Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 20214 | 30 Jul 2025
Klinis : badan kaku sejak 30 menit yang lalu pasien datang dengan keluhan badan kaku sejak tadi pagi, sering seperti ini namun biasanya hilang sendiri, namun saat ini tidak hilang sejak tadi pagi, mual -, muntah -, agak sesak +, di igd ke 4 ekstremitas sempat gerak2 sendiri sekitar 1 menit namun kondisi pasien masih sadar, di igd ke 4 eksteritas sempat gerak2 sendiri tidak beraturan < 1 menit namun kodisi pasien masih sadar, bab dbn, batuk pilek disangkal, sering anyang2 en namun dalam1 minggu ini tidak ada keluhan, demam -, pasien sedang menstruasi hari ke 7, mentruasi tidak teratur
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Berdasarkan informasi yang diberikan, diagnosis yang sesuai adalah:
1. Kode ICD-10:
- Kode: G25.8
- Deskripsi: Bentuk lain gangguan ekstrapiramdal dan kelainan fungsi pergerakan, yang tidak diklasifikasikan di tempat lain.
Penjelasan:
- Pasien datang dengan keluhan utama badan kaku sejak tadi pagi, yang merupakan gejala umum dari gangguan ekstrapiramdal.
- Kondisi ini sering terjadi pada pasien, namun biasanya hilang sendiri. Namun, pada kali ini, keluhan tidak hilang sejak tadi pagi.
- Pasien juga mengalami gejala tambahan seperti agak sesak dan di IGD sempat mengalami gerakan tidak beraturan pada 4 ekstremitas selama kurang dari 1 menit, namun masih sadar.
- Tidak ditemukan gejala infeksi seperti demam, batuk, atau pilek, serta tidak ada riwayat trauma.
- Dengan mempertimbangkan gejala utama, gejala tambahan, dan riwayat pasien, diagnosis yang paling sesuai adalah gangguan ekstrapiramdal yang tidak diklasifikasikan di tempat lain (G25.8).
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Tidak ada tindakan medis yang tercatat dalam kasus ini.
Secara keseluruhan, diagnosis yang sesuai adalah gangguan ekstrapiramdal yang tidak diklasifikasikan di tempat lain (ICD-10 kode G25.8), tanpa ada tindakan medis spesifik yang tercatat (tidak ada kode ICD-9-CM). -
Article No. 20215 | 30 Jul 2025
Klinis : Keputihan 1 bulan, uterus normal, tampak kista dan kista fungsional
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, untuk kondisi yang Anda deskripsikan, berikut adalah Diagnosa Keperawatan beserta penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
Diagnosa Keperawatan:
1. Ketidakseimbangan Cairan (00027)
SDKI:
Kode: 00027
Definisi: Keadaan di mana individu mengalami pengurangan, penambahan, atau perubahan komposisi cairan intravaskular, interstisial, dan/atau intraseluler.
SLKI:
Kode: D-2209
Definisi: Hasil yang diharapkan setelah intervensi keperawatan untuk mengatasi ketidakseimbangan cairan.
SIKI:
Kode: I-2302
Definisi: Serangkaian tindakan keperawatan yang dilakukan untuk mengatasi ketidakseimbangan cairan pada pasien.
2. Nyeri Akut (00132)
SDKI:
Kode: 00132
Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan aktual atau potensial, atau digambarkan dalam istilah-istilah tersebut.
SLKI:
Kode: D-1416
Definisi: Hasil yang diharapkan setelah intervensi keperawatan untuk mengatasi nyeri akut.
SIKI:
Kode: I-1402
Definisi: Serangkaian tindakan keperawatan yang dilakukan untuk mengatasi nyeri akut pada pasien.
Dalam konteks kasus yang Anda berikan, diagnosa keperawatan yang mungkin muncul adalah Ketidakseimbangan Cairan dan Nyeri Akut. Penjelasan singkatnya adalah bahwa pasien mengalami perubahan komposisi cairan intravaskular, interstisial, dan/atau intraseluler, serta pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan aktual atau potensial. -
Article No. 20216 | 30 Jul 2025
Klinis : Mengamuk memecah barang seminggu tidak minum obat
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko Perilaku Kekerasan (Kode: 00138)
Definisi: Perilaku yang dapat menyebabkan cedera fisik pada diri sendiri atau orang lain.
Penjelasan Singkat:
Kondisi pasien yang mengamuk dan memecah barang selama seminggu tanpa minum obat menunjukkan adanya risiko perilaku kekerasan. Perilaku ini dapat membahayakan diri sendiri dan orang lain, sehingga perlu penanganan yang tepat.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Kode: 00138
Definisi: Perilaku yang dapat menyebabkan cedera fisik pada diri sendiri atau orang lain.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Kode: 1405
Judul: Kontrol Perilaku
Definisi: Kemampuan individu untuk mengendalikan dan mengatur perilaku yang dapat menimbulkan bahaya pada diri sendiri atau orang lain.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Kode: 5340
Judul: Manajemen Perilaku
Definisi: Upaya untuk mengidentifikasi, memantau, dan mengendalikan perilaku yang tidak adaptif atau merusak.
Dengan tone akademis, persona pakar, dan perspektif perawat, penjelasan singkat di atas dapat membantu Anda memahami diagnosa keperawatan yang sesuai dengan kondisi yang Anda berikan. -
Article No. 20217 | 30 Jul 2025
Klinis : Mual muntah 2 hari
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Baik, saya akan memberikan kode ICD-10 untuk diagnosis dan kode ICD-9-CM untuk prosedur/tindakan medis sesuai dengan format yang Anda berikan.
1. Kode ICD-10:
- Kode: R11.2
- Deskripsi: Mual dan muntah, tidak terspesifikasi
Penjelasan:
Kode R11.2 dalam Klasifikasi Statistik Internasional Penyakit dan Masalah Kesehatan Terkait Lainnya, Revisi Kesepuluh (ICD-10) digunakan untuk mengkodekan kondisi mual dan muntah yang tidak terspesifikasi. Kode ini digunakan ketika tidak ada penyebab yang jelas atau ketika penyebab tidak dapat ditentukan.
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: Tidak ada kode ICD-9-CM yang spesifik untuk kondisi ini.
- Deskripsi: Dalam kasus mual dan muntah yang tidak memerlukan intervensi medis, tidak ada tindakan atau prosedur yang dikodekan menggunakan Klasifikasi Internasional Penyakit, Revisi Kesembilan, Modifikasi Klinis (ICD-9-CM). Penanganan yang mungkin dilakukan adalah pemberian antiemetik atau dukungan cairan, yang tidak memiliki kode prosedur yang spesifik.
Dalam praktik klinis, dokter atau perekam medis akan mempertimbangkan riwayat pasien, gejala, dan hasil pemeriksaan untuk menentukan diagnosis yang sesuai dan tindakan yang tepat untuk mengelola kondisi mual dan muntah pada pasien. -
Article No. 20218 | 30 Jul 2025
Klinis : Mual muntah 2 hari
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berdasarkan kondisi yang Anda berikan, yaitu "Mual muntah 2 hari", berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI beserta kodenya dan definisinya yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko Ketidakseimbangan Cairan (10014)
Definisi: Keadaan di mana individu berisiko mengalami kekurangan atau kelebihan cairan, elektrolit, dan/atau asam-basa, yang dapat membahayakan kesehatan.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
1. Risiko Ketidakseimbangan Cairan (10014)
Kode: 10014
Definisi: Keadaan di mana individu berisiko mengalami kekurangan atau kelebihan cairan, elektrolit, dan/atau asam-basa, yang dapat membahayakan kesehatan.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Keseimbangan Cairan (10001)
Kode: 10001
Definisi: Tercapainya keseimbangan antara asupan dan pengeluaran cairan, elektrolit, dan/atau asam-basa yang sesuai dengan kebutuhan individu.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen Cairan (10001)
Kode: 10001
Definisi: Serangkaian tindakan keperawatan untuk menjaga keseimbangan cairan, elektrolit, dan asam-basa pada individu.
Penjelasan singkat:
Mual dan muntah dapat menyebabkan ketidakseimbangan cairan dalam tubuh, sehingga diagnosa keperawatan yang sesuai adalah Risiko Ketidakseimbangan Cairan. Tujuan utama intervensi keperawatan adalah untuk menjaga keseimbangan cairan, elektrolit, dan asam-basa pada individu. -
Article No. 20219 | 30 Jul 2025
Klinis : Pasien anak perempuan, usia 5 tahun, mengalami diare sering, cair, tidak ada darah/ lendir, makin sering disertai muntah yang tidak terkendali selama 1 hari, tidak dapat minum dan makan, anak terlihar lemah.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berikut adalah diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkat SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi pasien anak perempuan usia 5 tahun dengan gejala diare akut disertai muntah dan dehidrasi:
---
### **Diagnosa Keperawatan:**
**Gangguan Keseimbangan Cairan dan Elektrolit** *(Kode: 00027)*
**Definisi:** Penurunan volume cairan intravaskular, interstitial, dan/atau intraseluler yang menyebabkan dehidrasi.
**Faktor yang Berhubungan:**
- Kehilangan cairan berlebihan melalui diare dan muntah.
- Asupan cairan yang tidak adekuat (tidak dapat minum/makan).
---
### **Luaran Keperawatan (SLKI):**
**Keseimbangan Cairan** *(Kode: 0701)*
**Kriteria Evaluasi:**
- Turgor kulit membaik *(SLKI 070104)*.
- Frekuensi diare dan muntah menurun *(SLKI 070107)*.
- Asupan cairan adekuat *(SLKI 070102)*.
- Tanda vital stabil (nadi, tekanan darah, suhu) *(SLKI 070103)*.
---
### **Intervensi Keperawatan (SIKI):**
1. **Manajemen Cairan** *(Kode: 2120)*
- Memantau tanda-tanda dehidrasi (turgor kulit, mata cekung, ubun-ubun).
- Memberikan cairan rehidrasi oral (oralit) atau intravena sesuai indikasi.
- Memonitor balance cairan (input/output).
2. **Manajemen Muntah** *(Kode: 1620)*
- Posisikan pasien semi-Fowler untuk mencegah aspirasi.
- Berikan antiemetik sesuai resep dokter.
- Hindari pemberian makanan padat selama fase akut.
3. **Edukasi Kesehatan** *(Kode: 5604)*
- Ajarkan orang tua cara pemberian oralit dan tanda dehidrasi.
- Anjurkan diet BRAT (Banana, Rice, Applesauce, Toast) setelah fase akut.
---
### **Catatan Tambahan:**
- **Prioritas:** Stabilisasi cairan dan elektrolit untuk mencegah syok hipovolemik.
- **Kolaborasi:** Rujuk ke dokter jika terdapat tanda dehidrasi berat (lemas ekstrem, oliguria, takikardia).
Semua kode dan standar mengacu pada **PPNI (2017-2019)**. Perlu dilakukan reassessment setiap 2-4 jam untuk mengevaluasi efektivitas intervensi.
*(Format RTF dapat disesuaikan dengan kebutuhan dokumentasi klinis)*. -
Article No. 20220 | 30 Jul 2025
Klinis : pasien datang dengan mual dan sakit perut
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI yang dapat ditetapkan untuk pasien dengan kondisi mual dan sakit perut, dengan tone akademis dan persona pakar/perawat:
Diagnosa Keperawatan:
1. Mual (SDKI: 10016)
Definisi: Sensasi ketidaknyamanan di dalam rongga perut yang dapat menyebabkan keinginan untuk muntah.
2. Nyeri Akut (SDKI: 10044)
Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan aktual atau potensial, dengan onset mendadak atau lambat dan berintensitas ringan hingga berat.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Pengendalian Mual (SLKI: 30044)
Definisi: Kemampuan pasien untuk mencegah atau mengurangi sensasi mual.
2. Pengendalian Nyeri (SLKI: 30046)
Definisi: Kemampuan pasien untuk mencegah atau mengurangi rasa nyeri.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen Mual (SIKI: 80105)
Definisi: Tindakan yang dilakukan untuk mencegah atau mengurangi sensasi mual.
2. Manajemen Nyeri (SIKI: 80135)
Definisi: Tindakan yang dilakukan untuk mencegah atau mengurangi rasa nyeri.
Dalam kasus ini, diagnosa keperawatan yang dapat ditetapkan adalah Mual (SDKI: 10016) dan Nyeri Akut (SDKI: 10044). Luaran keperawatan yang dapat ditetapkan adalah Pengendalian Mual (SLKI: 30044) dan Pengendalian Nyeri (SLKI: 30046). Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah Manajemen Mual (SIKI: 80105) dan Manajemen Nyeri (SIKI: 80135). -
Article No. 20221 | 30 Jul 2025
Klinis : Ansietas
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi Ansietas.
Diagnosa Keperawatan:
Ansietas (10001)
Definisi:
Ansietas adalah perasaan tidak nyaman atau kekhawatiran yang disertai dengan respons autonom, yang disebabkan oleh antisipasi bahaya, yang tidak dapat diidentifikasi secara jelas.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Kode: 10001
Definisi: Perasaan tidak nyaman atau kekhawatiran yang disertai dengan respons autonom, yang disebabkan oleh antisipasi bahaya, yang tidak dapat diidentifikasi secara jelas.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Kode: 10001
Definisi: Tingkat kenyamanan individu atau kelompok dalam merespons ancaman, bahaya, atau perubahan yang dirasakan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Kode: 10001
Definisi: Tindakan mandiri perawat untuk mengatasi atau mengurangi ansietas yang dialami oleh individu atau kelompok.
Dalam konteks akademis dan sebagai seorang pakar perawat, diagnosa keperawatan Ansietas (10001) mengacu pada perasaan tidak nyaman atau kekhawatiran yang disertai dengan respons autonom, yang disebabkan oleh antisipasi bahaya yang tidak dapat diidentifikasi secara jelas. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI), Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI), dan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) memberikan definisi, kode, dan penjelasan yang komprehensif terkait kondisi ini. -
Article No. 20222 | 30 Jul 2025
Klinis : Buat contoh Kasus Individu tentang GERD (Gastroesophageal Reflux Diesease)
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan SDKI untuk Kasus Individu GERD (Gastroesophageal Reflux Disease)
Berdasarkan kondisi kasus individu GERD, diagnosa keperawatan SDKI yang sesuai adalah:
1. Risiko Ketidakseimbangan Nutrisi: Kurang dari Kebutuhan Tubuh
Definisi: Keadaan di mana individu memiliki risiko mengalami asupan nutrisi yang tidak adekuat untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
Etiologi yang mungkin terjadi pada kasus GERD antara lain:
- Intake nutrisi yang tidak adekuat akibat rasa sakit saat menelan makanan
- Malabsorpsi nutrisi akibat kerusakan mukosa esofagus oleh refluks asam
- Anoreksia akibat gejala GERD seperti rasa mual, muntah, dan rasa tidak nyaman
2. Nyeri Kronis
Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan aktual atau potensial yang berlangsung lebih dari 3 bulan.
Etiologi yang mungkin terjadi pada kasus GERD antara lain:
- Kerusakan pada mukosa esofagus akibat refluks asam lambung
- Iritasi pada saraf sensorik esofagus akibat kontak dengan asam lambung
- Spasme otot esofagus akibat refluks asam
Luaran/Output yang Diharapkan (SLKI)
Setelah diberikan asuhan keperawatan, diharapkan pasien dengan GERD dapat mencapai luaran sebagai berikut:
1. Keseimbangan Nutrisi: Sesuai Kebutuhan
- Indikator: Berat badan mempertahankan atau meningkat, Intake nutrisi adekuat, Tidak ada tanda-tanda kekurangan nutrisi
2. Kontrol Nyeri
- Indikator: Pasien melaporkan nyeri berkurang, Penggunaan analgesik berkurang, Aktivitas fisik meningkat
Intervensi Keperawatan (SIKI)
Untuk mencapai luaran yang diharapkan, intervensi keperawatan yang dapat diberikan pada pasien dengan GERD antara lain:
1. Manajemen Nutrisi
- Kaji pola makan dan faktor-faktor yang memengaruhi intake nutrisi
- Berikan edukasi tentang diet yang sesuai untuk GERD, misalnya menghindari makanan yang dapat memicu refluks
- Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menyusun rencana diet yang adekuat
- Pantau berat badan, intake nutrisi, dan tanda-tanda kekurangan nutrisi secara berkala
2. Manajemen Nyeri
- Kaji karakteristik, lokasi, durasi, dan faktor pemicu nyeri
- Berikan intervensi farmakologis sesuai kolaborasi dengan dokter, misalnya pemberian antasida, H2-blocker, atau proton pump inhibitor
- Berikan intervensi non-farmakologis, seperti kompres hangat, posisi berbaring miring kanan, dan teknik relaksasi
- Ajarkan pasien strategi manajemen nyeri mandiri
- Pantau respons pasien terhadap intervensi dan efektivitas pengelolaan nyeri
Penjelasan rinci:
Diagnosa keperawatan SDKI yang diidentifikasi berdasarkan kasus GERD adalah Risiko Ketidakseimbangan Nutrisi: Kurang dari Kebutuhan Tubuh dan Nyeri Kronis. Etiologi yang mendasari kedua diagnosa tersebut dijelaskan secara rinci.
Luaran/output yang diharapkan setelah asuhan keperawatan adalah Keseimbangan Nutrisi: Sesuai Kebutuhan dan Kontrol Nyeri. Indikator-indikator untuk mencapai luaran tersebut juga dijabarkan.
Intervensi keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan luaran mencakup Manajemen Nutrisi dan Manajemen Nyeri. Setiap intervensi dijelaskan secara komprehensif, meliputi pengkajian, intervensi farmakologis dan non-farmakologis, edukasi pasien, serta pemantauan respons pasien.
Secara keseluruhan, penjelasan disajikan dengan nada akademis dan perspektif seorang perawat yang ahli dalam menangani kasus GERD. -
Article No. 20223 | 30 Jul 2025
Klinis : Seorang pria berusia 45 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan utama rasa terbakar dan tidak nyaman di dada yang sudah dirasakannya selama 2 minggu terakhir. Rasa terbakar tersebut sering muncul terutama setelah makan dan saat berbaring malam hari. Pasien juga mengeluhkan rasa pahit dan asam yang naik ke mulutnya serta sesekali merasa nyeri di ulu hati. Ia merasa gejala makin berat jika makan makanan pedas atau berlemak, dan minum kopi. Riwayat penyakit lain yang diungkapkan adalah obesitas dan kebiasaan merokok.
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan SDKI yang Sesuai:
Diagnosa keperawatan yang sesuai untuk kondisi pasien tersebut adalah "Ketidakseimbangan Nutrisi: Kurang dari Kebutuhan Tubuh" (SDKI, 2017). Hal ini didasarkan pada gejala yang dialami pasien, yaitu rasa terbakar dan tidak nyaman di dada, rasa pahit dan asam yang naik ke mulut, serta nyeri di ulu hati, yang dapat disebabkan oleh gangguan pada sistem pencernaan, khususnya kondisi gastroesofageal reflux disease (GERD).
Luaran/Output yang Diharapkan Setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Perbaikan Nutrisi: Pasien dapat mencapai dan mempertahankan berat badan ideal sesuai dengan status kesehatannya.
2. Kontrol Gejala: Pasien dapat mengendalikan gejala GERD, seperti rasa terbakar dan tidak nyaman di dada, rasa pahit dan asam yang naik ke mulut, serta nyeri di ulu hati.
3. Peningkatan Pengetahuan: Pasien dapat menunjukkan pemahaman yang baik tentang faktor-faktor yang mempengaruhi GERD dan langkah-langkah untuk mengelola kondisinya.
4. Kepatuhan Terapi: Pasien dapat menunjukkan kepatuhan terhadap regimen terapeutik yang direkomendasikan, termasuk pengobatan, perubahan gaya hidup, dan perawatan diri.
Intervensi Keperawatan yang Diperlukan untuk Mencapai Tujuan Luaran (SIKI):
1. Pemantauan Nutrisi: Melakukan pengkajian status nutrisi pasien, memantau asupan dan output cairan, serta memantau berat badan pasien.
2. Manajemen Gejala GERD: Mengidentifikasi dan menghindari faktor-faktor pemicu gejala GERD, seperti makanan pedas atau berlemak, kopi, dan merokok. Memberikan edukasi tentang teknik pengelolaan gejala, seperti posisi tidur yang tepat, dan mengonsumsi makanan kecil secara teratur.
3. Edukasi Kesehatan: Memberikan edukasi kepada pasien dan keluarga tentang patofisiologi GERD, faktor risiko, dan langkah-langkah untuk mencegah dan mengelola kondisi ini, termasuk modifikasi gaya hidup.
4. Manajemen Obat: Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk pemberian obat-obatan yang sesuai, seperti inhibitor pompa proton atau antagonis reseptor H2, serta memantau efektivitas dan efek samping pengobatan.
5. Dukungan Psikologis: Memberikan dukungan emosional dan psikologis kepada pasien dalam menghadapi kondisi GERD dan perubahan gaya hidup yang diperlukan.
6. Evaluasi dan Tindak Lanjut: Melakukan evaluasi secara berkala terhadap pencapaian tujuan luaran dan melakukan tindak lanjut yang diperlukan untuk memastikan keberhasilan asuhan keperawatan.
Dengan penerapan intervensi keperawatan yang komprehensif dan kolaboratif dengan tenaga kesehatan lain, diharapkan pasien dapat mencapai luaran yang diharapkan, yaitu perbaikan nutrisi, kontrol gejala GERD, peningkatan pengetahuan, dan kepatuhan terhadap regimen terapeutik, sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup pasien.