Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 17021 | 09 May 2025
Klinis : pasien datang dengan keluhan kelemahan anggota gerak sebelah kiri
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan keluhan pasien yang mengalami kelemahan anggota gerak sebelah kiri, berikut adalah diagnosa keperawatan, penjelasan singkat, serta kode dan definisi SDKI, SLKI, dan SIKI yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI):
Diagnosa Keperawatan:
1. Hambatan Mobilitas Fisik
SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
Kode: 00085
Definisi: Pembatasan pada pergerakan bebas dan mandiri dari satu atau lebih anggota tubuh.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Kode: 00114
Definisi: Pasien dapat melakukan pergerakan anggota tubuh secara bebas dan mandiri.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Kode: 00028
Definisi: Tindakan yang dilakukan untuk memfasilitasi gerakan dan aktivitas fisik pasien.
Penjelasan Singkat:
Pasien mengalami kelemahan anggota gerak sebelah kiri, yang menunjukkan adanya hambatan pada mobilitas fisik. Hal ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti gangguan neurologis, muskuloskeletal, atau faktor lainnya. Perawat perlu melakukan assessment yang komprehensif, mengembangkan rencana asuhan keperawatan yang tepat, dan mengimplementasikan intervensi yang sesuai untuk membantu pasien meningkatkan mobilitas fisiknya. -
Article No. 17022 | 09 May 2025
Klinis : kesiapan peningkatan nutrisi, slki, siki
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat mengenai SDKI, SLKI, dan SIKI yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi "kesiapan peningkatan nutrisi" dengan tone akademis dan persona pakar perawat.
Diagnosa Keperawatan:
Kesiapan Peningkatan Nutrisi (00167)
Definisi:
Pola konsumsi nutrisi yang dapat ditingkatkan dan menunjukkan keinginan serta motivasi untuk meningkatkan asupan nutrisi.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Kode: 00167
Judul: Kesiapan Peningkatan Nutrisi
Definisi: Pola konsumsi nutrisi yang dapat ditingkatkan dan menunjukkan keinginan serta motivasi untuk meningkatkan asupan nutrisi.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Kode: 1007
Judul: Intake Nutrisi
Definisi: Jumlah dan jenis makanan dan cairan yang dikonsumsi.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Kode: 3240
Judul: Manajemen Nutrisi
Definisi: Peningkatan atau pemeliharaan status nutrisi yang optimal.
Dalam kondisi ini, pasien menunjukkan kesiapan untuk meningkatkan asupan nutrisinya. Perawat dapat menggunakan intervensi "Manajemen Nutrisi" untuk membantu pasien mencapai intake nutrisi yang optimal, sesuai dengan luaran "Intake Nutrisi". Perawat berperan sebagai pakar dalam memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif untuk meningkatkan status nutrisi pasien. -
Article No. 17023 | 09 May 2025
Klinis : batuk
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Baik, saya akan memberikan kode ICD-10 untuk diagnosis batuk, serta kode ICD-9-CM untuk prosedur atau tindakan medis yang mungkin terkait, dengan penjelasan yang terstruktur dan menggunakan tone akademis serta persona dokter atau perekam medis.
1. Kode ICD-10:
- Kode: R05
- Deskripsi: Batuk
Batuk adalah gejala umum yang dapat disebabkan oleh berbagai kondisi, seperti infeksi saluran pernapasan, alergi, atau gangguan paru-paru. Kode ICD-10 R05 digunakan untuk mengklasifikasikan batuk sebagai gejala, tanpa mengidentifikasi penyebab spesifik.
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: Tidak ada kode ICD-9-CM spesifik untuk batuk.
- Deskripsi: Batuk umumnya tidak memerlukan prosedur atau tindakan medis yang tercatat dengan kode ICD-9-CM. Perawatan untuk batuk biasanya terdiri dari terapi simptomatik, seperti pemberian obat-obatan penghilang batuk atau pengobatan penyebab mendasar, jika diketahui.
Dalam praktik klinis, dokter atau perekam medis akan mencatat batuk sebagai gejala utama atau diagnosis, dengan menggunakan kode ICD-10 R05. Tindakan medis yang mungkin dilakukan terkait dengan batuk akan dicatat dengan kode ICD-9-CM yang sesuai, seperti pemeriksaan fisik, peresepan obat, atau pengobatan penyebab mendasar. -
Article No. 17024 | 09 May 2025
Klinis : batuk
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI untuk kondisi batuk, dengan tone akademis dan persona pakar/perawat:
Diagnosa Keperawatan:
Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
Kode: 00030
Definisi (SDKI):
Ketidakmampuan untuk membersihkan sekresi atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan jalan napas terbuka.
Definisi (SLKI):
Kemampuan individu untuk mempertahankan jalan napas yang bersih dan terbuka.
Definisi (SIKI):
Tindakan keperawatan untuk memfasilitasi pengeluaran sekresi dari saluran napas guna mempertahankan jalan napas terbuka dan bersih.
Penjelasan Singkat:
Batuk merupakan salah satu tanda dan gejala dari bersihan jalan napas tidak efektif. Diagnosa ini mengindikasikan adanya ketidakmampuan individu untuk membersihkan sekresi atau obstruksi dari saluran napas, sehingga jalan napas menjadi terganggu. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah tindakan untuk memfasilitasi pengeluaran sekresi dari saluran napas, misalnya dengan teknik batuk efektif, pengisapan lendir, pengaturan posisi, dan pemberian obat-obatan sesuai indikasi. -
Article No. 17025 | 09 May 2025
Klinis : batuk
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berikut adalah diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkat terkait kondisi **batuk** berdasarkan standar **SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia)** yang ditetapkan oleh **Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI)**.
---
### **Diagnosa Keperawatan (SDKI)**
**Kode:** **D.0019** – **Gangguan Pertukaran Gas**
**Definisi:**
Kondisi di mana terjadi ketidakseimbangan antara suplai oksigen dan kebutuhan tubuh akibat gangguan pada saluran pernapasan, termasuk batuk yang dapat mengganggu ventilasi dan oksigenasi.
**Faktor yang Berhubungan:**
- Iritasi saluran napas (infeksi, alergi, asap, debu)
- Produksi sekret berlebih
- Obstruksi jalan napas
---
### **Luaran Keperawatan (SLKI)**
**Kode:** **L.0401** – **Fungsi Pernapasan Membaik**
**Indikator:**
1. Frekuensi pernapasan dalam rentang normal
2. Batuk berkurang atau terkontrol
3. Tidak ada suara napas abnormal (mengi, ronki)
4. Saturasi oksigen (SpO₂) ≥ 95%
---
### **Intervensi Keperawatan (SIKI)**
**Kode:** **I.0901** – **Manajemen Jalan Napas**
**Tindakan:**
1. **Posisikan pasien semi-Fowler atau tinggi untuk memudahkan pernapasan**
2. **Anjurkan hidrasi adekuat untuk mengencerkan sekret**
3. **Ajarkan teknik batuk efektif**
4. **Lakukan fisioterapi dada jika diperlukan**
5. **Pantau tanda vital (frekuensi napas, saturasi oksigen)**
**Kode:** **I.1101** – **Edukasi Kesehatan**
**Tindakan:**
1. **Berikan informasi tentang penyebab batuk dan pencegahannya**
2. **Anjurkan menghindari iritan (rokok, debu, alergen)**
3. **Ajarkan penggunaan obat batuk sesuai indikasi**
---
### **Catatan Akademis**
Batuk merupakan mekanisme pertahanan tubuh untuk membersihkan jalan napas, namun jika berlebihan atau tidak produktif dapat mengganggu pertukaran gas. Pendekatan keperawatan harus mencakup **manajemen jalan napas**, **pengurangan iritasi**, dan **edukasi pasien** untuk mencapai luaran optimal.
Semoga informasi ini bermanfaat dalam praktik klinis.
**Salam Keperawatan,**
*[Nama Perawat/Pakar]* -
Article No. 17026 | 09 May 2025
Klinis : batuk
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, akan saya berikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI untuk kondisi batuk sesuai dengan tone akademis dan persona pakar/perawat.
Diagnosa Keperawatan:
Batuk [00037]
Definisi: Respons fisiologis untuk membersihkan jalan napas dari sekret, benda asing, atau iritasi.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Kode: 00037
Definisi: Respons fisiologis untuk membersihkan jalan napas dari sekret, benda asing, atau iritasi.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Kode: 0301 Pengendalian Batuk
Definisi: Kemampuan individu dalam mengendalikan batuk untuk mempertahankan kebersihan jalan napas.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Kode: 6330 Manajemen Batuk
Definisi: Tindakan yang dilakukan untuk memfasilitasi pengeluaran sputum dan mempertahankan kebersihan jalan napas.
Penjelasan singkat:
Diagnosa keperawatan "Batuk" menggambarkan respons fisiologis untuk membersihkan jalan napas dari sekret, benda asing, atau iritasi. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI) memberikan definisi yang sama dengan diagnosa keperawatan tersebut.
Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI) mengidentifikasi "Pengendalian Batuk" sebagai luaran yang diharapkan, yang menggambarkan kemampuan individu dalam mengendalikan batuk untuk mempertahankan kebersihan jalan napas.
Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) menyediakan intervensi "Manajemen Batuk" untuk memfasilitasi pengeluaran sputum dan mempertahankan kebersihan jalan napas.
Dengan demikian, diagnosa keperawatan, SDKI, SLKI, dan SIKI yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) memberikan kerangka komprehensif untuk mengidentifikasi, merencanakan, dan melaksanakan asuhan keperawatan yang tepat bagi pasien dengan kondisi batuk. -
Article No. 17027 | 09 May 2025
Klinis : Pasien pria, usia 45 tahun, datang dengan keluhan batuk berdahak selama 2 minggu, demam, sesak napas, dan kehilangan nafsu makan. Hasil pemeriksaan menunjukkan suara napas bronkial di paru kanan atas, hasil rontgen menunjukkan adanya lesi di paru. Diagnosis awal adalah tuberkulosis paru.
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan penjelasan rinci mengenai diagnosa keperawatan, luaran/output yang diharapkan, dan intervensi keperawatan yang diperlukan untuk kasus pasien pria berusia 45 tahun dengan dugaan tuberkulosis paru.
Diagnosa Keperawatan SDKI:
1. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
- Karakteristik: Suara napas bronkial di paru kanan atas, sesak napas, batuk berdahak
- Faktor yang Berhubungan: Penyakit paru, sekresi berlebih
2. Ketidakseimbangan Nutrisi: Kurang dari Kebutuhan Tubuh
- Karakteristik: Kehilangan nafsu makan
- Faktor yang Berhubungan: Penyakit, gejala penyakit
Luaran/Output yang Diharapkan (SLKI):
1. Bersihan Jalan Napas Meningkat
- Kriteria Hasil:
- Pasien dapat batuk efektif untuk mengeluarkan sekret
- Pasien memperlihatkan jalan napas yang paten
- Suara napas bronkial berkurang
- Pasien dapat bernapas dengan lebih mudah
2. Status Nutrisi Membaik
- Kriteria Hasil:
- Pasien menunjukkan peningkatan berat badan
- Pasien tidak mengalami tanda-tanda kekurangan nutrisi
- Asupan nutrisi pasien sesuai dengan kebutuhan
Intervensi Keperawatan (SIKI):
1. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
- Manajemen Jalan Napas
- Monitor pola napas, kedalaman, dan irama
- Posisikan pasien untuk memfasilitasi ventilasi
- Berikan oksigen sesuai kebutuhan
- Manajemen Sekresi
- Lakukan tindakan batuk efektif
- Berikan humidifikasi udara
- Berikan terapi inhalasi bronkodilator dan mukolitik
2. Ketidakseimbangan Nutrisi: Kurang dari Kebutuhan Tubuh
- Pemantauan Status Nutrisi
- Timbang berat badan secara teratur
- Monitor asupan dan output cairan
- Manajemen Nutrisi
- Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menyusun rencana diet
- Berikan makanan dengan kalori dan protein yang tinggi
- Pantau toleransi pasien terhadap makanan
Penjelasan tambahan:
Diagnosa keperawatan, luaran, dan intervensi yang diberikan bertujuan untuk mengatasi masalah pernapasan dan nutrisi yang dialami pasien. Tindakan keperawatan yang dilakukan akan membantu menjaga jalan napas tetap bersih, memfasilitasi proses penyembuhan, dan memperbaiki status nutrisi pasien. Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain, seperti dokter dan ahli gizi, juga diperlukan untuk mencapai hasil optimal bagi pasien. -
Article No. 17028 | 09 May 2025
Klinis : Pasien pria, usia 45 tahun, datang dengan keluhan batuk berdahak selama 2 minggu, demam, sesak napas, dan kehilangan nafsu makan. Hasil pemeriksaan menunjukkan suara napas bronkial di paru kanan atas, hasil rontgen menunjukkan adanya lesi di paru. Diagnosis awal adalah tuberkulosis paru.
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Dengan mempertimbangkan informasi klinis yang diberikan, diagnosis awal pasien adalah tuberkulosis paru. Berikut adalah kode ICD-10 untuk diagnosis, serta kode ICD-9-CM untuk prosedur yang mungkin dilakukan:
1. Kode ICD-10:
- Kode: A15.0
- Deskripsi: Tuberkulosis paru dengan konfirmasi bakteriologis dan histologis
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 87.44
- Deskripsi: Biopsi jaringan paru dengan jarum
Penjelasan:
1. Kode ICD-10 A15.0 mengacu pada tuberkulosis paru dengan konfirmasi bakteriologis dan histologis. Ini sesuai dengan gejala klinis pasien, yaitu batuk berdahak, demam, sesak napas, dan adanya lesi di paru yang terlihat pada pemeriksaan rontgen.
2. Jika diperlukan untuk menegakkan diagnosis, dapat dilakukan tindakan biopsi jaringan paru dengan jarum (kode ICD-9-CM 87.44) untuk memperoleh sampel jaringan dan melakukan pemeriksaan mikrobiologis atau histologis lebih lanjut.
Diagnosis tuberkulosis paru harus dikonfirmasi dengan pemeriksaan penunjang yang sesuai, seperti pemeriksaan mikrobiologis (misalnya sputum BTA), tes tuberkulin, atau pemeriksaan radiologis lanjutan. Penatalaksanaan selanjutnya akan bergantung pada hasil pemeriksaan penunjang dan kondisi klinis pasien. -
Article No. 17029 | 09 May 2025
Klinis : Pasien pria, usia 45 tahun, datang dengan keluhan batuk berdahak selama 2 minggu, demam, sesak napas, dan kehilangan nafsu makan. Hasil pemeriksaan menunjukkan suara napas bronkial di paru kanan atas, hasil rontgen menunjukkan adanya lesi di paru. Diagnosis awal adalah tuberkulosis paru.
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan SDKI yang sesuai:
1. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
- Definisi: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekret atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan bersihan jalan napas.
- Penyebab: Produksi sekret yang berlebihan, kesulitan dalam mengeluarkan sekret, dan adanya obstruksi jalan napas.
- Tanda dan Gejala: Batuk berdahak, sesak napas, suara napas bronkial, dan hasil rontgen menunjukkan adanya lesi di paru.
2. Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh
- Definisi: Asupan nutrisi yang tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
- Penyebab: Kehilangan nafsu makan.
- Tanda dan Gejala: Kehilangan nafsu makan.
Luaran/Output yang Diharapkan (SLKI):
1. Bersihan Jalan Napas Efektif
- Definisi: Kemampuan untuk membersihkan sekret atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan bersihan jalan napas.
- Kriteria Hasil:
- Tidak ada tanda-tanda sumbatan jalan napas.
- Pasien dapat batuk efektif dan mengeluarkan sekret.
- Suara napas yang normal.
- Tidak ada takipnea.
2. Intake Nutrisi Adekuat
- Definisi: Asupan nutrisi yang cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
- Kriteria Hasil:
- Berat badan stabil atau meningkat.
- Tidak ada tanda-tanda kekurangan nutrisi.
- Pasien menyatakan nafsu makan kembali.
Intervensi Keperawatan (SIKI):
1. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
- Monitor status pernafasan (frekuensi, irama, kedalaman).
- Auskultasi suara nafas.
- Observasi dan kaji produksi sputum.
- Berikan oksigen sesuai kebutuhan.
- Berikan bronkodilator dan ekspektoran sesuai resep.
- Bantu pasien batuk dan melakukan drenase postural.
- Edukasi pasien dan keluarga tentang teknik batuk efektif.
2. Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh
- Kaji status nutrisi pasien (berat badan, lingkar lengan atas, albumin, dll).
- Timbang berat badan secara teratur.
- Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan kebutuhan kalori dan protein.
- Berikan makanan bergizi dan suplemen nutrisi sesuai resep.
- Motivasi pasien untuk meningkatkan asupan makanan.
- Pantau asupan dan output cairan.
- Edukasi pasien dan keluarga tentang pentingnya nutrisi yang adekuat.
Penjelasan rinci:
Diagnosa keperawatan SDKI yang sesuai dengan kondisi pasien adalah Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif dan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh. Pasien mengalami gejala batuk berdahak, sesak napas, dan hasil pemeriksaan menunjukkan adanya lesi di paru, yang mengarah pada diagnosa Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif. Selain itu, pasien juga mengalami kehilangan nafsu makan, yang mengarah pada diagnosa Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh.
Luaran/output yang diharapkan setelah asuhan keperawatan adalah Bersihan Jalan Napas Efektif dan Intake Nutrisi Adekuat. Pasien diharapkan dapat membersihkan sekret dan obstruksi jalan napas secara efektif, serta meningkatkan asupan nutrisi yang cukup untuk memenuhi kebutuhan metaboliknya.
Intervensi keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan luaran tersebut meliputi pemantauan status pernapasan, pemberian oksigen dan obat-obatan sesuai resep, bantuan batuk dan drenase postural, serta edukasi pasien dan keluarga. Untuk mengatasi masalah nutrisi, intervensi yang diperlukan adalah pengkajian status nutrisi, kolaborasi dengan ahli gizi, pemberian makanan bergizi dan suplemen nutrisi, serta edukasi pasien dan keluarga. Semua intervensi ini dilakukan dengan tujuan agar pasien dapat mempertahankan bersihan jalan napas yang efektif dan meningkatkan asupan nutrisi yang adekuat. -
Article No. 17030 | 09 May 2025
Klinis : Pasien pria, usia 45 tahun, datang dengan keluhan batuk berdahak selama 2 minggu, demam, sesak napas, dan kehilangan nafsu makan. Hasil pemeriksaan menunjukkan suara napas bronkial di paru kanan atas, hasil rontgen menunjukkan adanya lesi di paru. Diagnosis awal adalah tuberkulosis paru.
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Berikut adalah kode ICD-10 untuk diagnosis dan kode ICD-9-CM untuk prosedur atau tindakan medis yang sesuai dengan kondisi pasien yang Anda deskripsikan:
1. Kode ICD-10:
- Kode: A15.0
- Deskripsi: Tuberkulosis paru dengan konfirmasi bakteriologis dan histologis
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 87.49
- Deskripsi: Pemeriksaan mikroskopik lain dari sputum atau jaringan paru-paru untuk tuberkulosis
Penjelasan:
Berdasarkan informasi yang diberikan, pasien pria berusia 45 tahun datang dengan keluhan batuk berdahak selama 2 minggu, disertai demam, sesak napas, dan kehilangan nafsu makan. Hasil pemeriksaan fisik menunjukkan adanya suara napas bronkial di paru kanan atas, dan hasil rontgen menunjukkan adanya lesi di paru. Diagnosis awal yang diberikan adalah tuberkulosis paru.
Kode ICD-10 A15.0 (Tuberkulosis paru dengan konfirmasi bakteriologis dan histologis) sesuai dengan diagnosis tuberkulosis paru yang dicurigai pada pasien ini. Kode ini mencakup tuberkulosis paru yang telah dikonfirmasi secara bakteriologis atau histologis.
Untuk prosedur atau tindakan medis, kode ICD-9-CM 87.49 (Pemeriksaan mikroskopik lain dari sputum atau jaringan paru-paru untuk tuberkulosis) dapat digunakan. Pemeriksaan mikroskopik sputum atau sampel jaringan paru-paru dapat dilakukan untuk mengkonfirmasi diagnosis tuberkulosis paru.
Dalam praktik klinis, dokter atau perekam medis dapat menggunakan kode-kode ini untuk mendokumentasikan diagnosis dan prosedur/tindakan medis yang dilakukan pada pasien dengan kecurigaan tuberkulosis paru.