Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 4543 | 04 Nov 2024
Klinis : Seorang laki-laki berusia 45 tahun dirawat dengan diagnosa efusi pleura pada paru sebelah kanan. Hasil pemeriksaan fisik yang mungkin ditemukan pada pasien tersebut adalah . . . * 4 poin Peningkatan ekspansi paru Taktil fremitus menurun Bradikardia Penurunan nafsu makan
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Berdasarkan kondisi pasien yang diberikan, dapat diidentifikasi sebagai berikut:
1. Kode ICD-10:
- Kode: J90
- Deskripsi: Efusi pleura, tidak diklasifikasikan di tempat lain
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 34.91
- Deskripsi: Torakosentesis; prosedur ini dapat dilakukan untuk mengevaluasi dan mengobati efusi pleura dengan menggunakan jarum untuk mengambil cairan dari rongga pleura.
Hasil pemeriksaan fisik yang mungkin ditemukan pada pasien tersebut adalah:
1. Peningkatan ekspansi paru: Efusi pleura pada paru sebelah kanan dapat menyebabkan peningkatan ekspansi paru pada sisi yang terkena, karena adanya cairan yang mengisi rongga pleura.
2. Taktil fremitus menurun: Efusi pleura dapat menyebabkan penurunan taktil fremitus (getaran dinding dada) pada sisi yang terkena, karena adanya cairan yang mengurangi transmisi getaran ke dinding dada.
3. Bradikardia: Efusi pleura dapat menyebabkan penekanan pada jantung, yang dapat mengakibatkan bradikardia (penurunan frekuensi denyut jantung).
4. Penurunan nafsu makan: Efusi pleura dapat menyebabkan penekanan pada diafragma dan organ-organ sekitarnya, termasuk lambung, yang dapat mengakibatkan penurunan nafsu makan.
Jadi, dalam kasus ini, diagnosis yang sesuai adalah efusi pleura pada paru sebelah kanan, dengan kode ICD-10 J90. Prosedur medis yang mungkin dilakukan adalah torakosentesis, dengan kode ICD-9-CM 34.91. -
Article No. 4544 | 04 Nov 2024
Klinis : Pernyaatan di bawah ini yang benar mengenai penyakit filariasis adalah . . . * 4 poin Tidak semua nyamuk dapat menjadi vector filariasis Penyakit ini dapat menimbulkan kecacatan yang menetap Filaria disebabkan oleh bakteri yang hidup di daerah tropis Filaria menyerang saluran limfe dan tidak menimbulkan demam
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Dalam menanggapi kondisi yang Anda deskripsikan, berikut adalah informasi yang relevan:
1. Kode ICD-10:
- Kode: B74
- Deskripsi: Filariasis
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Tidak ada kode ICD-9-CM spesifik untuk tindakan medis terkait filariasis. Perawatan filariasis umumnya meliputi pemberian obat antifilarial, manajemen komplikasi, dan tindakan supportif lainnya.
Penjelasan detail:
- Pernyataan pertama adalah benar. Tidak semua nyamuk dapat menjadi vektor filariasis. Hanya beberapa spesies nyamuk tertentu, seperti Culex, Anopheles, dan Aedes, yang dapat menularkan penyakit ini.
- Pernyataan kedua adalah benar. Filariasis dapat menyebabkan komplikasi yang menetap, seperti limfedema, hidrokel, dan elefantiasis, yang dapat mengakibatkan kecacatan fisik dan sosial.
- Pernyataan ketiga adalah salah. Filariasis disebabkan oleh parasit cacing filaria, bukan oleh bakteri. Cacing filaria hidup di daerah tropis dan subtropis.
- Pernyataan keempat adalah salah. Filariasis dapat menyebabkan demam, terutama pada fase akut infeksi. Selain itu, penyakit ini juga dapat menyerang saluran limfe dan menyebabkan pembengkakan pada ekstremitas atau organ lainnya.
Dalam rangka pengelolaan filariasis, pendekatan yang komprehensif diperlukan, termasuk pemberian obat antifilarial, pencegahan penularan, manajemen komplikasi, dan intervensi kesehatan masyarakat untuk mengurangi beban penyakit. -
Article No. 4545 | 04 Nov 2024
Klinis : Pasien pria, usia 45 tahun, datang dengan keluhan batuk berdahak selama 2 minggu, demam, sesak napas, dan kehilangan nafsu makan. Hasil pemeriksaan menunjukkan suara napas bronkial di paru kanan atas, hasil rontgen menunjukkan adanya lesi di paru. Diagnosis awal adalah tuberkulosis paru.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat mengenai SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi yang Anda gambarkan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
- Definisi: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekret atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan jalan napas yang terbuka.
- Penyebab: Sekresi yang berlebihan, kelemahan otot pernapasan, dan infeksi saluran pernapasan.
2. Intoleransi Aktivitas
- Definisi: Ketidakmampuan untuk mentoleransi atau menyelesaikan aktivitas rutin karena keterbatasan energi.
- Penyebab: Penyakit pernapasan, seperti tuberkulosis paru, yang dapat menyebabkan sesak napas dan kelelahan.
3. Ketidakseimbangan Nutrisi: Kurang dari Kebutuhan Tubuh
- Definisi: Asupan nutrisi yang tidak adekuat untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
- Penyebab: Anoreksia, mual, dan penurunan nafsu makan akibat penyakit.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
SDKI adalah standar yang digunakan untuk menentukan diagnosa keperawatan yang sesuai dengan kondisi pasien. Dalam kasus ini, diagnosa keperawatan yang sesuai adalah bersihan jalan napas tidak efektif, intoleransi aktivitas, dan ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
SLKI adalah standar yang digunakan untuk menentukan luaran atau hasil yang diharapkan dari asuhan keperawatan. Dalam kasus ini, luaran yang diharapkan adalah jalan napas yang efektif, peningkatan toleransi aktivitas, dan perbaikan status nutrisi pasien.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
SIKI adalah standar yang digunakan untuk menentukan intervensi keperawatan yang sesuai dengan diagnosa dan luaran yang telah ditetapkan. Beberapa intervensi keperawatan yang mungkin diperlukan dalam kasus ini adalah manajemen jalan napas, manajemen aktivitas, dan manajemen nutrisi. -
Article No. 4546 | 04 Nov 2024
Klinis : Pasien pria, usia 45 tahun, datang dengan keluhan batuk berdahak selama 2 minggu, demam, sesak napas, dan kehilangan nafsu makan. Hasil pemeriksaan menunjukkan suara napas bronkial di paru kanan atas, hasil rontgen menunjukkan adanya lesi di paru. Diagnosis awal adalah tuberkulosis paru.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Dengan mempertimbangkan kondisi pasien yang diberikan, berikut adalah Diagnosa Keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
Diagnosa Keperawatan:
1. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
- Definisi: Kemampuan individu untuk membersihkan dan mempertahankan jalan napas yang terganggu.
- Penyebab: Obstruksi jalan napas, peningkatan produksi sekret, dan penurunan kemampuan batuk.
2. Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh
- Definisi: Asupan nutrisi yang tidak adekuat untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
- Penyebab: Anoreksia, mual, dan faktor psikologis.
3. Intoleransi Aktivitas
- Definisi: Keterbatasan yang dirasakan pada kemampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas rutin.
- Penyebab: Kelemahan dan kelelahan.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Etiologi: Infeksi paru (tuberkulosis), obstruksi jalan napas, penurunan fungsi pernapasan.
- Tanda dan Gejala: Batuk berdahak, demam, sesak napas, penurunan nafsu makan, suara napas bronkial, dan lesi pada paru.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Bersihan Jalan Napas: Jalan napas terbebas dari sumbatan, peningkatan volume dan kemampuan batuk.
- Keseimbangan Nutrisi: Pertahankan berat badan ideal, peningkatan intake nutrisi.
- Toleransi Aktivitas: Peningkatan kemampuan melakukan aktivitas sehari-hari.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Manajemen Jalan Napas: Terapi oksigen, nebulisasi, fisioterapi dada, dan latihan batuk efektif.
- Manajemen Nutrisi: Pemberian nutrisi enteral atau parenteral, konseling gizi, dan pemantauan status nutrisi.
- Manajemen Aktivitas: Peningkatan toleransi aktivitas, pengaturan aktivitas, dan rehabilitasi.
Dalam memberikan asuhan keperawatan, perawat perlu mempertimbangkan kondisi pasien secara holistik dan kolaborasi dengan tim kesehatan lainnya untuk mencapai luaran yang optimal. -
Article No. 4547 | 04 Nov 2024
Klinis : Pasien wanita, usia 60 tahun, mengalami nyeri dada yang hebat, menjalar ke lengan kiri, disertai dengan sesak napas, mual, dan keringat dingin. EKG menunjukkan infark miokard akut. Pasien memiliki riwayat hipertensi dan diabetes melitus tipe 2.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan Diagnosa Keperawatan dan penjelasan singkat berdasarkan SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi yang Anda berikan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri Akut berhubungan dengan infark miokard akut
Penjelasan:
Nyeri akut adalah pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan aktual atau potensial atau yang dijelaskan dalam istilah kerusakan tersebut. Pada kasus ini, pasien mengalami nyeri dada yang hebat, menjalar ke lengan kiri, yang merupakan gejala khas dari infark miokard akut.
2. Ketidakefektifan Perfusi Jaringan Kardiak berhubungan dengan infark miokard akut
Penjelasan:
Ketidakefektifan Perfusi Jaringan Kardiak adalah ketidakadekuatan aliran darah dan oksigen ke jantung, yang mengakibatkan penurunan suplai oksigen ke miokardium. Pada kasus ini, pasien mengalami infark miokard akut, yang menyebabkan penurunan perfusi jaringan kardiak.
3. Intoleransi Aktivitas berhubungan dengan penurunan curah jantung sekunder infark miokard akut
Penjelasan:
Intoleransi Aktivitas adalah ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas rutin yang diinginkan, disebabkan oleh perasaan kelelahan, kelemahan, atau ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen. Pada kasus ini, pasien mengalami infark miokard akut yang dapat menyebabkan penurunan curah jantung dan intoleransi aktivitas.
4. Risiko Ketidakstabilan Kadar Glukosa Darah berhubungan dengan diabetes melitus tipe 2
Penjelasan:
Risiko Ketidakstabilan Kadar Glukosa Darah adalah kerentanan terhadap variasi kadar glukosa darah di luar rentang normal, yang dapat mengganggu kesehatan. Pasien memiliki riwayat diabetes melitus tipe 2, yang meningkatkan risiko ketidakstabilan kadar glukosa darah.
5. Risiko Komplikasi berhubungan dengan hipertensi dan diabetes melitus tipe 2
Penjelasan:
Risiko Komplikasi adalah kerentanan terhadap terjadinya masalah potensial yang dapat mengganggu kesehatan. Pasien memiliki riwayat hipertensi dan diabetes melitus tipe 2, yang meningkatkan risiko komplikasi, seperti penyakit kardiovaskular, nefropati, dan neuropati.
Dalam memberikan asuhan keperawatan, perawat harus mengacu pada standar SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia. -
Article No. 4548 | 04 Nov 2024
Klinis : Pasien pria, usia 45 tahun, datang dengan keluhan batuk berdahak selama 2 minggu, demam, sesak napas, dan kehilangan nafsu makan. Hasil pemeriksaan menunjukkan suara napas bronkial di paru kanan atas, hasil rontgen menunjukkan adanya lesi di paru. Diagnosis awal adalah tuberkulosis paru.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Assalamualaikum, saya adalah perawat profesional yang akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi pasien tersebut.
Diagnosa Keperawatan:
1. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
2. Intoleransi Aktivitas
3. Ketidakefektifan Pola Napas
Penjelasan singkat:
1. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
- SDKI: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekret atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan bersihan jalan napas.
- SLKI: Pasien dapat menggunakan teknik batuk efektif, mampu mengeluarkan sekret, dan pola napas menjadi lebih efektif.
- SIKI: Intervensi keperawatan dapat meliputi pemberian oksigenasi, tindakan batuk efektif, dan tindakan suction jika diperlukan.
2. Intoleransi Aktivitas
- SDKI: Ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas rutin karena keterbatasan fisik dan/atau psikologis.
- SLKI: Pasien dapat melakukan aktivitas sehari-hari dengan bantuan minimal dan tidak merasa cepat lelah.
- SIKI: Intervensi keperawatan dapat meliputi manajemen aktivitas, latihan fisik, dan edukasi kepada pasien dan keluarga.
3. Ketidakefektifan Pola Napas
- SDKI: Ketidakmampuan untuk mempertahankan atau menyesuaikan pola napas yang adekuat untuk memenuhi kebutuhan oksigenasi.
- SLKI: Pasien dapat menunjukkan pola napas yang efektif dan mampu mempertahankan saturasi oksigen yang adekuat.
- SIKI: Intervensi keperawatan dapat meliputi pemberian oksigenasi, pengaturan posisi, dan latihan pernapasan.
Semoga penjelasan ini dapat membantu Anda memahami diagnosa keperawatan dan standar dokumentasi yang digunakan di Indonesia. Jika ada pertanyaan lebih lanjut, saya siap membantu. -
Article No. 4549 | 04 Nov 2024
Klinis : Pasien pria, usia 30 tahun, mengeluh demam naik turun suhu 38 derajat celcius diserati mual dan sakit kepala, nafsu makan menurun
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat menggunakan SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) sesuai dengan kondisi pasien yang Anda berikan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Hipertermia
- Definisi: Peningkatan suhu tubuh di atas normal.
- Faktor Terkait: Infeksi
Penjelasan Singkat:
SDKI:
- Definisi: Peningkatan suhu tubuh di atas rentang normal, yang disebabkan oleh berbagai faktor, seperti infeksi.
- Karakteristik Mayor: Suhu tubuh di atas 38°C, kulit hangat, menggigil.
SLKI:
- Hasil yang Diharapkan: Pasien menunjukkan penurunan suhu tubuh dalam rentang normal.
- Indikator:
1. Suhu tubuh dalam rentang normal.
2. Tidak ada tanda-tanda infeksi.
3. Tidak ada keluhan terkait peningkatan suhu.
SIKI:
- Intervensi Keperawatan:
1. Monitoring suhu tubuh secara berkala.
2. Pemberian antipiretik sesuai resep.
3. Manajemen cairan dan elektrolit.
4. Peningkatan asupan nutrisi.
5. Edukasi pasien dan keluarga tentang penanganan hipertermia.
Dengan melaksanakan intervensi keperawatan sesuai SIKI, diharapkan pasien dapat menunjukkan penurunan suhu tubuh dalam rentang normal, tidak ada tanda-tanda infeksi, dan tidak ada keluhan terkait peningkatan suhu, sesuai dengan luaran yang diharapkan berdasarkan SLKI. -
Article No. 4550 | 04 Nov 2024
Klinis : Pasien pria, usia 30 tahun, mengeluh demam naik turun suhu 38 derajat celcius diserati mual dan sakit kepala, nafsu makan menurun
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Berdasarkan kondisi yang dideskripsikan, diagnosis dan kode terkait adalah sebagai berikut:
1. Kode ICD-10:
- Kode: R50.9
- Deskripsi: Demam, tidak diklasifikasikan di tempat lain
Penjelasan:
Pasien mengeluhkan demam naik turun dengan suhu mencapai 38 derajat Celsius, disertai mual, sakit kepala, dan nafsu makan menurun. Gejala-gejala ini sesuai dengan kriteria untuk diagnosis R50.9 (Demam, tidak diklasifikasikan di tempat lain) dalam Klasifikasi Statistik Internasional Penyakit dan Masalah-Masalah Terkait Kesehatan Revisi Kesepuluh (ICD-10).
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: Tidak ada kode prosedur yang sesuai
- Deskripsi: Berdasarkan informasi yang diberikan, tidak ada tindakan medis yang dilakukan yang perlu dikodekan menggunakan Klasifikasi Statistik Internasional Penyakit dan Masalah-Masalah Terkait Kesehatan Revisi Kesembilan - Prosedur Klinis Modifikasi (ICD-9-CM).
Dalam kasus ini, diagnosis utamanya adalah demam yang tidak diklasifikasikan di tempat lain (R50.9), dan manajemen lanjut bergantung pada temuan pemeriksaan fisik dan laboratorium lebih lanjut untuk menentukan penyebab demam tersebut. -
Article No. 4551 | 04 Nov 2024
Klinis : pasien datang dengan keluhan demam, pilek
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berdasarkan keluhan pasien yang datang dengan demam, pilek, dan dengan tone akademis serta persona sebagai pakar perawat, berikut adalah diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI menurut standar Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI):
Diagnosa Keperawatan:
1. Ketidakefektifan Bersihan Jalan Napas
2. Risiko Infeksi
Penjelasan:
1. Ketidakefektifan Bersihan Jalan Napas
- SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia): Ketidakmampuan untuk membersihkan sekret atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan jalan napas yang terbuka.
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia): Pasien dapat mempertahankan jalan napas yang terbuka dan bebas dari obstruksi.
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia): Intervensi yang dapat dilakukan antara lain pengisapan lendir, pemberian oksigen, dan latihan batuk efektif.
2. Risiko Infeksi
- SDKI: Kerentanan terhadap invasi dan multiplikasi organisme patogen, yang dapat menimbulkan kerusakan sel dan jaringan.
- SLKI: Pasien bebas dari infeksi dan proses penyembuhan berlangsung dengan baik.
- SIKI: Intervensi yang dapat dilakukan antara lain pemberian antibiotik, menjaga kebersihan diri, dan pemantauan tanda-tanda infeksi.
Dalam konteks ini, diagnosa keperawatan yang sesuai adalah Ketidakefektifan Bersihan Jalan Napas dan Risiko Infeksi. Kedua diagnosa ini terkait dengan keluhan pasien yang mengalami demam dan pilek, yang dapat memengaruhi fungsi pernapasan dan memicu risiko infeksi. Perawat dapat memberikan intervensi yang sesuai untuk mengatasi masalah tersebut berdasarkan standar SDKI, SLKI, dan SIKI. -
Article No. 4552 | 04 Nov 2024
Klinis : pasien datang dengan keluhan pilek dan bersekret
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat mengenai SDKI, SLKI, dan SIKI berdasarkan standar Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi pasien dengan keluhan pilek dan bersekresi.
Diagnosa Keperawatan:
1. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
Definisi: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekresi atau obstruksi dari saluran pernapasan untuk mempertahankan jalan napas terbuka.
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Karakteristik Definisi: Adanya sumbatan jalan napas, suara napas tidak bersih, dan peningkatan upaya napas.
- Faktor yang Berhubungan: Peradangan dan sekresi berlebihan pada saluran napas.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran yang Diharapkan: Pasien dapat mempertahankan jalan napas terbuka, mengurangi upaya napas, dan mengeluarkan sekresi dengan efektif.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi Keperawatan: Manajemen jalan napas, hidrasi, pemberian oksigen, dan suction/penghisapan sekresi.
Dengan demikian, pasien dengan keluhan pilek dan bersekresi dapat didiagnosis dengan "Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif" berdasarkan standar SDKI, SLKI, dan SIKI yang ditetapkan oleh PPNI. Intervensi keperawatan akan berfokus pada manajemen jalan napas, hidrasi, pemberian oksigen, dan penghisapan sekresi untuk mempertahankan jalan napas terbuka dan mengurangi upaya napas pasien.