Ketidaktepatan regimen pengobatan
- Ketidakmampuan untuk menelan atau menyerapobat
- Efek samping obat yang merugikan
- Kurangnya pemahaman tentang pengobatan
Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI) yang terkait dengan diagnosa ini adalah Efektivitas Terapi Obat, yang mencakup hasil keperawatan seperti:
- Tanda-tanda vital stabil
- Tidak ada efek samping obat yang merugikan
- Pasien patuh terhadap regimen pengobatan
Sementara itu, Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) yang dapat diterapkan antara lain:
- Manajemen Obat
- Edukasi Obat
- Monitoring Efek Terapi
Dengan pendekatan keperawatan yang komprehensif berdasarkan standar SDKI, SLKI, dan SIKI, diharapkan perawat dapat membantu pasien mencapai efektivitas terapi obat oral yang optimal. -
Article No. 13470 | 07 Mar 2025
Klinis : Hipertensi
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat berdasarkan standar SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi hipertensi.
Diagnosa Keperawatan:
Hipertensi
Penjelasan Singkat:
1. SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
- Definisi: Peningkatan tekanan darah sistolik dan/atau diastolik di atas nilai normal.
- Karakteristik Definisi: Peningkatan tekanan darah sistolik ≥ 140 mmHg dan/atau tekanan darah diastolik ≥ 90 mmHg.
- Faktor Terkait: Obesitas, stres, peningkatan asupan natrium, riwayat keluarga, usia, merokok, penyakit ginjal.
2. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran Keperawatan: Tekanan Darah Terkontrol
- Kriteria Hasil: Tekanan darah sistolik dan diastolik dalam batas normal, tidak ada tanda-tanda komplikasi, pasien dapat mempertahankan gaya hidup sehat.
3. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi Keperawatan: Manajemen Hipertensi
- Aktivitas Keperawatan: Monitoring tekanan darah, edukasi gaya hidup sehat, pemberian obat antihipertensi, manajemen stres, kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain.
Sebagai seorang perawat profesional, saya akan bekerja secara komprehensif untuk mengelola kondisi hipertensi pada pasien. Tujuan utama adalah untuk menurunkan tekanan darah ke dalam batas normal, mencegah komplikasi, dan memfasilitasi pasien dalam menjalankan gaya hidup sehat yang dapat menjaga tekanan darah tetap terkontrol. -
Article No. 13471 | 07 Mar 2025
Klinis : SOP pPemberian Obat secara oral pada pasien hipertensi
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkat mengenai SDKI, SLKI, dan SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi pemberian obat secara oral pada pasien hipertensi.
Diagnosa Keperawatan:
Risiko Ketidakefektifan Terapi Obat berhubungan dengan ketidakpatuhan terhadap regimen pengobatan.
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Risiko Ketidakefektifan Terapi Obat didefinisikan sebagai keadaan di mana individu berisiko mengalami respons terapi obat yang tidak diinginkan atau penggunaan obat yang tidak sesuai dengan tujuan terapi.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan dari diagnosa ini adalah pasien dapat menunjukkan kepatuhan terhadap regimen pengobatan, dapat mengidentifikasi efek samping obat, dan dapat mengambil tindakan yang tepat dalam mengatasi efek samping obat.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain:
1. Asesmen status kesehatan dan penggunaan obat
2. Edukasi mengenai pentingnya kepatuhan terhadap regimen pengobatan
3. Pemantauan efek samping obat dan tindakan yang dapat dilakukan
4. Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk optimalisasi terapi obat
Dalam kasus pemberian obat secara oral pada pasien hipertensi, perawat berperan penting dalam memastikan kepatuhan pasien terhadap regimen pengobatan, memantau efek samping obat, dan memberikan edukasi yang diperlukan. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan efikasi terapi obat dan mencegah komplikasi yang mungkin timbul. -
Article No. 13472 | 07 Mar 2025
Klinis : hipotermia
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI untuk kondisi hipotermia, dengan tone akademis dan persona sebagai pakar perawat.
Diagnosa Keperawatan:
Hipotermi (Hypothermia)
Penjelasan singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Hipotermi didefinisikan sebagai suatu kondisi dimana suhu tubuh menurun di bawah 35°C yang disebabkan oleh paparan terhadap lingkungan yang dingin atau kegagalan mekanisme termoregulasi. Manifestasi klinis dapat berupa menggigil, lemah, kesadaran menurun, dan bradikardi.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan pada pasien dengan hipotermi antara lain: peningkatan suhu tubuh dalam batas normal, stabilitas tanda-tanda vital, tidak ada tanda-tanda kedinginan, dan tidak ada komplikasi.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan pada pasien dengan hipotermi meliputi: memonitor suhu tubuh secara berkala, memberikan lingkungan yang hangat, mempertahankan asupan cairan dan nutrisi yang adekuat, serta mencegah terjadinya komplikasi lebih lanjut.
Secara umum, penanganan hipotermi bertujuan untuk meningkatkan suhu tubuh pasien kembali ke batas normal, menjaga stabilitas tanda-tanda vital, dan mencegah komplikasi yang dapat terjadi. Perawat memiliki peran penting dalam mendeteksi, mengelola, dan memantau kondisi pasien dengan hipotermi.