Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 5453 | 13 Nov 2024
Klinis : Pasien pria, usia 45 tahun, datang dengan keluhan batuk berdahak selama 2 minggu, demam, sesak napas, dan kehilangan nafsu makan. Hasil pemeriksaan menunjukkan suara napas bronkial di paru kanan atas, hasil rontgen menunjukkan adanya lesi di paru. Diagnosis awal adalah tuberkulosis paru.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI sesuai standar Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi pasien yang Anda deskripsikan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
- Definisi: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekret atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan bersihan jalan napas.
- Penyebab: Produksi sekret yang berlebihan, obstruksi jalan napas.
- Gejala: Batuk berdahak, sesak napas, suara napas bronkial.
2. Ketidakseimbangan Nutrisi: Kurang dari Kebutuhan Tubuh
- Definisi: Asupan nutrisi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
- Penyebab: Anoreksia, kehilangan nafsu makan.
- Gejala: Penurunan berat badan, malnutrisi.
3. Hipertermia
- Definisi: Peningkatan suhu tubuh di atas batas normal.
- Penyebab: Infeksi, penyakit.
- Gejala: Demam.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif: Identifikasi adanya sekret yang berlebih, bunyi napas abnormal, dan kesulitan bernapas.
- Ketidakseimbangan Nutrisi: Kurang dari Kebutuhan Tubuh: Identifikasi penurunan berat badan, riwayat penurunan nafsu makan, dan hasil pemeriksaan laboratorium.
- Hipertermia: Identifikasi peningkatan suhu tubuh di atas batas normal.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif: Pasien dapat mempertahankan bersihan jalan napas yang efektif.
- Ketidakseimbangan Nutrisi: Kurang dari Kebutuhan Tubuh: Pasien dapat mempertahankan status nutrisi yang adekuat.
- Hipertermia: Pasien dapat mempertahankan suhu tubuh dalam batas normal.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif: Intervensi dapat mencakup pengisapan lendir, pemberian oksigen, dan edukasi tentang teknik batuk efektif.
- Ketidakseimbangan Nutrisi: Kurang dari Kebutuhan Tubuh: Intervensi dapat mencakup pemberian nutrisi enteral atau parenteral, konsultasi ahli gizi, dan edukasi tentang kebutuhan nutrisi.
- Hipertermia: Intervensi dapat mencakup pemberian antipiretik, kompres hangat, dan pemantauan suhu tubuh.
Berdasarkan kondisi pasien yang Anda deskripsikan, diagnosa keperawatan utama yang dapat ditegakkan adalah Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif, Ketidakseimbangan Nutrisi: Kurang dari Kebutuhan Tubuh, dan Hipertermia. Intervensi keperawatan yang sesuai dapat dilakukan untuk mengatasi masalah-masalah tersebut. -
Article No. 5454 | 13 Nov 2024
Klinis : Pasien pria, usia 45 tahun, datang dengan keluhan batuk berdahak selama 2 minggu, demam, sesak napas, dan kehilangan nafsu makan. Hasil pemeriksaan menunjukkan suara napas bronkial di paru kanan atas, hasil rontgen menunjukkan adanya lesi di paru. Diagnosis awal adalah tuberkulosis paru.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi pasien yang Anda deskripsikan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Bersihan jalan napas tidak efektif
2. Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh
3. Intoleransi aktivitas
Penjelasan Singkat:
1. Bersihan jalan napas tidak efektif:
- SDKI: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekret atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan pernafasan yang adekuat.
- SLKI: Tindakan keperawatan untuk mempertahankan dan/atau memperbaiki bersihan jalan napas.
- SIKI: Intervensi keperawatan untuk mempertahankan dan/atau memperbaiki bersihan jalan napas.
2. Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh:
- SDKI: Asupan nutrisi tidak adekuat untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
- SLKI: Tindakan keperawatan untuk mempertahankan dan/atau memperbaiki status nutrisi.
- SIKI: Intervensi keperawatan untuk mempertahankan dan/atau memperbaiki status nutrisi.
3. Intoleransi aktivitas:
- SDKI: Keterbatasan pada kemampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas rutin.
- SLKI: Tindakan keperawatan untuk mempertahankan dan/atau meningkatkan toleransi aktivitas.
- SIKI: Intervensi keperawatan untuk mempertahankan dan/atau meningkatkan toleransi aktivitas.
Dalam kasus ini, pasien pria usia 45 tahun dengan keluhan batuk berdahak, demam, sesak napas, dan kehilangan nafsu makan, serta hasil pemeriksaan menunjukkan adanya lesi di paru, yang mengarah pada diagnosa tuberkulosis paru. Diagnosa keperawatan yang sesuai adalah bersihan jalan napas tidak efektif, ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh, dan intoleransi aktivitas. -
Article No. 5455 | 13 Nov 2024
Klinis : Pasien wanita, usia 60 tahun, mengalami nyeri dada yang hebat, menjalar ke lengan kiri, disertai dengan sesak napas, mual, dan keringat dingin. EKG menunjukkan infark miokard akut. Pasien memiliki riwayat hipertensi dan diabetes melitus tipe 2.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat mengenai standar SDKI - SLKI - SIKI untuk kondisi pasien yang Anda berikan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri akut berhubungan dengan infark miokard akut, ditandai dengan laporan nyeri dada yang hebat, menjalar ke lengan kiri, disertai sesak napas, mual, dan keringat dingin.
2. Ketidakefektifan pola napas berhubungan dengan infark miokard akut, ditandai dengan sesak napas.
3. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan infark miokard akut, ditandai dengan laporan kelelahan dan keterbatasan dalam melakukan aktivitas.
4. Risiko perfusi jaringan kardiovaskular tidak efektif berhubungan dengan riwayat hipertensi dan diabetes melitus tipe 2.
Penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia) merupakan standar yang digunakan untuk mengidentifikasi dan merumuskan masalah keperawatan pasien. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia) adalah standar yang digunakan untuk menentukan luaran atau hasil yang diharapkan dari intervensi keperawatan. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) adalah standar yang digunakan untuk merencanakan dan melaksanakan intervensi keperawatan yang diperlukan untuk mencapai luaran yang diharapkan.
Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) telah mengembangkan dan menetapkan standar-standar tersebut untuk memastikan kualitas dan keseragaman praktik keperawatan di Indonesia. Penggunaan standar ini membantu perawat dalam memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif, terstandarisasi, dan berpusat pada pasien. -
Article No. 5456 | 13 Nov 2024
Klinis : Pasien anak perempuan, usia 5 tahun, mengalami demam tinggi selama 3 hari, ruam merah di kulit, bintik Koplik di mukosa mulut, batuk kering, dan mata merah. Hasil pemeriksaan menunjukkan kemungkinan campak.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berdasarkan kondisi pasien yang Anda deskripsikan, berikut adalah diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkat menggunakan standar SDKI - SLKI - SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko Infeksi Saluran Pernapasan Akut Berat (ISPA Berat)
Penjelasan:
- SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia): Risiko ketidakmampuan sistem pertahanan tubuh dalam mencegah masuknya agen patogen melalui saluran pernapasan yang dapat menyebabkan infeksi parah pada saluran pernapasan.
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia): Tidak terjadi infeksi saluran pernapasan akut berat.
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia): Perawatan infeksi saluran pernapasan akut, Manajemen jalan napas, Manajemen demam.
2. Ketidakefektifan Bersihan Jalan Napas
Penjelasan:
- SDKI: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekresi atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan fungsi pernapasan yang optimal.
- SLKI: Bersihan jalan napas efektif.
- SIKI: Manajemen jalan napas, Manajemen batuk.
3. Intoleransi Aktivitas
Penjelasan:
- SDKI: Ketidakmampuan untuk mentolerir aktivitas fisik akibat ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen.
- SLKI: Toleransi aktivitas meningkat.
- SIKI: Manajemen aktivitas, Manajemen energi.
Dengan diagnosa keperawatan tersebut, perawat dapat melakukan intervensi keperawatan yang sesuai untuk mengatasi masalah kesehatan pasien dan mencapai luaran yang diharapkan berdasarkan standar SDKI, SLKI, dan SIKI. -
Article No. 5457 | 13 Nov 2024
Klinis : Pasien sakit TBC , dengan keluhan mual dan muntah setelah minum obat
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berdasarkan kondisi yang Anda sampaikan, yaitu pasien yang menderita penyakit tuberkulosis (TBC) dengan keluhan mual dan muntah setelah minum obat, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat menurut standar SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI):
Diagnosa Keperawatan:
1. Intoleransi Aktivitas
Definisi: Keterbatasan dalam melakukan atau menyelesaikan aktivitas rutin yang disebabkan oleh perasaan kelelahan.
SLKI:
- Toleransi Aktivitas Meningkat
- Energi Terpelihara
- Kelelahan Menurun
SIKI:
- Manajemen Aktivitas
- Manajemen Energi
- Manajemen Kelelahan
2. Mual
Definisi: Perasaan tidak nyaman di perut yang mendorong untuk muntah.
SLKI:
- Mual Terkontrol
- Muntah Terkontrol
- Kenyamanan Meningkat
SIKI:
- Manajemen Mual dan Muntah
- Terapi Komplementer: Stimulasi Akupresur
- Edukasi Kesehatan
Penjelasan singkat:
Pasien dengan penyakit TBC dapat mengalami intoleransi aktivitas dan mual/muntah akibat efek samping dari obat-obatan. Perawat perlu mengelola aktivitas pasien, energi, dan kelelahan agar toleransi aktivitas meningkat. Selain itu, perawat juga perlu mengelola mual dan muntah pasien, memberikan terapi komplementer, serta edukasi kesehatan agar mual dan muntah terkontrol dan kenyamanan pasien meningkat. -
Article No. 5458 | 13 Nov 2024
Klinis : Pasien anak perempuan, usia 5 tahun, mengalami demam tinggi selama 3 hari, ruam merah di kulit, bintik Koplik di mukosa mulut, batuk kering, dan mata merah.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, sebagai seorang perawat profesional, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat terkait SDKI, SLKI, dan SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi pasien yang Anda deskripsikan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko infeksi berhubungan dengan sistem kekebalan tubuh yang terganggu.
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
Risiko infeksi adalah keadaan di mana individu rentan terhadap invasi dan multiplikasi organisme patogen.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Pasien akan menunjukkan tanda-tanda vital dalam batas normal.
2. Pasien akan bebas dari tanda dan gejala infeksi.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Pemantauan tanda-tanda vital secara teratur.
2. Pemberian terapi obat-obatan sesuai dengan instruksi medis.
3. Edukasi kepada pasien dan keluarga tentang tanda dan gejala infeksi serta pentingnya menjaga kebersihan.
Dengan diagnosa keperawatan dan rencana asuhan keperawatan yang sesuai dengan standar SDKI, SLKI, dan SIKI, diharapkan dapat membantu pasien anak perempuan usia 5 tahun ini dalam pemulihan kondisinya. -
Article No. 5459 | 13 Nov 2024
Klinis : parkinson
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Berdasarkan informasi yang diberikan, untuk kondisi Parkinson, kode diagnostik dan kode prosedur/tindakan medis adalah sebagai berikut:
1. Kode ICD-10:
- Kode: G20
- Deskripsi: Penyakit Parkinson
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 01.39
- Deskripsi: Tindakan lain pada sistem saraf pusat, termasuk pembedahan dalam pengobatan penyakit Parkinson.
Penjelasan detail:
1. Kode ICD-10 G20 (Penyakit Parkinson):
- Penyakit Parkinson adalah gangguan neurodegeneratif yang memengaruhi sistem saraf pusat dan ditandai dengan gejala seperti tremor, rigiditas, bradikinesia, dan gangguan keseimbangan.
- Kode ini mencakup berbagai jenis penyakit Parkinson, termasuk Parkinson idiopatik, Parkinson sekunder, dan parkinsonisme.
2. Kode ICD-9-CM 01.39 (Tindakan lain pada sistem saraf pusat, termasuk pembedahan dalam pengobatan penyakit Parkinson):
- Kode ini mencakup berbagai prosedur pembedahan atau tindakan lain yang dilakukan untuk menangani penyakit Parkinson, seperti:
- Leukotomi/palidektomi
- Talektomi
- Thalamotomi
- Stimulasi saraf dalam pengobatan penyakit Parkinson
- Tindakan-tindakan ini bertujuan untuk mengurangi gejala-gejala penyakit Parkinson dan meningkatkan kualitas hidup pasien.
Harap diperhatikan bahwa kode-kode ini digunakan oleh para profesional kesehatan untuk mengidentifikasi dan mengelola kondisi medis secara terstandar. Pemilihan kode yang tepat bergantung pada evaluasi klinis yang dilakukan oleh dokter atau praktisi kesehatan yang kompeten. -
Article No. 5460 | 13 Nov 2024
Klinis : pasien perempuan usia 73 tahun, dengan keluhan penurunan kesadaran tensi 115/90, dengan diagnosa dari dokter ppok dan gagal nafas, kondisin pasien rawatan icu.
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Dengan mempertimbangkan kondisi pasien yang dideskripsikan, berikut adalah kode ICD-10 untuk diagnosis dan kode ICD-9-CM untuk prosedur/tindakan medis:
1. Kode ICD-10:
- Kode: J44.1
- Deskripsi: Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK) dengan eksaserbasi akut, tidak ditentukan
2. Kode ICD-10:
- Kode: J96.0
- Deskripsi: Gagal napas akut
Tidak ditemukan adanya tindakan/prosedur medis yang tercatat, sehingga tidak ada kode ICD-9-CM yang perlu dilaporkan.
Penjelasan:
1. Kode ICD-10 J44.1 (Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK) dengan eksaserbasi akut, tidak ditentukan) sesuai dengan diagnosis PPOK yang dialami oleh pasien.
2. Kode ICD-10 J96.0 (Gagal napas akut) sesuai dengan kondisi gagal napas yang dialami oleh pasien.
3. Pasien dirawat di Intensive Care Unit (ICU) karena kondisi klinik yang membutuhkan pengawasan dan perawatan intensif.
Dalam kasus ini, tidak ditemukan adanya tindakan/prosedur medis yang tercatat, sehingga tidak ada kode ICD-9-CM yang perlu dilaporkan. -
Article No. 5461 | 13 Nov 2024
Klinis : pasien perempuan usia 73 tahun, dengan keluhan penurunan kesadaran tensi 115/90, dengan diagnosa dari dokter ppok dan gagal nafas, kondisin pasien rawatan icu.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya sebagai seorang perawat akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat mengenai standar SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi pasien yang Anda deskripsikan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Gangguan Pertukaran Gas berhubungan dengan perburukan penyakit Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK) dan gagal napas.
Penjelasan Singkat:
a. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Gangguan Pertukaran Gas: Ketidakmampuan mempertahankan oksigenasi atau eliminasi karbon dioksida pada tingkat yang sesuai dengan kebutuhan metabolisme tubuh.
- Faktor yang berhubungan: Penyakit pernapasan, kegagalan mekanis ventilasi.
b. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran yang diharapkan: Pasien menunjukkan pertukaran gas yang adekuat, mempertahankan kadar oksigen dan karbon dioksida dalam batas normal.
c. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi keperawatan yang dapat diberikan: Manajemen jalan napas, oksigenasi, ventilasi mekanis, dan kolaborasi dengan tim kesehatan lain untuk pengelolaan PPOK dan gagal napas.
Dalam kondisi pasien ini, sebagai perawat, saya akan fokus pada upaya mempertahankan pertukaran gas yang adekuat, memantau tanda-tanda vital, mengatur pemberian oksigen, dan berkolaborasi dengan tim medis untuk pengelolaan PPOK dan gagal napas. Tujuannya adalah untuk memulihkan kondisi pasien dan mencegah komplikasi yang mungkin terjadi. -
Article No. 5462 | 13 Nov 2024
Klinis : Seorang perempuan, berusia 19 tahun masuk dengan alasan penurunan kesadaran, disertai kejang sebanyak 2x, demam, nyeri kepala, batuk, mual muntah. Pada saat dilakukan pengkajian pada hari kedua rawatan didapatkan hasil pasien masih penurunan kesadaran, TD: 128/84 mmHg, nadi 81x/menit, RR: 26x/menit, suhu: 38,9°C. Pasien direncanakanakan dipindah ke ruang ICU. Menurut penuturan keluarga klien sudah mengatakan ± 2 minggu yang lalu kepalanya sering merasa sakit, kemudian juga demam. Pasien belum berobat hingga kemudian penyakit pasien bertambah parah, pasien sempat di obati oleh keluarga dengan cara tradisional dan baru di bawah ke rumah sakit setelah kondisi tetap tidak membaik, saat di rawat pasien di diagnose thypoid. Beberapa hari di rawat pasien minta pulang dan sekarang kembali ke rumah sakit dengan kondisi di atas. Paisen sempat kejang sebanyak 2x di rumah, kejang pertama pasien masih sadar, kejang yang kedua pasien mulai penurunan kesadaran. Hasil pemeriksaan laboratorium dikeahui Haemoglobin: 12,1 g/dl, Lekosit: 13. 680/mm,Trombosit: 284.000/mm, Glukosa sewaktu: 96 mg/dl, Ureumdarah : 26 mg/dl, Kreatinindarah: 0,5 mg/dl, Natrium : 127 mmol/L (136-145), Kalium : 3,5 mmol/L (3,5- 5,1), Klorida serum : 97 mmol/L. Pemeriksaan rasangan meningeal: kakukuduk (+), tandakernig (+), tandabrudzinski (+).
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan informasi yang diberikan, diagnosis keperawatan yang sesuai untuk kasus ini adalah:
1. Gangguan Pola Tidur berhubungan dengan penurunan kesadaran dan nyeri kepala.
Penjelasan: Pasien mengalami penurunan kesadaran dan nyeri kepala yang dapat mengganggu pola tidurnya.
2. Hipertermia berhubungan dengan infeksi.
Penjelasan: Pasien mengalami demam yang menunjukkan adanya infeksi.
3. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif berhubungan dengan sekresi yang berlebih (batuk).
Penjelasan: Pasien mengalami batuk yang menunjukkan adanya gangguan pada bersihan jalan napas.
4. Risiko Komplikasi berhubungan dengan tanda-tanda meningitis (kekakuan kuduk, tanda Kernig, tanda Brudzinski).
Penjelasan: Tanda-tanda meningitis yang dialami pasien menunjukkan adanya risiko komplikasi yang perlu diwaspadai.
Penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI:
1. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia) adalah pedoman standar yang digunakan untuk menentukan diagnosis keperawatan berdasarkan tanda dan gejala yang ditemukan pada pasien.
2. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia) adalah pedoman standar yang digunakan untuk menentukan luaran atau hasil yang diharapkan dari intervensi keperawatan yang dilakukan.
3. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) adalah pedoman standar yang digunakan untuk menentukan intervensi keperawatan yang sesuai dengan diagnosis keperawatan dan luaran yang diharapkan.
Penerapan SDKI - SLKI - SIKI dalam praktik keperawatan membantu perawat dalam memberikan asuhan keperawatan yang terstandar dan berkualitas, sehingga dapat meningkatkan keselamatan dan kualitas hidup pasien.