Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 21595 | 07 Sep 2025
Klinis : nyeri luka fraktur sinistra dan lemas bagian tubuh sebelah kiri
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan penjelasan yang rinci dan terperinci terkait kondisi yang Anda sampaikan.
Diagnosa Keperawatan SDKI yang Sesuai:
1. Nyeri Akut
Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau dijelaskan dalam istilah seperti itu (International Association for the Study of Pain).
Penyebab: Cedera fisik (fraktur), inflamasi, iskemia.
2. Mobilitas Fisik Terganggu
Definisi: Keterbatasan dalam gerakan fisik yang disengaja dan terkontrol dari satu atau lebih ekstremitas.
Penyebab: Kelemahan otot, nyeri, cedera pada ekstremitas.
Luaran/Output yang Diharapkan Setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Nyeri Terkontrol
- Klien melaporkan nyeri berkurang dari skala 8 menjadi skala 4 atau kurang.
- Klien menunjukkan perilaku yang menunjukkan penurunan nyeri, seperti relaksasi, tidur yang membaik, dan peningkatan aktivitas.
2. Mobilitas Fisik Membaik
- Klien dapat bergerak secara mandiri atau dengan bantuan minimal.
- Klien dapat melakukan aktivitas sehari-hari dengan bantuan minimal.
- Klien menunjukkan peningkatan kekuatan dan rentang gerak pada ekstremitas yang terkena.
Intervensi Keperawatan yang Diperlukan untuk Mencapai Tujuan Luaran (SIKI):
1. Manajemen Nyeri
- Identifikasi karakteristik nyeri (lokasi, intensitas, durasi, frekuensi).
- Berikan analgesik sesuai instruksi medis.
- Ajarkan teknik non-farmakologis untuk mengurangi nyeri, seperti relaksasi, terapi panas/dingin, dan distraksi.
- Monitor efektivitas intervensi dan lakukan penyesuaian jika diperlukan.
2. Mobilisasi
- Lakukan mobilisasi dini sesuai toleransi klien, dimulai dari pergerakan pasif ke aktif.
- Berikan alat bantu mobilisasi (walker, kruk) sesuai kebutuhan.
- Ajarkan latihan rentang gerak dan penguatan otot pada ekstremitas yang terkena.
- Berikan edukasi kepada klien dan keluarga tentang pentingnya mobilisasi untuk pemulihan.
- Lakukan kolaborasi dengan fisioterapis untuk program rehabilitasi yang tepat.
Melalui intervensi yang komprehensif dan terpadu, diharapkan klien dapat mencapai luaran yang diinginkan, yaitu nyeri yang terkontrol dan peningkatan mobilitas fisik. Hal ini akan mendukung proses pemulihan dan rehabilitasi klien secara optimal. -
Article No. 21596 | 07 Sep 2025
Klinis : nyeri luka fraktur sinistra dan lemas bagian tubuh sebelah kiri
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, sebagai perawat profesional, saya akan memberikan penjelasan rinci dan terperinci untuk kondisi yang Anda sampaikan.
Diagnosa Keperawatan SDKI yang Sesuai:
1. Nyeri Akut
- Definisi: Pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan aktual atau potensial, atau dijelaskan dalam istilah seperti itu (International Association for the Study of Pain).
- Karakteristik Mayor: Melaporkan/mengekspresikan pengalaman nyeri, Menunjukkan perilaku nyeri, Menggambarkan/melokalisasi nyeri.
- Faktor yang Berkontribusi: Cedera/operasi, Proses penyakit.
2. Mobilitas Fisik Terganggu
- Definisi: Keterbatasan dalam gerakan fisik yang disengaja dan terkoordinasi dari satu atau lebih ekstremitas.
- Karakteristik Mayor: Melaporkan/menunjukkan keterbatasan rentang gerak, Melaporkan/menunjukkan kelemahan otot, Melaporkan/menunjukkan keterbatasan koordinasi.
- Faktor yang Berkontribusi: Cedera, Penurunan sistem muskuloskeletal.
Luaran/Output yang Diharapkan Setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Pengurangan Nyeri
- Definisi: Penurunan pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan aktual atau potensial.
- Indikator:
- Skala nyeri menurun
- Melaporkan rasa nyaman
- Menunjukkan perilaku yang menandakan pengurangan nyeri
2. Peningkatan Mobilitas
- Definisi: Kemampuan untuk bergerak secara bebas dan terkoordinasi.
- Indikator:
- Rentang gerak meningkat
- Kekuatan otot meningkat
- Koordinasi gerak meningkat
Intervensi Keperawatan yang Diperlukan untuk Mencapai Tujuan Luaran (SIKI):
1. Manajemen Nyeri
- Identifikasi karakteristik nyeri (lokasi, durasi, kualitas, frekuensi, faktor pemicu)
- Berikan analgesik sesuai instruksi medis
- Ajarkan teknik manajemen nyeri non-farmakologis (distraksi, relaksasi, kompres hangat/dingin)
- Monitor efektivitas intervensi dan respons pasien terhadap nyeri
2. Peningkatan Mobilitas
- Lakukan evaluasi kemampuan mobilitas pasien
- Berikan latihan ROM (range of motion) dan latihan penguatan otot secara bertahap
- Ajarkan teknik berpindah dan berambulasi dengan aman
- Monitor respons pasien terhadap latihan dan tingkat mobilitas
Dengan intervensi keperawatan yang komprehensif dan terfokus pada pengurangan nyeri serta peningkatan mobilitas, diharapkan pasien dapat mencapai luaran yang diinginkan, yaitu pengurangan nyeri dan peningkatan mobilitas fisik. Evaluasi dan penyesuaian intervensi akan dilakukan secara berkelanjutan untuk memastikan kemajuan yang optimal bagi pasien. -
Article No. 21597 | 07 Sep 2025
Klinis : nyeri luka fraktur sinistra dan lemas bagian tubuh sebelah kiri
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Sebagai seorang perawat, saya akan memberikan analisis yang rinci terkait kondisi yang Anda sampaikan.
Diagnosa Keperawatan SDKI:
1. Nyeri Akut: Nyeri luka fraktur sinistra
Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan aktual atau potensial pada daerah ekstremitas sebelah kiri (sinistra) yang disebabkan oleh fraktur.
2. Mobilitas Fisik Terganggu: Lemas bagian tubuh sebelah kiri
Definisi: Keterbatasan dalam gerakan yang disengaja dan terarah pada satu atau lebih ekstremitas, yang disebabkan oleh kelemahan atau penurunan kekuatan otot di bagian tubuh sebelah kiri.
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Nyeri Akut:
a. Tingkat Nyeri Terkontrol: Pasien dapat melaporkan nyeri pada skala 0-2 (nyeri ringan) setelah intervensi keperawatan.
b. Perilaku Mengatasi Nyeri: Pasien dapat mendemonstrasikan setidaknya dua strategi manajemen nyeri yang efektif.
c. Kualitas Hidup Terkait Nyeri: Pasien dapat melaporkan peningkatan kemampuan dalam melakukan aktivitas sehari-hari.
2. Mobilitas Fisik Terganggu:
a. Pergerakan Ekstremitas: Pasien dapat mendemonstrasikan peningkatan rentang gerak dan kekuatan otot pada ekstremitas kiri.
b. Kemandirian dalam Aktivitas Sehari-hari: Pasien dapat melakukan aktivitas perawatan diri (makan, mandi, berpakaian) dengan sedikit bantuan.
c. Toleransi Aktivitas: Pasien dapat melakukan aktivitas fisik tanpa mengalami kelelahan yang berlebihan.
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
1. Nyeri Akut:
a. Manajemen Nyeri: Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif, berikan analgesik sesuai resep, terapkan teknik relaksasi dan distraksi.
b. Terapi Modalitas: Terapkan terapi dingin/hangat pada area luka fraktur untuk mengurangi nyeri.
c. Edukasi Manajemen Nyeri: Ajarkan pasien dan keluarga tentang strategi manajemen nyeri yang efektif.
2. Mobilitas Fisik Terganggu:
a. Terapi Latihan: Lakukan latihan rentang gerak, kekuatan, dan keseimbangan pada ekstremitas kiri secara bertahap.
b. Bantuan Alat Bantu: Berikan alat bantu mobilitas (walker, kursi roda) sesuai kebutuhan pasien.
c. Edukasi Aktivitas: Ajarkan pasien dan keluarga tentang teknik mobilisasi yang aman dan penggunaan alat bantu yang tepat.
d. Kolaborasi Fisioterapi: Lakukan kolaborasi dengan fisioterapi untuk program rehabilitasi yang komprehensif.
Dengan intervensi keperawatan yang tepat, diharapkan pasien dapat mencapai luaran yang diharapkan, yaitu kontrol nyeri yang baik, peningkatan mobilitas fisik, dan peningkatan kemandirian dalam aktivitas sehari-hari. Hal ini akan berkontribusi pada proses pemulihan dan peningkatan kualitas hidup pasien. -
Article No. 21598 | 07 Sep 2025
Klinis : nyeri luka fraktur sinistra dan lemas bagian tubuh sebelah kiri
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: \b\fs28 DIAGNOSA KEPERAWATAN\b0\fs24\par
\par
\b Nyeri Akut\b0\par
\b Kode SDKI:\b0 0016\par
\b Definisi:\b0 Pengalaman sensori dan emosional tidak menyenangkan akibat cedera jaringan aktual atau potensial, atau digambarkan dalam hal kerusakan tersebut (International Association for the Study of Pain); onset mendadak atau lambat dengan intensitas ringan hingga berat dengan akhir yang dapat diantisipasi atau diprediksi dan durasi kurang dari 3 bulan.\par
\par
\b\fs28 SLKI (STANDAR LUARAN KEPERAWATAN INDONESIA)\b0\fs24\par
\b Kode:\b0 1401 - Tingkat Nyeri\par
\b Kriteria Luaran:\b0\par
1. Skala nyeri menurun\par
2. Durasi nyeri menurun\par
3. Frekuensi nyeri menurun\par
4. Ekspresi nyeri menurun\par
5. Perilaku melindungi area nyeri menurun\par
\par
\b\fs28 SIKI (STANDAR INTERVENSI KEPERAWATAN INDONESIA)\b0\fs24\par
\b Kode:\b0 0810 - Manajemen Nyeri\par
\b Aktivitas Intervensi:\b0\par
1. Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif meliputi lokasi, karakteristik, onset, durasi, frekuensi, kualitas, dan intensitas nyeri\par
2. Observasi petunjuk non-verbal dari ketidaknyamanan, terutama pada pasien yang tidak mampu berkomunikasi secara efektif\par
3. Gunakan teknik terapi non-farmakologis: distraksi, relaksasi, imajinasi terbimbing, masase, dan terapi dingin/panas\par
4. Kolaborasi pemberian analgetik sesuai indikasi\par
5. Evaluasi efektivitas intervensi manajemen nyeri\par
\par
\b\fs28 DIAGNOSA KEPERAWATAN\b0\fs24\par
\par
\b Kerusakan Mobilitas Fisik\b0\par
\b Kode SDKI:\b0 0209\par
\b Definisi:\b0 Keterbatasan dalam pergerakan fisik independen yang disengaja.\par
\par
\b\fs28 SLKI (STANDAR LUARAN KEPERAWATAN INDONESIA)\b0\fs24\par
\b Kode:\b0 0302 - Mobilitas\par
\b Kriteria Luaran:\b0\par
1. Kemampuan mengubah posisi tubuh meningkat\par
2. Kemampuan berjalan meningkat\par
3. Kemampuan melakukan aktivitas hidup sehari-hari meningkat\par
4. Kekuatan otot ekstremitas meningkat\par
5. Rentang gerak sendi meningkat\par
\par
\b\fs28 SIKI (STANDAR INTERVENSI KEPERAWATAN INDONESIA)\b0\fs24\par
\b Kode:\b0 0840 - Latihan Rentang Gerak\par
\b Aktivitas Intervensi:\b0\par
1. Kaji tingkat mobilitas pasien dan kekuatan otot\par
2. Bantu pasien dalam melakukan latihan rentang gerak aktif dan pasif\par
3. Ajarkan teknik pergerakan yang aman untuk mencegah cedera\par
4. Kolaborasi dengan fisioterapis untuk program latihan yang tepat\par
5. Monitor respons pasien terhadap aktivitas dan latihan\par
\par
\b\fs28 CATATAN:\b0\fs24\par
Diagnosa keperawatan disusun berdasarkan data klinis "nyeri luka fraktur sinistra dan lemas bagian tubuh sebelah kiri" dengan mengacu pada \i Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI) edisi V, Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI) edisi II, dan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) edisi II\i0 yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI).\par
} -
Article No. 21599 | 07 Sep 2025
Klinis : nyeri luka fraktur sinistra dan lemas bagian tubuh sebelah kiri
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan SDKI yang Sesuai:
1. Nyeri Akut
Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial, atau dijelaskan dalam istilah seperti itu (International Association for the Study of Pain).
Faktor yang Berhubungan: Agen cedera fisik (fraktur).
2. Mobilitas Fisik Terganggu
Definisi: Keterbatasan dalam pergerakan fisik yang disebabkan oleh kelemahan, ketidakseimbangan, atau penurunan toleransi terhadap aktivitas.
Faktor yang Berhubungan: Penurunan kekuatan otot (lemas bagian tubuh sebelah kiri).
Luaran/Output yang Diharapkan Setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Nyeri Akut:
- Pasien melaporkan penurunan tingkat nyeri.
- Pasien mendemonstrasikan penggunaan teknik manajemen nyeri yang efektif.
- Pasien menunjukkan peningkatan kemampuan untuk beraktivitas tanpa meningkatkan nyeri.
2. Mobilitas Fisik Terganggu:
- Pasien menunjukkan peningkatan rentang gerak sendi.
- Pasien menunjukkan peningkatan kekuatan otot.
- Pasien melaporkan peningkatan kemampuan dalam melakukan aktivitas sehari-hari.
Intervensi Keperawatan yang Diperlukan untuk Mencapai Tujuan Luaran (SIKI):
1. Nyeri Akut:
- Lakukan pengkajian nyeri yang komprehensif (lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, intensitas, dan faktor pencetus).
- Identifikasi skala nyeri yang dapat digunakan oleh pasien untuk menilai nyeri.
- Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain (dokter, fisioterapis) untuk menentukan intervensi farmakologis dan non-farmakologis yang tepat.
- Ajarkan teknik manajemen nyeri non-farmakologis, seperti relaksasi, terapi es/panas, distraksi, dan visualisasi.
- Pantau efektivitas intervensi yang diberikan dan lakukan penyesuaian jika diperlukan.
2. Mobilitas Fisik Terganggu:
- Lakukan pengkajian kemampuan fungsional pasien, termasuk rentang gerak sendi dan kekuatan otot.
- Kolaborasi dengan fisioterapis untuk menyusun program latihan fisik yang sesuai dengan kondisi pasien.
- Ajarkan pasien dan keluarga teknik latihan fisik yang aman dan tepat.
- Pantau kemajuan pasien dalam melakukan aktivitas sehari-hari dan lakukan penyesuaian program latihan jika diperlukan.
- Berikan dukungan emosional dan motivasi kepada pasien untuk meningkatkan kepatuhan terhadap program latihan.
Penjelasan Rinci dan Terperinci:
Diagnosa Keperawatan SDKI yang Sesuai:
1. Nyeri Akut: Pasien mengalami nyeri yang disebabkan oleh fraktur di ekstremitas sinistra. Nyeri akut merupakan pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual. Nyeri dapat menghambat mobilitas dan aktivitas pasien, sehingga perlu diatasi.
2. Mobilitas Fisik Terganggu: Pasien mengalami kelemahan atau penurunan kekuatan otot di bagian tubuh sebelah kiri, yang dapat membatasi pergerakan dan kemampuan fisik pasien. Mobilitas fisik yang terganggu dapat menghambat kemampuan pasien untuk melakukan aktivitas sehari-hari secara mandiri.
Luaran/Output yang Diharapkan Setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Nyeri Akut: Tujuan utama adalah mengurangi nyeri yang dirasakan pasien, meningkatkan kemampuan pasien untuk mengelola nyeri, dan memungkinkan pasien untuk beraktivitas tanpa peningkatan nyeri. Dengan tercapainya luaran ini, diharapkan pasien dapat beradaptasi dengan nyeri dan meningkatkan kualitas hidupnya.
2. Mobilitas Fisik Terganggu: Tujuan utama adalah memulihkan kekuatan otot, meningkatkan rentang gerak sendi, dan meningkatkan kemampuan pasien dalam melakukan aktivitas sehari-hari secara mandiri. Dengan tercapainya luaran ini, diharapkan pasien dapat mencapai kemandirian fungsional yang optimal.
Intervensi Keperawatan yang Diperlukan untuk Mencapai Tujuan Luaran (SIKI):
1. Nyeri Akut: Intervensi keperawatan yang diperlukan meliputi pengkajian nyeri yang komprehensif, kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk menentukan intervensi yang tepat, edukasi dan pelatihan pasien tentang teknik manajemen nyeri non-farmakologis, serta pemantauan efektivitas intervensi yang diberikan. Tujuannya adalah membantu pasien memahami dan mengelola nyeri secara efektif.
2. Mobilitas Fisik Terganggu: Intervensi keperawatan yang diperlukan meliputi pengkajian kemampuan fungsional pasien, kolaborasi dengan fisioterapis untuk menyusun program latihan fisik yang sesuai, edukasi dan pelatihan pasien serta keluarga tentang teknik latihan fisik yang aman dan tepat, serta pemantauan kemajuan pasien. Tujuannya adalah membantu pasien meningkatkan kekuatan otot, rentang gerak sendi, dan kemandirian dalam aktivitas sehari-hari. -
Article No. 21600 | 07 Sep 2025
Klinis : RUJUKAN DARI RS WALISONGO BALONG PANGGANG GRESIK PASIEN KEJANG DIRUMAH KURANG LEBIH 5 MENIT DAN JAM 14:00 KEJANG KEMBALI KURANG LEBIH 2 MENIT PASIEN CENDERUNG MENGANTUK
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Sebagai seorang perawat profesional, saya akan memberikan rekomendasi yang rinci berdasarkan kondisi pasien yang Anda sampaikan.
Diagnosa Keperawatan SDKI:
1. Risiko cedera akut berhubungan dengan aktivitas kejang.
Pasien mengalami dua episode kejang di rumah dengan durasi masing-masing sekitar 5 menit dan 2 menit, yang mengindikasikan adanya risiko cedera akut saat terjadi kejang.
2. Gangguan pola tidur berhubungan dengan keadaan mengantuk.
Pasien cenderung mengantuk, yang menunjukkan adanya gangguan pada pola tidurnya.
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Risiko cedera akut teratasi.
Diharapkan setelah pemberian asuhan keperawatan, pasien tidak lagi mengalami cedera saat terjadi episode kejang.
2. Pola tidur membaik.
Diharapkan setelah pemberian asuhan keperawatan, pasien dapat memiliki pola tidur yang lebih baik dan tidak lagi mengalami mengantuk yang berlebihan.
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
1. Untuk mengatasi risiko cedera akut:
a. Identifikasi faktor-faktor yang dapat memicu kejang pada pasien.
b. Lakukan pengamatan dan pemantauan yang ketat saat terjadi episode kejang.
c. Berikan posisi yang aman saat terjadi kejang, seperti memiringkan badan pasien ke samping.
d. Pastikan tidak ada benda-benda di sekitar pasien yang dapat menyebabkan cedera.
e. Berikan terapi antikonvulsan sesuai instruksi dokter.
2. Untuk mengatasi gangguan pola tidur:
a. Identifikasi penyebab gangguan tidur pada pasien.
b. Modifikasi lingkungan tidur agar lebih nyaman dan tenang.
c. Berikan edukasi mengenai teknik relaksasi dan manajemen stres untuk membantu tidur.
d. Anjurkan pasien untuk mempertahankan jadwal tidur yang teratur.
e. Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian obat tidur jika diperlukan.
Semoga informasi ini bermanfaat bagi Anda. Jangan ragu untuk menanyakan hal-hal lain yang mungkin perlu klarifikasi. Saya sebagai perawat profesional siap membantu Anda. -
Article No. 21601 | 07 Sep 2025
Klinis : bayi rewel/ menangis, kulit ruam
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI beserta kodenya dan definisinya, yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), untuk kondisi bayi rewel/menangis dan kulit ruam:
Diagnosa Keperawatan:
1. Gangguan Tidur (00198)
Definisi: Gangguan dalam kualitas atau kuantitas tidur yang mengganggu fungsi seseorang.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
1. Insomnia (10010)
Definisi: Kesulitan untuk memulai atau mempertahankan tidur.
2. Gelisah (10011)
Definisi: Kondisi yang ditandai dengan ketidaktenangan, kecemasan, dan ketidakmampuan untuk beristirahat.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Istirahat yang Adekuat (30001)
Definisi: Pola tidur dan bangun yang memungkinkan seseorang untuk merasa segar dan bugar.
2. Kenyamanan (30003)
Definisi: Pengalaman subjektif dan individual yang memberikan perasaan tenang, nyaman, dan sejahtera.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen Tidur (70020)
Definisi: Intervensi untuk memfasilitasi dan mempertahankan pola tidur yang sehat.
2. Manajemen Kecemasan (70005)
Definisi: Intervensi untuk mengurangi rasa takut, kekhawatiran, atau ketegangan yang dirasakan seseorang.
Diagnosa Keperawatan:
2. Kerusakan Integritas Kulit (00046)
Definisi: Perubahan epidermis dan/atau dermis.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
1. Kerusakan Integritas Kulit (10013)
Definisi: Perubahan epidermis dan/atau dermis.
2. Iritasi Kulit (10014)
Definisi: Kondisi yang ditandai dengan kemerahan, gatal, dan rasa terbakar pada kulit.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Integritas Kulit (30004)
Definisi: Kondisi selaput pelindung tubuh yang utuh.
2. Kenyamanan: Bebas dari Gejala (30002)
Definisi: Tidak adanya keluhan atau gejala yang mengganggu.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Perawatan Luka (70028)
Definisi: Intervensi untuk memfasilitasi penyembuhan luka.
2. Manajemen Gejala (70007)
Definisi: Intervensi untuk mengenali dan mengelola gejala.
Kode dan definisi tersebut merupakan standar yang ditetapkan oleh PPNI untuk menangani kondisi bayi rewel/menangis dan kulit ruam. Diagnosa keperawatan, SDKI, SLKI, dan SIKI dapat digunakan sebagai panduan dalam memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif dan terstandar. -
Article No. 21602 | 07 Sep 2025
Klinis : bayi rewel/ menangis, kulit ruam, gatal
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi bayi rewel/menangis, kulit ruam, dan gatal:
Diagnosa Keperawatan:
1. Intoleransi aktivitas (00092)
Definisi: Ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas rutin yang diinginkan, yang disebabkan oleh keterbatasan fisik atau psikologis.
2. Gangguan pola tidur (00198)
Definisi: Gangguan pada kualitas dan/atau kuantitas tidur yang mengganggu fungsi normal individu.
3. Proses keluarga tidak efektif (00063)
Definisi: Ketidakmampuan keluarga untuk melakukan fungsi keluarga secara efektif.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
1. Intoleransi aktivitas (00092)
Kode: 10015
Definisi: Ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas rutin yang diinginkan, yang disebabkan oleh keterbatasan fisik atau psikologis.
2. Gangguan pola tidur (00198)
Kode: 10050
Definisi: Gangguan pada kualitas dan/atau kuantitas tidur yang mengganggu fungsi normal individu.
3. Proses keluarga tidak efektif (00063)
Kode: 10013
Definisi: Ketidakmampuan keluarga untuk melakukan fungsi keluarga secara efektif.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Toleransi aktivitas (0005)
Kode: 010104
Definisi: Kemampuan untuk melakukan aktivitas rutin tanpa menimbulkan gejala yang tidak diinginkan.
2. Pola tidur (0004)
Kode: 010103
Definisi: Pola istirahat dan tidur yang teratur dan mencukupi.
3. Fungsi keluarga (2001)
Kode: 020101
Definisi: Kemampuan keluarga untuk melaksanakan tugas-tugas dan tanggung jawab anggota keluarga.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen aktivitas (7040)
Kode: 070402
Definisi: Peningkatan toleransi aktivitas dan pengaturan energi untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
2. Manajemen pola tidur (7032)
Kode: 070301
Definisi: Pengaturan rutinitas tidur untuk mempertahankan pola tidur yang adekuat.
3. Dukungan keluarga (7110)
Kode: 071101
Definisi: Bantuan yang diberikan kepada keluarga untuk meningkatkan fungsi keluarga. -
Article No. 21541 | 06 Sep 2025
Klinis : berat anggota gerak kiri sejak 1 hari smrs, Bicara pelo (-), Bibir mencong (-) Nyeri kepala (-). Mual (-). Muntah (-) Kejang (-) demam (-), Reflek menelan (+). Pingsan (-). BAB dan BAK normal RPD: Riw. Hipertensi (+), Riw. DM T2 (-), Riw. stroke (-), riw. dislipidemia (-), riw. sakit jantung (-) RPO: tdk terkontrol
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Assalamualaikum, saya akan membantu Anda memberikan informasi yang Anda perlukan terkait kasus tersebut.
Diagnosa Keperawatan SDKI yang sesuai:
1. Gangguan Mobilitas Fisik berhubungan dengan kelemahan anggota gerak kiri yang baru terjadi.
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Mobilitas Fisik: Pasien dapat mempertahankan atau meningkatkan kemampuan pergerakan anggota gerak kiri sesuai kondisinya.
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
1. Manajemen Aktivitas: Mengatur dan memfasilitasi aktivitas pasien untuk mempertahankan atau meningkatkan pergerakan anggota gerak kiri.
2. Terapi Latihan: Memberikan latihan yang sesuai untuk memulihkan kekuatan dan rentang gerak anggota gerak kiri.
3. Perawatan Diri: Membantu pasien dalam melakukan aktivitas perawatan diri sesuai dengan kemampuannya.
Penjelasan Rinci:
Diagnosa Keperawatan SDKI "Gangguan Mobilitas Fisik" dipilih karena pasien mengalami kelemahan anggota gerak kiri sejak 1 hari sebelumnya, yang merupakan salah satu tanda dan gejala dari diagnosa tersebut. Kondisi ini dapat mengganggu kemampuan pasien dalam melakukan pergerakan dan aktivitas sehari-hari.
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI) adalah "Mobilitas Fisik", karena tujuan utama asuhan keperawatan adalah untuk mempertahankan atau meningkatkan kemampuan pasien dalam melakukan pergerakan anggota gerak kiri sesuai dengan kondisinya saat ini.
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI) meliputi:
1. Manajemen Aktivitas: Bertujuan untuk mengatur dan memfasilitasi aktivitas pasien agar dapat mempertahankan atau meningkatkan pergerakan anggota gerak kiri. Contoh intervensi dapat berupa membantu pasien dalam melakukan aktivitas sehari-hari, memberikan bantuan sesuai dengan kemampuan pasien, dan memantau toleransi pasien terhadap aktivitas.
2. Terapi Latihan: Bertujuan untuk memulihkan kekuatan dan rentang gerak anggota gerak kiri. Contoh intervensi dapat berupa latihan pergerakan anggota gerak, latihan rentang gerak, dan latihan koordinasi.
3. Perawatan Diri: Bertujuan untuk membantu pasien dalam melakukan aktivitas perawatan diri sesuai dengan kemampuannya saat ini. Contoh intervensi dapat berupa membantu pasien dalam mandi, berpakaian, makan, dan aktivitas perawatan diri lainnya.
Semoga penjelasan ini dapat membantu Anda. Jika ada pertanyaan lain, silakan tanyakan. -
Article No. 21542 | 06 Sep 2025
Klinis : berat anggota gerak kiri sejak 1 hari smrs, Bicara pelo (-), Bibir mencong (-) Nyeri kepala (-). Mual (-). Muntah (-) Kejang (-) demam (-), Reflek menelan (+). Pingsan (-). BAB dan BAK normal RPD: Riw. Hipertensi (+), Riw. DM T2 (-), Riw. stroke (-), riw. dislipidemia (-), riw. sakit jantung (-) RPO: tdk terkontrol
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Berdasarkan kondisi yang Anda deskripsikan, berikut adalah kode ICD-10 untuk diagnosis dan kode ICD-9-CM untuk prosedur/tindakan medis yang dapat digunakan:
1. Kode ICD-10:
- Kode: G81.9
- Deskripsi: Hemiplegia, tidak diklasifikasikan di tempat lain. Diagnosis ini sesuai dengan gejala berat anggota gerak kiri sejak 1 hari tanpa adanya gejala bicara pelo, bibir mencong, nyeri kepala, mual, muntah, kejang, demam, dan pingsan.
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Tidak ada kode ICD-9-CM yang spesifik untuk tindakan medis, karena berdasarkan informasi yang diberikan, tidak terdapat tindakan medis yang dilakukan.
Penjelasan:
- Kode ICD-10 G81.9 untuk "Hemiplegia, tidak diklasifikasikan di tempat lain" adalah diagnosis yang paling sesuai dengan gejala berat anggota gerak kiri yang dilaporkan.
- Tidak ada kode ICD-9-CM prosedur yang perlu dicantumkan, karena tidak disebutkan adanya tindakan medis yang dilakukan.
- Riwayat penyakit terkait (hipertensi) dan status terkontrol (tidak terkontrol) juga telah Anda deskripsikan.