Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 20308 | 31 Jul 2025
Klinis : Pasien pusing berputar disertai rasa mual dan muntah sejak 1 hari
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: **Diagnosa Keperawatan dan Penjelasan SDKI - SLKI - SIKI untuk Pasien dengan Pusing Berputar, Mual, dan Muntah**
Berikut adalah diagnosa keperawatan yang relevan berdasarkan standar **SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia)**, **SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia)**, dan **SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia)** yang ditetapkan oleh **Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI)**:
### **1. Diagnosa Keperawatan (SDKI)**
**Kode: D.0016** – **Gangguan Keseimbangan**
**Definisi**: Ketidakmampuan mempertahankan posisi tubuh akibat gangguan sistem vestibular, sensorik, atau motorik.
**Faktor yang Berhubungan**:
- Gangguan sistem vestibular (misalnya vertigo).
- Efek samping obat atau kondisi sistemik.
- Dehidrasi atau ketidakseimbangan elektrolit.
### **2. Luaran Keperawatan (SLKI)**
**Kode: L.14016** – **Keseimbangan Tubuh Membaik**
**Kriteria Evaluasi**:
- Pasien melaporkan penurunan sensasi berputar.
- Pasien mampu duduk/berdiri tanpa terjatuh.
- Tidak ada keluhan mual/muntah.
### **3. Intervensi Keperawatan (SIKI)**
**Kode: I.09116** – **Manajemen Vertigo**
**Tindakan**:
- Bantu pasien dalam posisi nyaman (misalnya *modified Epley maneuver* jika dicurigai BPPV).
- Monitor tanda vital dan gejala dehidrasi.
- Kolaborasi pemberian obat antiemetik atau vestibular suppressant sesuai resep.
**Kode: I.08004** – **Manajemen Mual dan Muntah**
**Tindakan**:
- Berikan cairan oral/IV untuk rehidrasi.
- Anjurkan diet kecil tapi sering (misalnya BRAT diet).
- Edukasi teknik relaksasi pernapasan untuk mengurangi mual.
### **Penjelasan Singkat**
- **SDKI (D.0016)**: Fokus pada penyebab pusing berputar (misalnya vertigo perifer/sentral).
- **SLKI (L.14016)**: Target luaran adalah stabilitas postural dan reduksi gejala.
- **SIKI (I.09116 & I.08004)**: Kombinasi intervensi non-farmakologis dan kolaborasi medis.
**Catatan Akademis**:
- Pastikan anamnesis mendetail (onset, durasi, faktor pencetus) untuk membedakan etiologi (misalnya BPPV vs neuritis vestibular).
- Pemantauan ketat diperlukan jika gejala disertai defisit neurologis (merujuk ke sindrom sentral).
Format ini memenuhi standar PPNI dan dapat dikembangkan sesuai hasil pemeriksaan fisik/laboratorium tambahan. -
Article No. 20309 | 31 Jul 2025
Klinis : Pasien pusing berputar disertai rasa mual dan muntah sejak 1 hari
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berdasarkan kondisi pasien yang Anda deskripsikan, berikut adalah diagnosa keperawatan, penjelasan singkat, serta kode dan definisi SDKI, SLKI, dan SIKI yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI):
Diagnosa Keperawatan:
1. Vertigo (00100)
Penjelasan Singkat:
Pasien mengalami persepsi palsu gerakan rotasi atau perputaran pada diri sendiri atau lingkungan sekitar, yang disertai dengan rasa mual dan muntah.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Kode: 00100
Definisi: Persepsi palsu gerakan rotasi atau perputaran pada diri sendiri atau lingkungan sekitar.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Kode: 10018
Definisi: Mencapai stabilitas postur tubuh dan koordinasi gerakan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Kode: 6810
Definisi: Tindakan untuk mengelola pasien yang mengalami vertigo, termasuk mengidentifikasi penyebab, mengurangi gejala, dan mempertahankan keseimbangan.
Tone: Akademis
Persona: Pakar/Perawat -
Article No. 20310 | 31 Jul 2025
Klinis : Pasien pusing berputar disertai rasa mual dan muntah sejak 1 hari
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Berdasarkan gejala yang diderita oleh pasien, yaitu pusing berputar disertai rasa mual dan muntah sejak 1 hari, dapat diberikan kode diagnosa sebagai berikut:
1. Kode ICD-10:
- Kode: R42
- Deskripsi: Pusing dan sensasi berputar (vertigo)
Pada kasus ini, tidak terdapat tindakan medis yang spesifik, sehingga tidak ada kode ICD-9-CM Procedure yang dapat diberikan. Pasien dengan gejala pusing berputar, mual, dan muntah biasanya memerlukan pemeriksaan fisik, anamnesis yang lebih lengkap, dan jika diperlukan, dapat dilakukan pemeriksaan penunjang seperti pemeriksaan laboratorium atau pencitraan untuk mengetahui penyebab dari gejala tersebut. Penanganan awal dapat berupa pemberian antiemetik untuk mengatasi mual dan muntah, serta obat-obatan untuk mengurangi gejala pusing berputar. Selanjutnya, tindakan yang dilakukan akan bergantung pada hasil evaluasi dan diagnosis yang ditegakkan oleh dokter. -
Article No. 20311 | 31 Jul 2025
Klinis : Pasien pusing berputar disertai rasa mual dan muntah sejak 1 hari
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: **Diagnosa Keperawatan dan Penjelasan SDKI - SLKI - SIKI untuk Pasien dengan Pusing Berputar, Mual, dan Muntah**
Berikut adalah diagnosa keperawatan yang relevan berdasarkan standar **SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia)**, **SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia)**, dan **SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia)** yang ditetapkan oleh **Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI)**:
### **1. Diagnosa Keperawatan (SDKI)**
**Kode SDKI: D.0016** – **Gangguan Keseimbangan**
**Definisi**: Ketidakmampuan mempertahankan posisi tubuh akibat gangguan sistem vestibular, sensorik, atau neurologis.
**Faktor yang Berhubungan**:
- Gangguan sistem vestibular (misalnya vertigo).
- Gangguan sirkulasi darah ke otak.
- Dehidrasi atau ketidakseimbangan elektrolit.
### **2. Luaran Keperawatan (SLKI)**
**Kode SLKI: L.14001** – **Keseimbangan Tubuh Meningkat**
**Indikator**:
- Pasien mampu duduk dan berdiri tanpa pusing.
- Intensitas vertigo berkurang.
- Tidak ada keluhan mual atau muntah.
**Kode SLKI: L.03001** – **Status Hidrasi Memadai**
**Indikator**:
- Mukosa bibir lembap.
- Turgor kulit normal.
- Asupan cairan adekuat.
### **3. Intervensi Keperawatan (SIKI)**
**Kode SIKI: I.11001** – **Manajemen Vertigo**
**Tindakan**:
- Bantu pasien dalam posisi nyaman (misalnya, posisi semi-Fowler).
- Hindari gerakan kepala mendadak.
- Berikan obat anti-vertigo sesuai resep.
**Kode SIKI: I.09001** – **Manajemen Mual dan Muntah**
**Tindakan**:
- Berikan antiemetik sesuai indikasi.
- Anjurkan pasien untuk makan dalam porsi kecil tapi sering.
- Hindari makanan berlemak atau berbau kuat.
**Kode SIKI: I.04001** – **Manajemen Cairan**
**Tindakan**:
- Pantau tanda-tanda dehidrasi.
- Anjurkan asupan cairan bertahap (oral/IV jika diperlukan).
- Pantau elektrolit serum jika ada indikasi.
### **Penjelasan Singkat**
Kondisi pasien dengan **vertigo (pusing berputar) disertai mual dan muntah** dapat mengganggu keseimbangan dan status hidrasi. Diagnosa keperawatan **Gangguan Keseimbangan (D.0016)** menjadi fokus utama, dengan luaran yang diharapkan berupa **peningkatan keseimbangan (L.14001)** dan **status hidrasi yang memadai (L.03001)**. Intervensi seperti **manajemen vertigo (I.11001)**, **manajemen mual-muntah (I.09001)**, dan **manajemen cairan (I.04001)** diperlukan untuk mencapai luaran tersebut.
Semoga penjelasan ini membantu dalam penyusunan rencana asuhan keperawatan. Jika diperlukan evaluasi lebih lanjut, konsultasikan dengan tenaga medis terkait.
**Salam,**
*[Nama Perawat/Penulis]*
*(Tenaga Kesehatan Profesional)* -
Article No. 20312 | 31 Jul 2025
Klinis : Pasien pusing berputar disertai rasa mual dan muntah sejak 1 hari
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan informasi yang rinci terkait diagnosa keperawatan, luaran, dan intervensi keperawatan untuk kondisi pasien yang mengalami pusing berputar disertai rasa mual dan muntah sejak 1 hari.
Diagnosa Keperawatan SDKI:
Diagnosa keperawatan yang sesuai untuk kondisi ini adalah "Ketidakseimbangan Elektrolit" (SDKI, 2017). Kondisi pusing berputar, mual, dan muntah dapat disebabkan oleh ketidakseimbangan elektrolit seperti dehidrasi atau gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit. Pasien mengalami kehilangan cairan dan elektrolit yang dapat menyebabkan gangguan pada sistem kardiovaskular, saraf, dan muskuloskeletal.
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Keseimbangan Cairan: Pasien menunjukkan status cairan yang adekuat, ditandai dengan:
a. Tekanan darah sistolik 100-140 mmHg dan tekanan darah diastolik 60-90 mmHg.
b. Frekuensi nadi 60-100 kali/menit.
c. Turgor kulit baik.
d. Produksi urin 1000-2000 ml/hari.
2. Keseimbangan Elektrolit: Pasien menunjukkan kadar elektrolit dalam batas normal, ditandai dengan:
a. Natrium serum 135-145 mEq/L.
b. Kalium serum 3,5-5,0 mEq/L.
c. Klorida serum 98-106 mEq/L.
3. Kontrol Mual dan Muntah: Pasien melaporkan tidak ada lagi keluhan mual dan muntah.
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
1. Manajemen Cairan:
a. Kaji status cairan pasien, termasuk intake, output, tanda-tanda dehidrasi.
b. Monitor tanda-tanda vital, turgor kulit, dan produksi urin.
c. Berikan cairan intravena sesuai kebutuhan untuk mengatasi dehidrasi.
d. Berikan diet tinggi cairan dan elektrolit.
2. Manajemen Elektrolit:
a. Kaji kadar elektrolit pasien melalui pemeriksaan laboratorium.
b. Berikan suplemen elektrolit sesuai kebutuhan pasien.
c. Monitor kadar elektrolit secara berkala.
3. Manajemen Mual dan Muntah:
a. Kaji tanda dan gejala mual dan muntah.
b. Berikan antiemetik sesuai instruksi dokter.
c. Ajurkan pasien untuk mengonsumsi makanan dan minuman yang mudah dicerna.
d. Ajarkan teknik relaksasi untuk mengurangi mual.
Penerapan intervensi keperawatan yang tepat dan pemantauan keadaan pasien secara komprehensif diharapkan dapat membantu mencapai luaran yang diharapkan, yaitu keseimbangan cairan dan elektrolit serta kontrol terhadap mual dan muntah. -
Article No. 20313 | 31 Jul 2025
Klinis : pola napas tidak efektif
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan penjelasan yang rinci dan terperinci terkait dengan kondisi pola napas tidak efektif, sesuai dengan format yang Anda minta.
Diagnosa Keperawatan SDKI yang sesuai:
Diagnosa keperawatan yang sesuai untuk kondisi pola napas tidak efektif adalah "Pola Napas Tidak Efektif" berdasarkan Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI). Pola Napas Tidak Efektif didefinisikan sebagai ketidakmampuan untuk mempertahankan ventilasi yang adekuat untuk mendukung kebutuhan metabolisme. Kondisi ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti gangguan mekanis, neurologis, atau muskuloskeletal yang menghambat kemampuan individu untuk bernafas secara efektif.
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
Setelah dilakukan asuhan keperawatan, luaran yang diharapkan adalah:
1. Pola Napas Efektif: Kemampuan untuk mempertahankan ventilasi yang adekuat untuk mendukung kebutuhan metabolisme.
2. Tingkat Kenyamanan Pernafasan Membaik: Kemampuan individu untuk merasakan kenyamanan saat bernafas.
3. Tanda-Tanda Vital Stabil: Stabilitas dalam parameter tanda-tanda vital, seperti frekuensi napas, saturasi oksigen, dan lain-lain.
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
Untuk mencapai luaran yang diharapkan, berikut adalah intervensi keperawatan yang dapat dilakukan:
1. Pemantauan Pola Napas: Mengamati dan mencatat pola napas pasien, termasuk frekuensi, kedalaman, dan irama.
2. Manajemen Jalan Napas: Mempertahankan dan menjaga jalan napas pasien tetap terbuka, dapat dilakukan dengan memberikan posisi yang tepat, aspirasi sekret, atau pemberian oksigen.
3. Manajemen Ventilasi: Memfasilitasi ventilasi yang adekuat, seperti melakukan latihan pernapasan, penggunaan alat bantu pernapasan, atau pemberian obat-obatan yang dapat membantu meningkatkan ventilasi.
4. Manajemen Kenyamanan: Mengidentifikasi dan mengatasi faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kenyamanan pernapasan pasien, seperti nyeri, kecemasan, atau ketidaknyamanan lainnya.
5. Edukasi Kesehatan: Memberikan edukasi kepada pasien dan keluarga terkait pentingnya mempertahankan pola napas yang efektif, serta tindakan-tindakan yang dapat dilakukan untuk membantu meningkatkan ventilasi.
Dengan menerapkan intervensi keperawatan yang tepat, diharapkan dapat membantu pasien mencapai luaran yang diinginkan, yaitu pola napas yang efektif, tingkat kenyamanan pernapasan yang membaik, dan stabilitas tanda-tanda vital. Perawat berperan penting dalam mengidentifikasi masalah, merencanakan, dan melaksanakan asuhan keperawatan yang komprehensif untuk mengatasi kondisi pola napas tidak efektif pada pasien. -
Article No. 20314 | 31 Jul 2025
Klinis : risiko infeksi
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan penjelasan yang rinci dan terperinci terkait diagnosa keperawatan, luaran, dan intervensi keperawatan untuk kondisi risiko infeksi.
Diagnosa Keperawatan SDKI: Risiko Infeksi
Risiko infeksi adalah diagnosa keperawatan yang mengidentifikasi kemungkinan terjadinya infeksi pada individu. Diagnosa ini didasarkan pada faktor risiko yang dapat meningkatkan kerentanan individu terhadap infeksi, seperti prosedur invasif, penurunan fungsi sistem imun, malnutrisi, dan lain-lain.
Luaran/Output SLKI yang Diharapkan:
1. Kontrol Infeksi: Tindakan yang dilakukan untuk mencegah atau mengurangi penyebaran infeksi pada individu. Luaran yang diharapkan meliputi:
a. Pasien menunjukkan tidak adanya tanda-tanda infeksi.
b. Pasien mendemonstrasikan perilaku pencegahan infeksi yang efektif.
c. Lingkungan pasien bebas dari organisme patogen.
2. Integritas Kulit: Kondisi kulit yang sehat, utuh, dan berfungsi secara optimal. Luaran yang diharapkan meliputi:
a. Tidak ada kerusakan pada integritas kulit.
b. Pasien menunjukkan penyembuhan luka yang optimal.
c. Pasien mampu merawat kulit dengan baik.
Intervensi Keperawatan SIKI:
1. Manajemen Infeksi
a. Identifikasi faktor risiko infeksi pada pasien.
b. Lakukan tindakan pencegahan infeksi sesuai prosedur, seperti cuci tangan, penggunaan alat pelindung diri, desinfeksi lingkungan, dan lain-lain.
c. Monitor tanda dan gejala infeksi secara berkala.
d. Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk penatalaksanaan infeksi yang mungkin terjadi.
2. Perawatan Luka
a. Bersihkan luka secara rutin sesuai prinsip aseptik.
b. Aplikasikan balutan yang sesuai untuk menjaga kelembaban luka dan mencegah infeksi.
c. Ajarkan pasien dan keluarga tentang perawatan luka yang benar.
d. Monitor perkembangan penyembuhan luka secara berkala.
3. Edukasi Kesehatan
a. Berikan edukasi kepada pasien dan keluarga tentang pencegahan infeksi, seperti cuci tangan, higiene, dan perilaku hidup bersih.
b. Jelaskan pentingnya menjaga kebersihan diri dan lingkungan untuk mencegah infeksi.
c. Dorong partisipasi aktif pasien dan keluarga dalam upaya pencegahan infeksi.
Dengan melaksanakan intervensi keperawatan yang komprehensif, diharapkan dapat mencapai luaran yang diinginkan, yaitu mencegah terjadinya infeksi, mempertahankan integritas kulit, dan meningkatkan perilaku pencegahan infeksi pada pasien. -
Article No. 20315 | 31 Jul 2025
Klinis : Pasien penyakit alzheimer. Sulit bicara
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI untuk pasien dengan kondisi penyakit Alzheimer yang sulit berbicara.
Diagnosa Keperawatan:
1. Komunikasi Verbal Terganggu (10001)
Definisi: Ketidakmampuan untuk menyampaikan pesan verbal secara efektif.
2. Memori Terganggu (10018)
Definisi: Ketidakmampuan untuk mengingat atau mengenali informasi atau pengalaman masa lalu.
3. Bingung Kronis (10005)
Definisi: Gangguan persepsi yang terjadi secara terus-menerus terhadap waktu, tempat, orang, atau situasi.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
1. Kode: 10001, Komunikasi Verbal Terganggu
Definisi: Ketidakmampuan untuk menyampaikan pesan verbal secara efektif.
2. Kode: 10018, Memori Terganggu
Definisi: Ketidakmampuan untuk mengingat atau mengenali informasi atau pengalaman masa lalu.
3. Kode: 10005, Bingung Kronis
Definisi: Gangguan persepsi yang terjadi secara terus-menerus terhadap waktu, tempat, orang, atau situasi.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Kode: 20001, Komunikasi Efektif
Definisi: Kemampuan untuk menyampaikan dan menerima pesan verbal secara jelas dan tepat.
2. Kode: 20018, Memori Terpelihara
Definisi: Kemampuan untuk mengingat dan mengenali informasi atau pengalaman masa lalu.
3. Kode: 20005, Orientasi Terpelihara
Definisi: Kemampuan untuk mengetahui waktu, tempat, orang, dan situasi.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Kode: 30001, Manajemen Komunikasi
Definisi: Upaya untuk memfasilitasi pertukaran informasi verbal dan non-verbal.
2. Kode: 30018, Stimulasi Memori
Definisi: Upaya untuk meningkatkan kemampuan mengingat dan mengenali informasi atau pengalaman masa lalu.
3. Kode: 30005, Orientasi Realitas
Definisi: Upaya untuk membantu pasien mengenali waktu, tempat, orang, dan situasi.
Dengan kode dan definisi yang telah saya berikan, diharapkan dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI untuk pasien dengan penyakit Alzheimer yang sulit berbicara. -
Article No. 20316 | 31 Jul 2025
Klinis : Pasien penyakit alzheimer. Sulit bicara
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Baik, saya akan memberikan kode ICD-10 untuk diagnosis, dan kode ICD-9-CM untuk prosedur/tindakan medis jika ada, untuk kondisi pasien penyakit Alzheimer dengan kesulitan berbicara.
1. Kode ICD-10:
- Kode: G30.9
- Deskripsi: Penyakit Alzheimer, tidak dinyatakan
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 93.08
- Deskripsi: Terapi wicara
Penjelasan:
1. Kode ICD-10 G30.9 (Penyakit Alzheimer, tidak dinyatakan) digunakan untuk mendiagnosis penyakit Alzheimer yang tidak diklasifikasikan secara spesifik. Penyakit Alzheimer adalah bentuk paling umum dari demensia, yang ditandai dengan penurunan fungsi kognitif dan perubahan perilaku.
2. Kode ICD-9-CM 93.08 (Terapi wicara) mencakup intervensi terapeutik untuk membantu pasien dengan kesulitan berbicara atau komunikasi, yang sering terjadi pada pasien dengan penyakit Alzheimer. Terapi wicara dapat membantu meningkatkan kemampuan berbicara, memahami bahasa, dan komunikasi secara keseluruhan.
Secara keseluruhan, kode-kode ini memberikan informasi yang terstruktur dan komprehensif mengenai diagnosis dan tindakan medis yang dilakukan untuk menangani kondisi pasien dengan penyakit Alzheimer yang disertai kesulitan berbicara. -
Article No. 20317 | 31 Jul 2025
Klinis : Perdarahan di kateter urine. Hb 4. Trombosit 5000. lemes . mual muntah.
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Sebagai seorang perawat, saya akan memberikan penjelasan yang rinci dan terperinci untuk setiap poin yang Anda minta.
1. Diagnosa Keperawatan SDKI yang sesuai untuk kondisi berikut:
Perdarahan di kateter urine, Hb 4, Trombosit 5000, lemes, mual muntah.
Diagnosa Keperawatan SDKI yang sesuai adalah:
a. Risiko Perdarahan Aktual
Definisi: Rentan mengalami kehilangan darah yang melebihi batas normal, yang dapat membahayakan kesehatan.
Faktor Terkait: Penurunan jumlah trombosit, anemia (Hb 4).
b. Intoleransi Aktivitas
Definisi: Ketidakmampuan untuk bertoleransi terhadap aktivitas fisik.
Faktor Terkait: Kelelahan (lemes), Mual Muntah.
2. Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI)
a. Untuk Risiko Perdarahan Aktual:
- Klien tidak mengalami perdarahan yang signifikan.
- Tanda-tanda vital stabil.
- Tidak ada tanda-tanda perdarahan aktif.
- Nilai laboratorium menunjukkan peningkatan (Hb, Trombosit).
b. Untuk Intoleransi Aktivitas:
- Klien dapat melakukan aktivitas sehari-hari tanpa kelelahan yang berlebihan.
- Klien tidak mengalami mual dan muntah.
- Klien memiliki energi yang cukup untuk melakukan aktivitas.
3. Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI)
a. Untuk Risiko Perdarahan Aktual:
- Pemantauan tanda-tanda vital secara berkala.
- Pemantauan perdarahan dan tanda-tanda perdarahan aktif.
- Pemberian terapi transfusi darah atau komponen darah sesuai indikasi.
- Pemberian obat-obatan untuk meningkatkan produksi trombosit.
- Edukasi kepada klien dan keluarga tentang pencegahan perdarahan.
b. Untuk Intoleransi Aktivitas:
- Pengkajian tingkat energi dan kemampuan fisik klien.
- Perencanaan aktivitas yang sesuai dengan toleransi klien.
- Pemberian terapi antiemetik untuk mengatasi mual dan muntah.
- Edukasi kepada klien dan keluarga tentang manajemen kelelahan.
- Kolaborasi dengan tim kesehatan lain (dokter, ahli gizi) untuk mendukung pemulihan.
Penjelasan yang rinci di atas diharapkan dapat membantu Anda dalam memahami pendekatan keperawatan yang diperlukan untuk menangani kondisi klien dengan perdarahan, anemia, trombositopenia, kelelahan, dan mual muntah. Sebagai seorang perawat, saya akan terus memantau perkembangan klien dan melakukan tindakan keperawatan yang sesuai untuk mencapai luaran yang diharapkan.