Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 1491 | 08 Oct 2024
Klinis : DS: Pasien mudah lelah Pasien telah didiagnosis dengan diabetes tipe 2 selama 10 tahun tetapi belum menerima pengobatan formal. DO: Kadar glukosa darah puasa 11 mmol/L dan HbA1C 9,5% menunjukkan kontrol glikemik yang buruk
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan mempertimbangkan kondisi yang Anda berikan, saya akan memberikan diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkat terkait standar SDKI - SLKI - SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia.
Diagnosa Keperawatan:
Intoleransi Aktivitas
Penjelasan:
1. SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
- Intoleransi Aktivitas: Ketidakcukupan energi fisiologis atau psikologis untuk mempertahankan atau menyelesaikan aktivitas sehari-hari yang diinginkan atau dibutuhkan.
2. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Toleransi Aktivitas: Kemampuan untuk melakukan aktivitas sehari-hari tanpa mengalami kelelahan yang berlebihan.
3. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Manajemen Energi: Intervensi untuk mengatur penggunaan energi fisik dan mental guna memenuhi kebutuhan aktivitas.
- Peningkatan Toleransi Aktivitas: Intervensi untuk meningkatkan kemampuan melakukan aktivitas sehari-hari tanpa mengalami kelelahan yang berlebihan.
Pada kasus ini, pasien mudah lelah dan memiliki kontrol glikemik yang buruk akibat diabetes tipe 2 yang tidak mendapatkan pengobatan formal selama 10 tahun. Kondisi ini menyebabkan intoleransi aktivitas, sehingga perawat perlu melakukan intervensi manajemen energi dan peningkatan toleransi aktivitas untuk membantu pasien mengatasi kelelahan dan meningkatkan kemampuan melakukan aktivitas sehari-hari. -
Article No. 1492 | 08 Oct 2024
Klinis : Ds: Pasien merasa cemas terkait proses penyembuhan dan risiko komplikasi pascaoperasi. Do: Pasien tampak takut untuk melakukan gerak a. Suhu Tubuh: 36,5°C b. Tekanan Darah: 184/104 mmHg c. Respirasi: 22 x/menit d. Nadi: 96 x/menit e. Skala Nyeri: 6 (dari 10, nyeri sedang).
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan data yang diberikan, pasien mengalami kondisi sebagai berikut:
Diagnosa Keperawatan:
1. Kecemasan berhubungan dengan proses penyembuhan dan risiko komplikasi pascaoperasi.
Penjelasan singkat:
a. SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
- Kecemasan: Respon emosional dan psikologis individu terhadap sumber ancaman, bahaya, atau perubahan dalam kehidupan yang tidak dapat diprediksi atau dikontrol.
b. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Tingkat Kecemasan Terkendali: Individu mampu mengontrol respons emosional dan psikologis terhadap sumber ancaman, bahaya, atau perubahan dalam kehidupan yang tidak dapat diprediksi atau dikontrol.
c. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Manajemen Kecemasan: Intervensi untuk membantu individu mengatasi cemas melalui teknik kognitif, perilaku, dan/atau farmakologis.
Berdasarkan data objektif, pasien tampak takut untuk melakukan gerakan dan memiliki tanda-tanda vital yang menunjukkan adanya respons stres, seperti peningkatan tekanan darah dan laju nadi. Selain itu, pasien juga mengalami nyeri sedang pascaoperasi. Diagnosa keperawatan yang sesuai adalah Kecemasan berhubungan dengan proses penyembuhan dan risiko komplikasi pascaoperasi. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah Manajemen Kecemasan untuk membantu pasien mengatasi kecemasan dan meningkatkan kemampuan beradaptasi terhadap situasi pascaoperasi. -
Article No. 1493 | 08 Oct 2024
Klinis : diare 5 kali sehari, makan 2 kali selama 2 hari menggunakan sonder 50 cc
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang Anda berikan, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat menggunakan SDKI, SLKI, dan SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
Diagnosa Keperawatan:
1. Defisit Volume Cairan berhubungan dengan diare
Penjelasan:
- SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia): Defisit Volume Cairan adalah kondisi di mana individu mengalami kehilangan cairan dan elektrolit yang melebihi jumlah masukan, yang dapat mengancam kesehatan.
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia): Setelah dilakukan intervensi keperawatan, pasien akan menunjukkan tanda-tanda vitalisnya dalam batas normal, turgor kulit membaik, dan tidak mengalami gejala dehidrasi.
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia): Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain mengukur intake dan output cairan, memantau tanda-tanda vital, memberikan cairan intravena, dan mengatur pola makan.
Tone: Akademis
Persona: Pakar
Nurse: Dengan menggunakan nada yang formal dan informatif, saya akan memberikan penjelasan singkat mengenai diagnosa keperawatan dan standar keperawatan yang sesuai dengan kondisi pasien yang Anda berikan. Saya akan berusaha menyampaikan informasi secara jelas dan terstruktur, sesuai dengan peran saya sebagai perawat yang berkompeten di bidangnya. -
Article No. 1494 | 08 Oct 2024
Klinis : Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan perubahan membran alveolus kapiler
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat terkait SDKI, SLKI, dan SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi "Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan perubahan membran alveolus kapiler".
Diagnosa Keperawatan:
Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan perubahan membran alveolus kapiler
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Gangguan pertukaran gas adalah ketidakmampuan untuk melakukan oksigenasi dan/atau eliminasi karbon dioksida di tingkat alveolar-kapiler. Hal ini dapat disebabkan oleh perubahan pada membran alveolus-kapiler, seperti edema, fibrosis, atau perubahan struktur.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan dari penanganan gangguan pertukaran gas terkait perubahan membran alveolus-kapiler adalah:
1. Pasien menunjukkan perbaikan pertukaran gas (tercapainya nilai normal PaO2, PaCO2, dan saturasi oksigen).
2. Pasien bebas dari tanda-tanda dan gejala hipoksemia atau hiperkapnia.
3. Pasien dapat melakukan aktivitas sehari-hari tanpa kendala.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi gangguan pertukaran gas terkait perubahan membran alveolus-kapiler antara lain:
1. Monitoring tanda-tanda vital, gas darah, dan saturasi oksigen.
2. Pemberian oksigen sesuai kebutuhan.
3. Edukasi mengenai pentingnya manajemen penyakit paru dan kepatuhan pengobatan.
4. Latihan fisik dan rehabilitasi paru untuk meningkatkan toleransi aktivitas.
5. Manajemen kenyamanan dan pengurangan gejala, seperti penggunaan bronkodilator.
Dalam memberikan asuhan keperawatan, perawat harus berpedoman pada standar praktik yang berlaku, seperti SDKI, SLKI, dan SIKI, serta mempertimbangkan kondisi klinis pasien secara holistik. -
Article No. 1495 | 08 Oct 2024
Klinis : Di TK PGRI I Mumbulsari khususnya di kelompok A, peneliti mendapati permasalahan yang dihadapi di sekolah tersebut mengenai perilaku 5 anak dari 15 anak. Anak tersebut yang berinisial "V, I,J,K,L" sering mengganggu teman-temannya, menyakiti bahkan memukul dan sering melakukan kekerasan fisik lainnya terhadap teman-teman sekelasnya. Perilaku ini bahkan sempat memancing pertengkaran antara ibu mereka dengan ibu salah seorang teman yang dipukulnya, mereka juga terkesan mengalami masalah pengendalian emosi misalnya ia menangis sambil berteriak lalu merusak dan melempar barang-barang yang ada disekitarnya saat keinginannya tidak terpenuhi.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi yang Anda gambarkan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Perilaku Kekerasan (NANDA-I: 00148)
Definisi: Perilaku yang menunjukkan kekuatan fisik yang dapat melukai orang lain, diri sendiri, atau merusak properti.
Karakteristik Utama: Agresi fisik, perilaku menantang, pelanggaran norma sosial.
2. Ketidakstabilan Emosi (NANDA-I: 00251)
Definisi: Pengalaman emosi yang berfluktuasi dan tidak terkendali.
Karakteristik Utama: Perubahan suasana hati yang tidak wajar, perasaan sedih atau marah yang berlebihan, kesulitan mengendalikan emosi.
SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
1. Perilaku Kekerasan
- Definisi: Perilaku yang menunjukkan kekuatan fisik yang dapat melukai orang lain, diri sendiri, atau merusak properti.
- Faktor Penyebab: Perkembangan yang tidak sesuai, ekspresi emosi yang tidak tepat, kurangnya kontrol diri.
- Gejala dan Tanda: Agresi fisik, perilaku menantang, pelanggaran norma sosial.
2. Ketidakstabilan Emosi
- Definisi: Pengalaman emosi yang berfluktuasi dan tidak terkendali.
- Faktor Penyebab: Perkembangan yang tidak sesuai, stres, kurangnya dukungan sosial.
- Gejala dan Tanda: Perubahan suasana hati yang tidak wajar, perasaan sedih atau marah yang berlebihan, kesulitan mengendalikan emosi.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia) dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Perilaku Kekerasan
- Luaran: Kontrol Perilaku, Keamanan Diri, dan Interaksi Sosial yang Efektif.
- Intervensi: Manajemen Perilaku, Terapi Bermain, dan Pelatihan Kemampuan Komunikasi.
2. Ketidakstabilan Emosi
- Luaran: Regulasi Emosi, Harga Diri, dan Fungsi Psikososial yang Efektif.
- Intervensi: Terapi Perilaku Kognitif, Manajemen Stres, dan Terapi Relaksasi.
Dalam kasus ini, anak-anak tersebut menunjukkan perilaku kekerasan dan ketidakstabilan emosi. Intervensi keperawatan yang dapat diberikan meliputi manajemen perilaku, terapi bermain, pelatihan kemampuan komunikasi, terapi perilaku kognitif, manajemen stres, dan terapi relaksasi. Tujuannya adalah untuk membantu anak-anak tersebut mengendalikan perilaku agresif, meningkatkan regulasi emosi, dan mengembangkan interaksi sosial yang lebih efektif. -
Article No. 1496 | 08 Oct 2024
Klinis : Di TK PGRI I Mumbulsari khususnya di kelompok A, peneliti mendapati permasalahan yang dihadapi di sekolah tersebut mengenai perilaku 5 anak dari 15 anak. Anak tersebut yang berinisial "V, I,J,K,L" sering mengganggu teman-temannya, menyakiti bahkan memukul dan sering melakukan kekerasan fisik lainnya terhadap teman-teman sekelasnya. Perilaku ini bahkan sempat memancing pertengkaran antara ibu mereka dengan ibu salah seorang teman yang dipukulnya, mereka juga terkesan mengalami masalah pengendalian emosi misalnya ia menangis sambil berteriak lalu merusak dan melempar barang-barang yang ada disekitarnya saat keinginannya tidak terpenuhi. Diagnosis komunitas apa
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berdasarkan informasi yang diberikan, saya sebagai perawat komunitas akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat mengenai SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi tersebut.
Diagnosa Keperawatan Komunitas:
1. Risiko Perilaku Kekerasan pada Anak
Definisi: Adanya potensi untuk melakukan tindakan berbahaya terhadap orang lain atau lingkungan yang dapat menyebabkan cedera fisik atau psikologis.
Faktor yang Berhubungan: Kurang kemampuan anak dalam mengendalikan emosi, kurangnya pengawasan dari orang tua, dan kurangnya intervensi dari pihak sekolah.
2. Masalah Pengendalian Emosi pada Anak
Definisi: Ketidakmampuan anak dalam mengatur emosi dan perilaku sehingga menimbulkan reaksi yang tidak sesuai dengan situasi.
Faktor yang Berhubungan: Usia anak yang masih dini, kurangnya keterampilan anak dalam mengelola emosi, dan pola asuh orang tua yang tidak efektif.
Penjelasan Singkat SDKI - SLKI - SIKI:
1. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI)
SDKI merupakan panduan yang digunakan untuk mengidentifikasi masalah kesehatan dan keperawatan yang dialami oleh individu, keluarga, maupun komunitas. Dalam kasus ini, SDKI dapat digunakan untuk mendiagnosis "Risiko Perilaku Kekerasan pada Anak" dan "Masalah Pengendalian Emosi pada Anak".
2. Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI)
SLKI adalah standar yang digunakan untuk menentukan hasil yang diharapkan dari intervensi keperawatan. Dalam kasus ini, SLKI dapat digunakan untuk menetapkan luaran yang diharapkan, seperti anak dapat mengendalikan emosi dan perilakunya, serta terjalinnya hubungan yang harmonis antara anak dan teman-temannya.
3. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI)
SIKI adalah panduan yang digunakan untuk menentukan tindakan keperawatan yang tepat untuk mencapai hasil yang diharapkan. Dalam kasus ini, SIKI dapat digunakan untuk menentukan intervensi yang sesuai, seperti terapi bermain, konseling, edukasi pada orang tua, dan kolaborasi dengan pihak sekolah.
Dengan menggunakan SDKI, SLKI, dan SIKI, perawat komunitas dapat memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif dan terstandar untuk mengatasi masalah perilaku kekerasan dan pengendalian emosi pada anak di TK PGRI I Mumbulsari. -
Article No. 1497 | 08 Oct 2024
Klinis : Di TK PGRI I Mumbulsari khususnya di kelompok A, peneliti mendapati permasalahan yang dihadapi di sekolah tersebut mengenai perilaku 5 anak dari 15 anak. Anak tersebut yang berinisial "V, I,J,K,L" sering mengganggu teman-temannya, menyakiti bahkan memukul dan sering melakukan kekerasan fisik lainnya terhadap teman-teman sekelasnya. Perilaku ini bahkan sempat memancing pertengkaran antara ibu mereka dengan ibu salah seorang teman yang dipukulnya, mereka juga terkesan mengalami masalah pengendalian emosi misalnya ia menangis sambil berteriak lalu merusak dan melempar barang-barang yang ada disekitarnya saat keinginannya tidak terpenuhi. Diagnosis keperawatan komunitas apa
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Sebagai perawat profesional, saya memberikan diagnosis keperawatan komunitas dan penjelasan singkat berdasarkan Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI), Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI), dan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi yang Anda paparkan.
Diagnosis Keperawatan Komunitas:
Ketidakmampuan mengatur emosi (00251)
Definisi: Ketidakmampuan untuk memantau dan/atau mengontrol impuls, perasaan, atau perilaku yang dapat mengganggu fungsi sosial dan/atau fungsi lainnya.
Karakteristik Definisi:
- Perilaku tidak sesuai usia dan perkembangan
- Perubahan perilaku yang tidak wajar
- Reaksi emosional yang tidak proporsional dengan situasi
- Tindakan impulsif
- Kemarahan/agresi yang tidak terkendali
Populasi yang Berisiko:
- Anak-anak dengan masalah perilaku
- Anak-anak dengan gangguan emosional
- Anak-anak dengan riwayat pengalaman traumatis
Rencana Intervensi Keperawatan Komunitas (SIKI):
1. Terapi perilaku (6680)
2. Manajemen marah (5602)
3. Konseling keluarga (7110)
4. Edukasi orangtua (5510)
5. Bimbingan perkembangan anak (6720)
Luaran Keperawatan Komunitas (SLKI):
1. Kontrol emosi
2. Kemampuan menyelesaikan masalah
3. Interaksi sosial
4. Fungsi peran
Penerapan rencana intervensi ini diharapkan dapat membantu anak-anak tersebut dalam mengembangkan kemampuan mengatur emosi dan perilaku, serta memfasilitasi dukungan keluarga dan lingkungan sekolah untuk mendukung perkembangan mereka secara optimal. -
Article No. 1499 | 08 Oct 2024
Klinis : Pasien beresiko bunuh diri
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat menggunakan standar SDKI - SLKI - SIKI yang dikeluarkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi pasien yang berisiko bunuh diri.
Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko Perilaku Kekerasan
Definisi: Ancaman yang dapat membahayakan diri, orang lain, atau lingkungan.
2. Risiko Bunuh Diri
Definisi: Keinginan untuk mengakhiri hidup yang dapat mengakibatkan kematian.
Penjelasan Singkat:
1. Risiko Perilaku Kekerasan
- SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia): Penilaian terhadap kemungkinan tindakan berbahaya yang dapat merugikan diri sendiri, orang lain, atau lingkungan.
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia): Pasien dapat mengendalikan dorongan untuk melukai diri sendiri atau orang lain, dan dapat berinteraksi dengan lingkungan dengan aman.
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia): Intervensi yang fokus pada manajemen diri, pengembangan keterampilan komunikasi, dan dukungan lingkungan untuk mencegah perilaku kekerasan.
2. Risiko Bunuh Diri
- SDKI: Penilaian terhadap kemungkinan pasien untuk melakukan tindakan yang dapat mengakibatkan kematian.
- SLKI: Pasien dapat mengendalikan keinginan untuk mengakhiri hidup dan mempertahankan keselamatan diri.
- SIKI: Intervensi yang fokus pada manajemen stres, pengembangan strategi koping, dan pengawasan untuk mencegah upaya bunuh diri.
Dalam kondisi pasien berisiko bunuh diri, perawat harus melakukan penilaian komprehensif, memberikan intervensi yang tepat, dan memantau perkembangan pasien secara ketat untuk memastikan keselamatan dan kesejahteraan pasien. -
Article No. 1500 | 08 Oct 2024
Klinis : Resiko bunuh diri
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Dengan senang hati, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat berdasarkan SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi Risiko Bunuh Diri.
Diagnosa Keperawatan:
Risiko Bunuh Diri
Definisi:
Risiko Bunuh Diri adalah keadaan di mana individu memiliki kecenderungan untuk melukai diri sendiri secara sengaja dengan tujuan mengakhiri hidup.
SDKI:
- Faktor Risiko: Pikiran untuk bunuh diri, Riwayat percobaan bunuh diri, Depresi, Penyalahgunaan zat, Riwayat trauma atau kekerasan, Isolasi sosial, Masalah finansial, Penyakit fisik kronis.
- Gejala dan Tanda: Perubahan mood, Perubahan pola tidur, Penurunan konsentrasi, Penarikan diri, Pernyataan ingin bunuh diri.
SLKI:
- Luaran yang Diharapkan: Klien tidak melakukan percobaan bunuh diri, Klien mampu mengenali faktor risiko bunuh diri, Klien mampu mengidentifikasi strategi untuk mengatasi keinginan bunuh diri.
SIKI:
- Intervensi Keperawatan: Pemantauan status mental, Manajemen krisis, Terapi kognitif, Terapi perilaku, Terapi dukungan, Edukasi kesehatan jiwa.
Sebagai seorang perawat, saya berkomitmen untuk memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif dan berpusat pada klien untuk membantu mengatasi risiko bunuh diri. Dengan pendekatan yang holistik dan kolaboratif, saya akan bekerja sama dengan klien, keluarga, dan tim kesehatan lainnya untuk mencapai luaran yang diharapkan dan membantu klien mencapai kesejahteraan mental yang optimal. -
Article No. 1501 | 08 Oct 2024
Klinis : Pasien mengatakan pernah dipukul abangnya waktu kecil dahulu
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Dalam menangani kasus ini, kode ICD-10 yang dapat digunakan adalah:
1. Kode ICD-10:
- Kode: T74.2
- Deskripsi: Pengabaian dan penelantaran anak
Penjelasan:
Kode T74.2 dalam ICD-10 digunakan untuk diagnosis pada pasien yang melaporkan riwayat pengabaian dan penelantaran anak oleh anggota keluarga, dalam kasus ini oleh abang pasien saat masih kecil. Hal ini dapat dikategorikan sebagai bentuk pengabaian anak, yang merupakan salah satu jenis penyalahgunaan anak.
Tidak ditemukan kode ICD-9-CM untuk prosedur atau tindakan medis yang secara spesifik berkaitan dengan kasus ini, karena penanganan yang diperlukan umumnya berfokus pada konseling, terapi, dan dukungan psikososial, daripada tindakan medis invasif.