Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 20416 | 04 Aug 2025
Klinis : perut kembung, perut berbunyi terus, kalau bab keluar darah (darah segar, mengalir terus, dan ada darah yang menggumpal)
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Baik, berdasarkan kondisi yang Anda deskripsikan, berikut adalah kode ICD-10 untuk diagnosis dan kode ICD-9-CM untuk prosedur/tindakan medis yang relevan:
1. Kode ICD-10:
- Kode: K59.1
- Deskripsi: Diare persisten
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 45.23
- Deskripsi: Kolonoskopi
Penjelasan:
Kondisi yang Anda deskripsikan, yaitu perut kembung, perut berbunyi terus, dan keluar darah segar saat buang air besar, mengarah pada diagnosis diare persisten (K59.1). Diare persisten didefinisikan sebagai buang air besar dengan konsistensi cair atau lembek yang berlangsung selama lebih dari 4 minggu.
Untuk mengevaluasi kondisi ini lebih lanjut, pemeriksaan kolonoskopi (kode ICD-9-CM 45.23) dapat dilakukan. Kolonoskopi adalah prosedur diagnostik di mana tabung fleksibel dengan kamera di ujungnya dimasukkan melalui rektum untuk memeriksa bagian dalam kolon dan rektum. Tindakan ini dapat membantu mengidentifikasi penyebab perdarahan rektum dan memungkinkan pengambilan sampel (biopsi) jika diperlukan.
Pemeriksaan dan penatalaksanaan selanjutnya akan ditentukan berdasarkan temuan dari kolonoskopi dan evaluasi klinis keseluruhan pasien. -
Article No. 20417 | 04 Aug 2025
Klinis : perut kembung, perut berbunyi terus, kalau bab keluar darah (darah segar, mengalir terus, dan ada darah yang menggumpal)
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI untuk kondisi yang Anda deskripsikan.
Diagnosa Keperawatan:
Diare (00013)
SDKI (Standar Diagnostik Keperawatan Indonesia):
Diare (00013)
Definisi: Pengeluaran feses yang tidak normal, cair, dan lebih sering dari biasanya.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Keseimbangan Cairan (1901)
Definisi: Kemampuan untuk mempertahankan volume dan komposisi cairan tubuh yang sesuai.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Manajemen Diare (3520)
Definisi: Pemberian tindakan untuk mengontrol dan mengatasi diare.
Penjelasan Singkat:
Kondisi yang Anda deskripsikan, yaitu perut kembung, perut berbunyi terus, dan keluar darah segar saat buang air besar, mengarah pada diagnosa keperawatan Diare (00013). Diare merupakan pengeluaran feses yang tidak normal, cair, dan lebih sering dari biasanya.
Untuk mengatasi kondisi ini, perawat akan berfokus pada Keseimbangan Cairan (1901) sebagai luaran keperawatan, yaitu kemampuan untuk mempertahankan volume dan komposisi cairan tubuh yang sesuai. Selanjutnya, perawat akan melakukan Manajemen Diare (3520) sebagai intervensi keperawatan, yang meliputi pemberian tindakan untuk mengontrol dan mengatasi diare.
Tone: Akademis
Persona: Pakar, Perawat -
Article No. 20418 | 04 Aug 2025
Klinis : perut kembung, perut berbunyi terus, kalau bab keluar darah (darah segar, mengalir terus, dan ada darah yang menggumpal) bab keras
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI sesuai dengan kondisi yang Anda deskripsikan, dengan nada akademis dan persona seorang pakar perawat.
Diagnosa Keperawatan:
1. Diare (00013) - SDKI
Definisi: Pengeluaran feses yang tidak terkontrol dengan konsistensi lembek atau cair.
2. Konstipasi (00011) - SDKI
Definisi: Penurunan frekuensi pengeluaran feses, yang disertai dengan kesulitan atau rasa tidak nyaman.
3. Ketidakseimbangan Nutrisi: Kurang dari Kebutuhan Tubuh (00002) - SDKI
Definisi: Asupan nutrisi yang tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
4. Nyeri Akut (00132) - SDKI
Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial.
Penjelasan Singkat SDKI, SLKI, dan SIKI:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
SDKI merupakan kumpulan diagnosa keperawatan yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI). Setiap diagnosa keperawatan memiliki kode dan definisi yang jelas, yang digunakan sebagai acuan dalam praktik keperawatan.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
SLKI adalah kumpulan luaran (outcome) keperawatan yang ditetapkan oleh PPNI. Luaran keperawatan menggambarkan hasil yang diharapkan dari intervensi keperawatan yang diberikan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
SIKI adalah kumpulan intervensi keperawatan yang ditetapkan oleh PPNI. Intervensi keperawatan merupakan tindakan yang dilakukan oleh perawat untuk mencapai luaran yang diharapkan dalam asuhan keperawatan.
Kode dan definisi yang saya berikan sesuai dengan kondisi yang Anda deskripsikan, yaitu perut kembung, perut berbunyi terus, keluar darah segar saat BAB, dan BAB keras. Diagnosa keperawatan ini mencakup masalah pencernaan, nutrisi, dan nyeri yang dapat terjadi pada kondisi tersebut. -
Article No. 20372 | 03 Aug 2025
Klinis : pasien mengatakan pusing, sering haus, sering lapar dan sering BAK, BB sebelum sakit 47 kg setelah sakit 37 kg kakak pasien mengatakan pasien jarang menyuntikan insulin karena malas
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang Anda deskripsikan, diagnosa keperawatan yang sesuai adalah:
1. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
Kode SDKI: 00002
Definisi: Asupan nutrisi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
2. Ketidakefektifan manajemen kesehatan
Kode SDKI: 00078
Definisi: Ketidakmampuan untuk mengidentifikasi, mengelola, dan/atau mematuhi program pengobatan yang diperlukan.
Penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Merupakan standar yang digunakan untuk mengidentifikasi dan merumuskan masalah kesehatan pasien yang menjadi fokus intervensi keperawatan.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Merupakan standar yang digunakan untuk mengidentifikasi dan mendefinisikan hasil yang diharapkan dari intervensi keperawatan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Merupakan standar yang digunakan untuk mengidentifikasi dan mendefinisikan tindakan keperawatan yang dilakukan untuk mencapai luaran yang diharapkan.
Dalam kasus ini, diagnosa keperawatan yang sesuai adalah Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh dan Ketidakefektifan manajemen kesehatan. Kode SDKI untuk masing-masing diagnosa adalah 00002 dan 00078, dengan definisi yang telah dijelaskan sebelumnya. -
Article No. 20373 | 03 Aug 2025
Klinis : pasien ibu hamil 33 minggu mengeluh lemas, konjungtiva pasien pucat. hb pasien 9,3 mg/dL
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berikut adalah penjelasan rinci dan terperinci untuk kondisi pasien ibu hamil 33 minggu dengan keluhan lemas dan konjungtiva pucat serta hasil laboratorium Hb 9,3 mg/dL:
1. Diagnosa Keperawatan SDKI yang sesuai:
Diagnosa Keperawatan: Defisiensi Nutrisi
Definisi: Asupan nutrisi yang tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
Penyebab:
- Intake nutrisi yang tidak adekuat
- Peningkatan kebutuhan nutrisi
- Gangguan penyerapan nutrisi
Gejala dan Tanda:
- Lemas
- Konjungtiva pucat
- Hasil laboratorium Hb 9,3 mg/dL (anemia)
2. Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
- Pasien menunjukkan peningkatan energi dan aktivitas
- Pasien menunjukkan peningkatan kadar Hb sesuai dengan rentang normal
- Pasien menunjukkan pemulihan kondisi anemia
3. Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
a. Intervensi Nutrisi
- Kaji asupan nutrisi pasien, termasuk makanan, cairan, dan suplemen
- Kolaborasi dengan ahli gizi untuk merencanakan diet yang adekuat dan sesuai dengan kebutuhan pasien
- Anjurkan pasien untuk mengkonsumsi makanan kaya zat besi, seperti daging merah, sayuran hijau, kacang-kacangan, dan sereal yang diperkaya
- Berikan edukasi kepada pasien tentang pentingnya asupan nutrisi yang adekuat selama kehamilan
b. Intervensi Pemantauan
- Pantau tanda-tanda vital pasien secara berkala
- Lakukan pemeriksaan laboratorium (Hb, Hct) secara berkala untuk memantau status anemia
- Catat dan evaluasi perkembangan pasien terkait dengan peningkatan energi dan aktivitas
c. Intervensi Farmakologis
- Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian suplemen zat besi atau terapi farmakologis lainnya sesuai indikasi
d. Intervensi Dukungan
- Berikan dukungan emosional dan psikologis kepada pasien untuk meningkatkan motivasi dan kepatuhan dalam menjalani asuhan keperawatan
- Libatkan keluarga dalam proses perawatan untuk memberikan dukungan dan pemantauan yang berkelanjutan
Dengan penerapan intervensi keperawatan yang komprehensif, diharapkan pasien dapat menunjukkan peningkatan energi dan aktivitas, peningkatan kadar Hb sesuai rentang normal, serta pemulihan kondisi anemia selama kehamilan. -
Article No. 20374 | 03 Aug 2025
Klinis : Saya masih sering merasakan nyeri pada bagian tulang yang pernah patah, terutama saat melakukan aktivitas atau menggerakkannya. Saya juga merasa bentuk tulangnya tidak seperti semula dan terasa kurang nyaman saat digunakan
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan, penjelasan singkat SDKI-SLKI-SIKI beserta kodenya dan definisinya yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi yang Anda deskripsikan.
Diagnosa Keperawatan:
Mobilitas Fisik Terganggu (10017) - SDKI
Definisi:
Keterbatasan dalam gerakan fisik yang disebabkan oleh penurunan kekuatan, ketahanan, atau fleksibilitas otot, tulang, atau sendi.
SLKI:
Pemulihan Mobilitas Fisik (10017) - Kode: 10017
Definisi:
Proses mempertahankan atau memulihkan kemampuan untuk bergerak secara bebas dan mudah.
SIKI:
Manajemen Mobilitas Fisik (I0017) - Kode: I0017
Definisi:
Intervensi untuk memfasilitasi pemulihan atau mempertahankan kemampuan bergerak secara bebas dan mudah.
Penjelasan Singkat:
Berdasarkan kondisi yang Anda deskripsikan, tampaknya Anda mengalami Mobilitas Fisik Terganggu, yang ditandai dengan adanya nyeri pada tulang yang pernah patah, terutama saat melakukan aktivitas atau menggerakkannya, serta perubahan bentuk tulang yang membuat Anda merasa kurang nyaman saat menggunakannya.
Diagnosa keperawatan ini mengacu pada SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia) dan menggambarkan keterbatasan dalam gerakan fisik yang disebabkan oleh penurunan kekuatan, ketahanan, atau fleksibilitas otot, tulang, atau sendi.
Tujuan asuhan keperawatan yang dapat diterapkan adalah Pemulihan Mobilitas Fisik, yang sesuai dengan SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia). Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah Manajemen Mobilitas Fisik, berdasarkan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia).
Perawat akan melakukan upaya-upaya untuk memfasilitasi pemulihan atau mempertahankan kemampuan Anda dalam bergerak secara bebas dan mudah, sesuai dengan kondisi yang Anda alami. -
Article No. 20375 | 03 Aug 2025
Klinis : Saya masih sering merasakan nyeri pada bagian tulang yang pernah patah, terutama saat melakukan aktivitas atau menggerakkannya. Saya juga merasa bentuk tulangnya tidak seperti semula dan terasa kurang nyaman saat digunakan
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi yang Anda deskripsikan.
Diagnosa Keperawatan:
Gangguan Mobilitas Fisik (00085)
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Gangguan Mobilitas Fisik (00085)
Definisi: Keterbatasan dalam satu atau lebih aspek pergerakan fisik yang disebabkan oleh penurunan kekuatan, ketahanan, fleksibilitas, koordinasi, atau kontrol motorik.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Pemulihan Mobilitas (1804)
Definisi: Kemampuan untuk bergerak secara bebas dan mandiri.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Terapi Latihan: Mobilitas Sendi (6490)
Definisi: Intervensi untuk mempertahankan atau meningkatkan fleksibilitas dan pergerakan sendi.
Kode:
SDKI: 00085
SLKI: 1804
SIKI: 6490
Penjelasan:
Berdasarkan kondisi yang Anda deskripsikan, Anda mengalami Gangguan Mobilitas Fisik, yaitu keterbatasan dalam satu atau lebih aspek pergerakan fisik yang disebabkan oleh penurunan kekuatan, ketahanan, fleksibilitas, koordinasi, atau kontrol motorik. Hal ini terjadi karena Anda masih sering merasakan nyeri pada bagian tulang yang pernah patah, terutama saat melakukan aktivitas atau menggerakkannya, serta merasa bentuk tulangnya tidak seperti semula dan terasa kurang nyaman saat digunakan.
Tujuan keperawatan yang diharapkan adalah Pemulihan Mobilitas, yaitu kemampuan untuk bergerak secara bebas dan mandiri. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah Terapi Latihan: Mobilitas Sendi, yaitu intervensi untuk mempertahankan atau meningkatkan fleksibilitas dan pergerakan sendi.
Dengan diagnosa, luaran, dan intervensi keperawatan yang tepat, diharapkan Anda dapat mengalami peningkatan mobilitas fisik dan mengurangi keluhan nyeri pada tulang yang pernah patah. -
Article No. 20376 | 03 Aug 2025
Klinis : Pasien mengatakan sesak nafas, nyeri dada selama 3 hari, mempunyai riwayat stroke ringan, kedua tangan dan kaki sedikit mengalami kelemahan otot dan di diagnosa dokter stemi
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berdasarkan kondisi pasien yang Anda uraikan, berikut adalah Diagnosa Keperawatan, serta penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI beserta kodenya dan definisinya yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
Diagnosa Keperawatan:
1. Pola Napas Tidak Efektif (00032)
- SDKI: Perubahan dalam frekuensi, kedalaman, atau usaha pernapasan yang menganggu ventilasi yang optimal.
- SLKI: Tindakan Keperawatan untuk mempertahankan atau memperbaiki pola napas yang efektif.
- SIKI: Intervensi Keperawatan untuk mempertahankan atau memperbaiki pola napas yang efektif.
2. Nyeri Akut (00132)
- SDKI: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau digambarkan dalam istilah-istilah kerusakan tersebut.
- SLKI: Tindakan Keperawatan untuk mengurangi atau menghilangkan rasa nyeri.
- SIKI: Intervensi Keperawatan untuk mengurangi atau menghilangkan rasa nyeri.
3. Mobilitas Fisik Terganggu (00085)
- SDKI: Keterbatasan dalam pergerakan fisik yang disengaja dan mandiri pada tubuh atau anggota tubuh.
- SLKI: Tindakan Keperawatan untuk mempertahankan atau meningkatkan kemampuan fisik.
- SIKI: Intervensi Keperawatan untuk mempertahankan atau meningkatkan kemampuan fisik.
4. Resiko Perfusi Serebral Tidak Efektif (00201)
- SDKI: Berisiko mengalami penurunan aliran darah ke otak yang dapat mengancam kesehatan.
- SLKI: Tindakan Keperawatan untuk mempertahankan atau meningkatkan perfusi serebral.
- SIKI: Intervensi Keperawatan untuk mempertahankan atau meningkatkan perfusi serebral.
Tone: Akademis
Persona: Pakar, Perawat -
Article No. 20377 | 03 Aug 2025
Klinis : Pasien mengatakan sesak nafas, nyeri dada selama 3 hari, mempunyai riwayat stroke ringan, kedua tangan dan kaki sedikit mengalami kelemahan otot dan di diagnosa dokter stemi
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berikut adalah **Diagnosa Keperawatan** beserta penjelasan singkat **SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia)**, **SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia)**, dan **SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia)** yang relevan untuk kondisi pasien berdasarkan **Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI)** dengan kode terkait:
---
### **1. Diagnosa Keperawatan:**
**Gangguan Pertukaran Gas (SDKI Code: 00030)**
**Definisi:**
Kondisi di mana terjadi ketidakseimbangan antara suplai oksigen dan kebutuhan tubuh akibat gangguan fungsi pernapasan (sesak napas, nyeri dada, STEMI).
**Faktor yang Berhubungan:**
- Penurunan kapasitas difusi alveolus (akibat STEMI).
- Gangguan perfusi jaringan (riwayat stroke ringan).
- Kelemahan otot pernapasan sekunder (kelemahan ekstremitas).
---
### **2. Standar Luaran Keperawatan (SLKI):**
**SLKI Code: 0401 – Perbaikan Pertukaran Gas**
**Kriteria Evaluasi:**
- Frekuensi pernapasan dalam rentang normal (12–20x/menit).
- Saturasi O? ? 95% pada udara ruangan.
- Nyeri dada berkurang (skala nyeri ?3).
- Tidak ada sianosis atau penggunaan otot bantu napas.
---
### **3. Standar Intervensi Keperawatan (SIKI):**
**SIKI Code: 3310 – Manajemen Jalan Napas**
**Intervensi Utama:**
- Monitor saturasi O?, frekuensi napas, dan tanda distress pernapasan.
- Posisikan semi-Fowler untuk optimalisasi ventilasi.
- Berikan oksigen sesuai indikasi (nasal kanul/masker).
- Kolaborasi pemberian analgesik (untuk nyeri dada) dan terapi STEMI (reperfusi, nitrat, antiplatelet).
**SIKI Code: 0910 – Manajemen Nyeri**
**Intervensi Utama:**
- Assess skala nyeri (0–10) dan karakteristik nyeri.
- Ajarkan teknik relaksasi napas dalam.
- Kolaborasi pemberian nitrogliserin/morfin sesuai protokol STEMI.
---
### **4. Diagnosa Tambahan (Jika Diperlukan):**
**Intoleransi Aktivitas (SDKI Code: 00092)**
**SLKI Code: 0302 – Peningkatan Toleransi Aktivitas**
**SIKI Code: 0220 – Manajemen Energi**
*(Disesuaikan dengan kelemahan ekstremitas dan risiko kelelahan pasca-stroke.)*
---
### **Catatan Akademis:**
- **STEMI** memerlukan prioritas intervensi reperfusi (PCI/fibrinolitik) untuk meminimalkan kerusakan miokard.
- **Riwayat stroke ringan** meningkatkan risiko gangguan perfusi serebral, sehingga perlu pemantauan neurologis berkala.
- **Kelemahan otot** memerlukan pendekatan rehabilitasi bertahap untuk mencegah komplikasi imobilisasi.
Semua intervensi harus didokumentasikan secara **SOAP (Subjective-Objective-Assessment-Plan)** dan dievaluasi setiap shift.
Saya siap memberikan penjelasan lebih detail jika diperlukan. -
Article No. 20378 | 03 Aug 2025
Klinis : DS: Mengeluh tidak nyaman DO : - Tampak meringis - Terdapat kontraksi uterus - Luka episiotomi
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan penjelasan yang rinci dan terperinci untuk kondisi yang Anda deskripsikan.
Diagnosa Keperawatan SDKI yang sesuai:
Diagnosa keperawatan yang sesuai dengan kondisi yang Anda deskripsikan adalah "Nyeri Akut". Hal ini didasarkan pada data subjektif (DS) pasien yang mengeluh tidak nyaman, serta data objektif (DO) yang menunjukkan tanda-tanda nyeri, seperti tampak meringis, adanya kontraksi uterus, dan luka episiotomi.
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
Setelah diberikan asuhan keperawatan, diharapkan pasien dapat mencapai luaran/output sebagai berikut:
1. Pasien melaporkan nyeri berkurang.
2. Pasien menunjukkan ekspresi wajah yang rileks.
3. Pasien dapat beristirahat dengan nyaman.
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
Untuk mencapai luaran/output yang diharapkan, maka diperlukan intervensi keperawatan sebagai berikut:
1. Manajemen Nyeri
a. Mengkaji nyeri pasien secara komprehensif (lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas, dan faktor pencetus).
b. Memberikan obat analgesik sesuai dengan resep dokter.
c. Mengajarkan teknik non-farmakologis untuk mengurangi nyeri, seperti relaksasi, distraksi, dan kompres hangat.
d. Memantau efektivitas intervensi dalam mengurangi nyeri.
2. Manajemen Kenyamanan
a. Memposisikan pasien dengan posisi yang nyaman.
b. Menjaga kebersihan dan kerapian lingkungan pasien.
c. Memberikan bantuan perawatan diri sesuai dengan kebutuhan pasien.
d. Memberikan dukungan emosional dan psikologis kepada pasien.
3. Manajemen Istirahat
a. Mengatur jadwal istirahat dan tidur pasien.
b. Menciptakan lingkungan yang tenang dan nyaman untuk istirahat.
c. Memantau pola istirahat dan tidur pasien.
d. Memberikan intervensi untuk meningkatkan kualitas istirahat dan tidur, jika diperlukan.
Dengan penerapan intervensi keperawatan yang komprehensif dan terfokus pada manajemen nyeri, kenyamanan, dan istirahat, diharapkan pasien dapat mencapai luaran/output yang diharapkan, yaitu melaporkan nyeri berkurang, menunjukkan ekspresi wajah yang rileks, dan dapat beristirahat dengan nyaman.