Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 20141 | 28 Jul 2025
Klinis : pasien datang keluhan mata kabur
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan penjelasan yang rinci dan terperinci terkait kondisi pasien dengan keluhan mata kabur.
Diagnosa Keperawatan SDKI yang Sesuai:
Diagnosa keperawatan yang sesuai untuk kondisi pasien dengan keluhan mata kabur adalah Gangguan Penglihatan (00rusakan). Berdasarkan SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), Gangguan Penglihatan (00rusakan) didefinisikan sebagai "perubahan dalam ketajaman, lapang pandang, akomodasi, atau fungsi penglihatan lainnya". Kondisi ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti kelainan refraksi, penyakit mata, atau perubahan fisiologis.
Luaran/Output yang Diharapkan Setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
Setelah diberikan Asuhan Keperawatan yang sesuai, luaran/output yang diharapkan adalah:
1. Pemulihan Penglihatan (1925): Pasien mencapai fungsi penglihatan yang optimal sesuai dengan kondisinya.
2. Kontrol Gejala (1305): Pasien dapat mengontrol gejala yang menyebabkan mata kabur, seperti nyeri, sensasi terbakar, atau ketidaknyamanan lainnya.
3. Pengetahuan: Kesehatan Mata (1818): Pasien memahami kondisi kesehatan matanya, faktor-faktor yang mempengaruhinya, dan tindakan yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kesehatan mata.
Intervensi Keperawatan yang Diperlukan untuk Mencapai Tujuan Luaran (SIKI):
Untuk mencapai luaran/output yang diharapkan, intervensi keperawatan yang diperlukan meliputi:
1. Manajemen Penglihatan (4920): Melakukan evaluasi fungsi penglihatan, memberikan instruksi untuk mengoptimalkan fungsi penglihatan, dan memantau respon pasien terhadap intervensi.
2. Manajemen Nyeri (1400): Mengkaji nyeri atau ketidaknyamanan yang dirasakan pasien, mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhinya, dan memberikan intervensi yang sesuai untuk mengurangi gejala.
3. Edukasi Kesehatan (5510): Memberikan edukasi kepada pasien dan keluarga mengenai kondisi mata, penyebab, dan tindakan perawatan yang dapat dilakukan, serta memfasilitasi partisipasi aktif pasien dalam perawatan.
4. Terapi Obat: Mata (2380): Mengatur dan memantau penggunaan obat-obatan mata, seperti tetes mata, ointment, atau obat lainnya yang diresepkan untuk mengatasi kondisi pasien.
5. Konseling (5240): Memberikan dukungan emosional dan psikologis kepada pasien untuk menghadapi perubahan fungsi penglihatan dan membantu pasien beradaptasi dengan kondisinya.
Dengan penerapan intervensi keperawatan yang komprehensif dan berpusat pada pasien, diharapkan pasien dapat mencapai pemulihan penglihatan yang optimal, mengontrol gejala, dan memperoleh pengetahuan yang baik mengenai kesehatan matanya. -
Article No. 20142 | 28 Jul 2025
Klinis : Migraine karena sakit gigi
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan penjelasan yang rinci dan terperinci untuk setiap poin yang Anda minta.
1. Diagnosa Keperawatan SDKI yang sesuai untuk kondisi "Migraine karena sakit gigi":
Diagnosa Keperawatan SDKI yang sesuai untuk kondisi ini adalah "Nyeri Akut". Migraine yang disebabkan oleh sakit gigi merupakan salah satu jenis nyeri akut yang dialami oleh pasien. Nyeri akut didefinisikan sebagai pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan aktual atau potensial, atau digambarkan dalam istilah kerusakan tersebut. Dalam kasus ini, nyeri akut disebabkan oleh adanya infeksi atau gangguan pada gigi yang menyebabkan migraine.
2. Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
Setelah dilakukan Asuhan Keperawatan, diharapkan pasien dapat mencapai luaran/output sebagai berikut:
a. Pengurangan Nyeri: Pasien dapat melaporkan penurunan tingkat nyeri yang dialami setelah intervensi keperawatan dilakukan.
b. Peningkatan Kemampuan Mengatasi Nyeri: Pasien dapat mendemonstrasikan penggunaan teknik non-farmakologis yang efektif untuk mengatasi nyeri, seperti relaksasi, distraksi, atau terapi dingin/panas.
c. Peningkatan Kenyamanan: Pasien dapat melaporkan peningkatan kenyamanan secara fisik dan psikologis setelah intervensi keperawatan.
d. Peningkatan Istirahat dan Tidur: Pasien dapat mencapai pola istirahat dan tidur yang lebih baik setelah nyeri dapat dikelola dengan efektif.
3. Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
Untuk mencapai luaran/output yang diharapkan, berikut adalah intervensi keperawatan yang dapat dilakukan:
a. Manajemen Nyeri:
- Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif (lokasi, karakteristik, durasi, intensitas, dan faktor yang memengaruhi).
- Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain (dokter, ahli gigi) untuk menentukan penyebab nyeri dan pengobatan yang tepat.
- Berikan analgesik sesuai dengan resep dokter untuk mengurangi nyeri.
- Ajarkan teknik manajemen nyeri non-farmakologis, seperti relaksasi, distraksi, kompres dingin/hangat.
- Evaluasi efektivitas intervensi dan lakukan penyesuaian jika diperlukan.
b. Peningkatan Istirahat dan Tidur:
- Identifikasi faktor-faktor yang mengganggu istirahat dan tidur pasien.
- Berikan lingkungan yang nyaman dan tenang untuk istirahat dan tidur.
- Ajarkan teknik relaksasi untuk memfasilitasi tidur.
- Monitor pola tidur pasien dan lakukan intervensi untuk meningkatkannya.
c. Manajemen Kenyamanan:
- Kaji tanda-tanda ketidaknyamanan fisik dan psikologis pasien.
- Berikan intervensi yang dapat meningkatkan kenyamanan, seperti posisi yang nyaman, terapi panas/dingin, distraksi, dan dukungan emosional.
- Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk mengatasi penyebab ketidaknyamanan.
- Evaluasi efektivitas intervensi dan lakukan penyesuaian jika diperlukan.
Dengan melakukan intervensi keperawatan yang komprehensif dan berpusat pada pasien, diharapkan pasien dapat mencapai luaran/output yang diharapkan, yaitu pengurangan nyeri, peningkatan kemampuan mengatasi nyeri, peningkatan kenyamanan, dan peningkatan istirahat dan tidur. -
Article No. 20143 | 28 Jul 2025
Klinis : Pasien riwayat diabet, mengeluh gatal gatal seluruh tubuh
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi pasien yang diberikan, yaitu riwayat diabetes mellitus dengan keluhan gatal-gatal seluruh tubuh, berikut adalah diagnosa keperawatan, penjelasan singkat, serta kode dan definisi dari SDKI, SLKI, dan SIKI yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI):
Diagnosa Keperawatan:
Risiko Infeksi (00004)
Penjelasan Singkat:
Pasien dengan riwayat diabetes mellitus memiliki risiko tinggi untuk mengalami infeksi, termasuk infeksi kulit seperti gatal-gatal yang dirasakan. Diabetes dapat menyebabkan penurunan fungsi sistem imun dan perubahan struktur kulit, sehingga meningkatkan kerentanan terhadap infeksi.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Kode: 00004
Definisi: Berisiko mengalami invasi dan multiplikasi organisme patogen yang dapat mengganggu kesehatan.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Kode: 01101
Definisi: Bebas dari infeksi.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Kode: 00004
Definisi: Mencegah dan mengendalikan infeksi pada pasien.
Tone: Akademis
Persona: Pakar, Perawat -
Article No. 20144 | 28 Jul 2025
Klinis : Pasien riwayat diabet, mengeluh gatal gatal seluruh tubuh
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
1. Intoleransi Aktivitas (10001)
Definisi: Ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas rutin yang diinginkan atau diperlukan, yang disebabkan oleh keterbatasan fisik atau psikologis.
2. Gangguan Integritas Kulit (11013)
Definisi: Kerusakan atau perubahan pada epidermis dan/atau lapisan kulit di bawahnya.
Penjelasan Singkat SDKI - SLKI - SIKI:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia)
- Merupakan standar yang digunakan untuk menentukan diagnosis keperawatan yang sesuai dengan kondisi pasien.
- Kode diagnosa keperawatan: 10001 (Intoleransi Aktivitas) dan 11013 (Gangguan Integritas Kulit).
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia)
- Merupakan standar yang digunakan untuk menentukan hasil yang diharapkan dari intervensi keperawatan.
- Contoh luaran yang dapat diterapkan untuk diagnosa di atas:
- Pasien dapat melakukan aktivitas sehari-hari dengan bantuan minimal (0104).
- Integritas kulit terpelihara (1101).
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia)
- Merupakan standar yang digunakan untuk menentukan tindakan keperawatan yang dapat dilakukan untuk mencapai hasil yang diharapkan.
- Contoh intervensi yang dapat diterapkan:
- Manajemen Aktivitas (4310)
- Perawatan Luka (3660)
- Manajemen Gatal (3590)
Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) adalah organisasi profesi yang menetapkan dan mengembangkan SDKI, SLKI, dan SIKI di Indonesia. -
Article No. 20145 | 28 Jul 2025
Klinis : Pasien riwayat diabet, mengeluh gatal gatal seluruh tubuh
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI untuk kondisi pasien yang Anda berikan.
Diagnosa Keperawatan:
Pruritus (Kode: 00027)
Definisi:
Pruritus adalah sensasi tidak menyenangkan pada kulit yang memicu keinginan untuk menggaruk.
SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
Pruritus (Kode: 00027)
Definisi: Sensasi tidak menyenangkan pada kulit yang memicu keinginan untuk menggaruk.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Manajemen Pruritus (Kode: 1312)
Definisi: Kemampuan untuk mengelola sensasi tidak menyenangkan pada kulit yang memicu keinginan untuk menggaruk.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Manajemen Pruritus (Kode: 6540)
Definisi: Tindakan yang dilakukan untuk mengelola sensasi tidak menyenangkan pada kulit yang memicu keinginan untuk menggaruk.
Penjelasan Singkat:
Pasien dengan riwayat diabetes mellitus dapat mengalami pruritus atau gatal-gatal di seluruh tubuh. Pruritus dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti perubahan kadar glukosa darah, kekeringan kulit, atau efek samping pengobatan. Diagnosa keperawatan yang sesuai adalah Pruritus (Kode: 00027), yang didefinisikan sebagai sensasi tidak menyenangkan pada kulit yang memicu keinginan untuk menggaruk.
Dalam SDKI, Pruritus (Kode: 00027) dijelaskan secara rinci. Selanjutnya, SLKI menyediakan Manajemen Pruritus (Kode: 1312) sebagai luaran keperawatan yang diharapkan, yaitu kemampuan pasien untuk mengelola sensasi tidak menyenangkan pada kulit yang memicu keinginan untuk menggaruk. Sedangkan dalam SIKI, terdapat intervensi Manajemen Pruritus (Kode: 6540) yang didefinisikan sebagai tindakan yang dilakukan untuk mengelola sensasi tidak menyenangkan pada kulit yang memicu keinginan untuk menggaruk. -
Article No. 20146 | 28 Jul 2025
Klinis : erkena benda tajam
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan kode ICD-10 untuk diagnosis dan kode ICD-9-CM untuk prosedur/tindakan medis terkait kondisi luka akibat benda tajam, dengan penjelasan yang terperinci.
1. Kode ICD-10:
- Kode: S01.0
- Deskripsi: Luka terbuka pada kulit kepala
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 86.04
- Deskripsi: Jahitan luka terbuka pada kulit kepala, dengan anestesi lokal
Penjelasan:
1. Kode ICD-10 S01.0 digunakan untuk mengkodekan luka terbuka pada kulit kepala yang disebabkan oleh benda tajam. Kode ini termasuk dalam kategori S00-S09 "Cedera kepala", di mana S01 adalah "Luka terbuka pada kepala".
2. Kode ICD-9-CM 86.04 digunakan untuk mengkodekan tindakan jahitan luka terbuka pada kulit kepala dengan anestesi lokal. Kode ini termasuk dalam kategori 86 "Prosedur perbaikan dan rekonstruksi", di mana 86.0 adalah "Jahitan luka terbuka".
Dalam kasus ini, pasien mengalami luka terbuka pada kulit kepala akibat terkena benda tajam. Untuk penanganannya, diperlukan tindakan jahitan luka dengan anestesi lokal. Oleh karena itu, kode ICD-10 S01.0 dan kode ICD-9-CM 86.04 dapat digunakan untuk mencatat diagnosis dan prosedur medis yang dilakukan. -
Article No. 20147 | 28 Jul 2025
Klinis : terkena benda tajam
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Baik, saya akan memberikan kode ICD-10 untuk diagnosis dan kode ICD-9-CM untuk prosedur atau tindakan medis terkait kondisi terkena benda tajam dengan format yang terstruktur.
1. Kode ICD-10:
- Kode: S01
- Deskripsi: Luka terbuka pada kepala
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 86.03
- Deskripsi: Pembersihan dan penjahitan luka pada kulit dan jaringan subkutan
Penjelasan detail:
1. Kode ICD-10: S01 - Luka terbuka pada kepala
- Kategori S01 mencakup luka terbuka pada berbagai bagian kepala, seperti kulit dan jaringan subkutan, otot, saraf, atau pembuluh darah.
- Kode S01 dapat diikuti dengan kode tambahan untuk menspesifikasi lokasi yang terluka, seperti S01.0 (Luka terbuka pada kulit pada bagian atas kepala), S01.1 (Luka terbuka pada kulit pada dahi dan alis), dan lain-lain.
- Kode ini digunakan untuk mendiagnosis luka terbuka pada kepala akibat terkena benda tajam.
2. Kode ICD-9-CM Procedure: 86.03 - Pembersihan dan penjahitan luka pada kulit dan jaringan subkutan
- Kode ini menggambarkan prosedur pembersihan dan penjahitan luka pada kulit dan jaringan subkutan, yang sering dilakukan untuk menangani luka terbuka akibat terkena benda tajam.
- Prosedur ini meliputi tindakan-tindakan seperti membersihkan luka, menjahit tepi luka, dan menjaga kebersihan luka untuk mencegah infeksi.
- Kode ini dapat digunakan dalam kasus-kasus di mana diperlukan intervensi medis untuk menutup dan merawat luka terbuka pada kepala.
Dalam praktik klinis, kode-kode ini akan digunakan oleh dokter, perekam medis, dan staf lainnya untuk mengidentifikasi, mencatat, dan memfakturkan layanan yang diberikan kepada pasien dengan kondisi terkena benda tajam. -
Article No. 20148 | 28 Jul 2025
Klinis : terkena paku
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: 1. Kode ICD-10:
- Kode: T14.011
- Deskripsi: Luka tusuk bagian tubuh tidak spesifik, superficial
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 98.01
- Deskripsi: Debridemen minor luka, tidak memerlukan anestesi umum
Penjelasan detail:
Pasien yang terkena paku mengalami luka tusuk pada bagian tubuh yang tidak spesifik, pada lapisan superfisial atau permukaan kulit. Untuk mengkodekan kondisi ini, digunakan kode ICD-10 T14.011, yang menggambarkan "Luka tusuk bagian tubuh tidak spesifik, superfisial".
Pada kasus luka tusuk, prosedur yang mungkin dilakukan adalah debridemen minor, yaitu pembersihan dan penyingkiran jaringan mati atau terkontaminasi dari luka, tanpa memerlukan anestesi umum. Kode ICD-9-CM yang sesuai untuk prosedur ini adalah 98.01, dengan deskripsi "Debridemen minor luka, tidak memerlukan anestesi umum".
Penanganan awal luka tusuk akibat terkena paku biasanya meliputi pembersihan luka, pemberian antibiotik topikal, dan penjahitan jika perlu. Tindakan debridemen minor dapat dilakukan untuk memastikan luka bersih dan mencegah infeksi. Pasien juga harus dievaluasi terkait status imunisasi tetanus dan diberikan vaksin booster jika diperlukan. -
Article No. 20149 | 28 Jul 2025
Klinis : terkena benda tajam pada kaki
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Baik, berikut adalah kode ICD-10 untuk diagnosis dan kode ICD-9-CM untuk prosedur/tindakan medis untuk kondisi terkena benda tajam pada kaki:
1. Kode ICD-10:
- Kode: S61.0
- Deskripsi: Luka terbuka pada pergelangan tangan dan tangan
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 86.22
- Deskripsi: Jahitan luka terbuka pada struktur kulit dan subkutan
Penjelasan detail:
Kode ICD-10 S61.0 menggambarkan luka terbuka pada pergelangan tangan dan tangan, yang mencakup luka akibat terkena benda tajam pada kaki. Kode ini termasuk dalam kategori luka terbuka pada bagian atas ekstremitas.
Jika diperlukan tindakan medis berupa jahitan luka terbuka pada struktur kulit dan subkutan, maka kode ICD-9-CM yang sesuai adalah 86.22. Prosedur ini dilakukan untuk menutup dan menjahit luka terbuka pada kulit dan jaringan di bawahnya, guna mempercepat penyembuhan dan mencegah komplikasi.
Sebagai seorang dokter atau perekam medis, kita harus teliti dalam menentukan kode diagnosis dan prosedur yang tepat berdasarkan informasi klinis yang ada. Hal ini penting untuk menjamin ketepatan dokumentasi medis dan klaim asuransi yang diajukan. -
Article No. 20150 | 28 Jul 2025
Klinis : pasien kecanduan judi online , ingin berhenti karena rugi banyak
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
1. Kecanduan Judi Online (00108)
Definisi: Pola perilaku maladaptif yang ditandai dengan penggunaan judi online yang berlebihan dan sulit dikendalikan, yang mengganggu fungsi kehidupan sehari-hari.
Rencana Asuhan Keperawatan (SDKI, SLKI, SIKI):
SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
- Kecanduan Judi Online (00108)
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Kontrol Impuls (1405)
Definisi: Kemampuan untuk mengendalikan dorongan atau keinginan untuk melakukan perilaku yang dapat merugikan.
- Manajemen Diri: Kecanduan (1622)
Definisi: Kemampuan untuk mengelola kondisi kecanduan secara efektif.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Terapi Perilaku Kognitif (6680)
Definisi: Intervensi untuk membantu pasien mengidentifikasi dan mengubah pola pikir, perasaan, dan perilaku yang maladaptif.
- Manajemen Kecanduan (4400)
Definisi: Intervensi untuk membantu pasien mengatasi dan mengelola kondisi kecanduan.
- Dukungan Kelompok (5430)
Definisi: Intervensi untuk memberikan dukungan emosional dan informasi melalui interaksi dengan orang lain yang mengalami masalah serupa.
Penjelasan singkat:
Pasien kecanduan judi online dan ingin berhenti karena telah mengalami kerugian finansial yang besar. Diagnosa keperawatan yang sesuai adalah Kecanduan Judi Online (00108). Rencana asuhan keperawatan meliputi peningkatan kontrol impuls, manajemen diri terkait kecanduan, terapi perilaku kognitif, manajemen kecanduan, dan dukungan kelompok. Tujuannya adalah membantu pasien mengatasi dan mengelola kondisi kecanduan judi online secara efektif.