Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 5705 | 14 Nov 2024
Klinis : Pasien wanita, usia 60 tahun, mengalami nyeri dada yang hebat, menjalar ke lengan kiri, disertai dengan sesak napas, mual, dan keringat dingin. EKG menunjukkan infark miokard akut. Pasien memiliki riwayat hipertensi dan diabetes melitus tipe 2.
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Dalam kasus pasien wanita, usia 60 tahun, yang mengalami nyeri dada hebat, menjalar ke lengan kiri, disertai sesak napas, mual, dan keringat dingin, dengan EKG menunjukkan infark miokard akut, serta memiliki riwayat hipertensi dan diabetes melitus tipe 2, kode-kode yang dapat diberikan adalah:
1. Kode ICD-10:
- Kode: I21.9
- Deskripsi: Infark miokard akut, tak terspesifikasi
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 93.90
- Deskripsi: Pemantauan elektrokardiografi, tidak terspesifikasi
Penjelasan:
1. Kode ICD-10 I21.9 (Infark miokard akut, tak terspesifikasi) digunakan untuk menggambarkan kondisi infark miokard akut yang dialami pasien, dengan gejala-gejala khas seperti nyeri dada hebat, menjalar ke lengan kiri, sesak napas, mual, dan keringat dingin. Kode ini mencakup infark miokard akut yang tidak diklasifikasikan secara lebih spesifik.
2. Kode ICD-9-CM 93.90 (Pemantauan elektrokardiografi, tidak terspesifikasi) dapat digunakan untuk mencatat tindakan pemantauan EKG yang dilakukan untuk mendiagnosis kondisi infark miokard akut pada pasien.
Selain itu, pasien juga memiliki riwayat hipertensi dan diabetes melitus tipe 2, yang dapat direkam dengan kode-kode ICD-10 yang sesuai, yaitu:
- Hipertensi: Kode I10 (Hipertensi esensial [primer])
- Diabetes melitus tipe 2: Kode E11.9 (Diabetes melitus tipe 2 tanpa komplikasi)
Catatan penting: Kode-kode ini harus digunakan dengan cermat berdasarkan pedoman dan praktik medis yang berlaku di fasilitas kesehatan masing-masing. -
Article No. 5706 | 14 Nov 2024
Klinis : Pasien wanita, usia 60 tahun, mengalami nyeri dada yang hebat, menjalar ke lengan kiri, disertai dengan sesak napas, mual, dan keringat dingin. EKG menunjukkan infark miokard akut. Pasien memiliki riwayat hipertensi dan diabetes melitus tipe 2.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat menggunakan standar SDKI - SLKI - SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi yang Anda deskripsikan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri akut berhubungan dengan infark miokard akut, ditandai dengan nyeri dada hebat yang menjalar ke lengan kiri.
2. Ketidakefektifan pola napas berhubungan dengan infark miokard akut, ditandai dengan sesak napas.
3. Risiko ketidakstabilan kadar gula darah berhubungan dengan diabetes melitus tipe 2.
4. Risiko tinggi perubahan perfusi jaringan berhubungan dengan hipertensi dan infark miokard akut.
Penjelasan Singkat:
1. Nyeri akut berhubungan dengan infark miokard akut:
- Nyeri dada yang hebat dan menjalar ke lengan kiri merupakan gejala khas dari infark miokard akut.
- Nyeri ini disebabkan oleh adanya kerusakan pada otot jantung akibat berkurangnya aliran darah dan oksigen.
- Pengelolaan keperawatan yang diperlukan meliputi pemberian analgesik, teknik relaksasi, dan monitoring tanda-tanda vital.
2. Ketidakefektifan pola napas berhubungan dengan infark miokard akut:
- Sesak napas terjadi karena infark miokard akut dapat memengaruhi fungsi jantung dan paru-paru.
- Pengelolaan keperawatan yang diperlukan meliputi pemberian oksigen, posisi semi-fowler, dan latihan pernapasan.
3. Risiko ketidakstabilan kadar gula darah berhubungan dengan diabetes melitus tipe 2:
- Pasien dengan riwayat diabetes melitus tipe 2 memiliki risiko tinggi mengalami ketidakstabilan kadar gula darah selama perawatan.
- Pengelolaan keperawatan yang diperlukan meliputi pemantauan kadar gula darah, pemberian insulin sesuai kebutuhan, dan edukasi terkait manajemen diabetes.
4. Risiko tinggi perubahan perfusi jaringan berhubungan dengan hipertensi dan infark miokard akut:
- Hipertensi dan infark miokard akut dapat memengaruhi aliran darah ke organ-organ vital, termasuk jantung.
- Pengelolaan keperawatan yang diperlukan meliputi pemantauan tanda-tanda vital, pemberian terapi antiiskemik, dan perawatan kardiovaskular.
Semoga penjelasan ini dapat membantu Anda dalam memahami diagnosa keperawatan dan pengelolaan keperawatan yang sesuai dengan standar SDKI - SLKI - SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia. Saya siap memberikan penjelasan lebih lanjut jika diperlukan. -
Article No. 5707 | 14 Nov 2024
Klinis : resiko hopovelemia
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan: Risiko Hipovolemia
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Risiko Hipovolemia didefinisikan sebagai keadaan berisiko mengalami penurunan volume cairan intravasal yang dapat mengancam kesehatan. Risiko Hipovolemia dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti perdarahan, kehilangan cairan, atau gangguan mekanisme pengaturan cairan dalam tubuh.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan pada Risiko Hipovolemia meliputi:
1. Volume cairan yang adekuat
2. Tanda-tanda vital dalam batas normal
3. Perfusi jaringan yang optimal
4. Tidak ada tanda-tanda dehidrasi
5. Tidak ada tanda-tanda syok
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi Risiko Hipovolemia meliputi:
1. Pemantauan tanda-tanda vital dan cairan
2. Pemberian cairan intravena atau oral sesuai kebutuhan
3. Pemberian obat-obatan untuk mengembalikan volume cairan
4. Perawatan luka atau sumber perdarahan
5. Edukasi pasien dan keluarga mengenai pencegahan dan penatalaksanaan hipovolemia
Sebagai seorang perawat, saya akan melakukan assessment menyeluruh, memantau kondisi pasien secara ketat, dan memberikan intervensi yang tepat untuk mencegah dan mengatasi risiko hipovolemia pada pasien. Tujuan utamanya adalah mempertahankan volume cairan yang adekuat dan menjaga perfusi jaringan yang optimal untuk mencegah komplikasi yang lebih serius. -
Article No. 5708 | 14 Nov 2024
Klinis : defisit kalori
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat berdasarkan SDKI, SLKI, dan SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi defisit kalori.
Diagnosa Keperawatan:
Defisit nutrisi: energi berhubungan dengan asupan nutrisi yang tidak adekuat.
Penjelasan:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Defisit nutrisi: energi adalah keadaan ketidakseimbangan antara asupan dan kebutuhan nutrisi, yang ditandai dengan berat badan di bawah berat badan ideal, penurunan berat badan yang tidak diinginkan, dan/atau kesulitan makan.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Indikator hasil yang diharapkan pada kondisi defisit nutrisi: energi adalah pasien mencapai berat badan ideal, asupan nutrisi sesuai kebutuhan, dan tidak ada penurunan berat badan yang tidak diinginkan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi defisit nutrisi: energi antara lain pemantauan status nutrisi, pengaturan pola makan, pemberian makanan dan suplemen sesuai kebutuhan, serta edukasi terkait nutrisi yang adekuat.
Sebagai perawat, saya akan membantu pasien dengan defisit nutrisi: energi ini melalui penilaian status nutrisi, perencanaan intervensi yang sesuai, dan pemantauan perkembangan pasien untuk mencapai hasil yang optimal. -
Article No. 5709 | 14 Nov 2024
Klinis : Sakit kepala, pusing, tegang belakang leher, dan dirasakan kayak mau muntah, riwayat hipertensi ada , malas makan, Tekanan darah 183/90
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat dari standar SDKI - SLKI - SIKI untuk kondisi yang Anda deskripsikan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Hipertensi Tidak Terkontrol
2. Nyeri Akut
Penjelasan:
1. Hipertensi Tidak Terkontrol
- SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia): Peningkatan tekanan darah sistolik dan/atau diastolik melebihi batas normal yang berlangsung lebih dari 1 hari.
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia): Tekanan darah membaik, gejala-gejala hipertensi berkurang, dan tidak terjadi komplikasi.
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia): Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain pemantauan tanda-tanda vital, edukasi tentang manajemen hipertensi, pemberian obat antihipertensi, dan modifikasi gaya hidup.
2. Nyeri Akut
- SDKI: Pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang bersifat tiba-tiba atau lambat, dengan onset yang dapat diprediksi, dan berlangsung dalam waktu kurang dari 3 bulan.
- SLKI: Nyeri berkurang, pasien mampu menggunakan teknik manajemen nyeri, dan tidak terjadi komplikasi.
- SIKI: Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain pengkajian nyeri, pemberian analgesik, terapi relaksasi, dan edukasi manajemen nyeri.
Dalam kasus ini, pasien mengalami gejala-gejala seperti sakit kepala, pusing, tegang di belakang leher, dan rasa mual, serta memiliki riwayat hipertensi dengan tekanan darah yang tidak terkontrol. Oleh karena itu, diagnosa keperawatan yang sesuai adalah Hipertensi Tidak Terkontrol dan Nyeri Akut. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan meliputi pemantauan tanda-tanda vital, edukasi tentang manajemen hipertensi, pemberian analgesik, terapi relaksasi, dan edukasi manajemen nyeri. -
Article No. 5710 | 14 Nov 2024
Klinis : Pasien mengeluh Sakit kepala, pusing, tegang belakang leher, dan dirasakan kayak mau muntah, riwayat hipertensi ada , malas makan, Tekanan darah 183/90, nadi 85 x/ menit, pernafasan 20× permenit, suhu 36 derajat celcius
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang Anda deskripsikan, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat berdasarkan standar SDKI-SLKI-SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI):
1. Diagnosa Keperawatan:
Ketidakefektifan Perfusi Jaringan Serebral
2. Penjelasan Singkat:
- SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
Penurunan suplai oksigen atau nutrisi ke jaringan otak, yang dapat menyebabkan gangguan fungsi otak.
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Pasien mencapai perfusi jaringan serebral yang efektif, ditandai dengan penurunan gejala sakit kepala, pusing, dan mual.
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain: memantau tanda-tanda vital, mengelola hipertensi, mengurangi stres, dan memberikan terapi relaksasi.
Penjelasan Lebih Lanjut:
Berdasarkan gejala yang Anda deskripsikan, pasien mengalami ketidakefektifan perfusi jaringan serebral, yang ditandai dengan sakit kepala, pusing, tegang leher, dan rasa mual. Kondisi ini dapat disebabkan oleh riwayat hipertensi yang dimiliki pasien, sehingga menyebabkan penurunan suplai darah dan oksigen ke jaringan otak. Selain itu, pasien juga menunjukkan gejala malas makan, yang dapat menyebabkan penurunan nutrisi untuk jaringan otak. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah memantau tanda-tanda vital, mengelola hipertensi, mengurangi stres, dan memberikan terapi relaksasi untuk meningkatkan perfusi jaringan serebral. -
Article No. 5711 | 14 Nov 2024
Klinis : Pasien mengeluh Sakit kepala, pusing, tegang belakang leher, dan dirasakan kayak mau muntah, riwayat hipertensi ada , malas makan, Tekanan darah 183/90, nadi 85 x/ menit, pernafasan 20× permenit, suhu 36 derajat celcius berikan saya diagnosa Keperawatan dengan gangguan kebutuhan aktivitas, Nutrisi, nyeri dan kenyamanan,
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
1. Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh (00002)
Penjelasan: Pasien mengeluh malas makan, yang dapat menyebabkan ketidakseimbangan nutrisi dan berdampak pada pemulihan kondisi.
2. Nyeri Akut (00132)
Penjelasan: Pasien mengeluh sakit kepala, pusing, dan tegang di belakang leher, yang menunjukkan adanya nyeri akut yang perlu diatasi.
3. Ketidakefektifan Pola Napas (00032)
Penjelasan: Meskipun tidak ada gangguan pada frekuensi pernapasan, pasien dapat merasakan keluhan seperti mau muntah, yang dapat mengindikasikan adanya ketidakefektifan pola napas.
4. Kecemasan (00146)
Penjelasan: Pasien dengan riwayat hipertensi dan gejala seperti sakit kepala, pusing, dan leher tegang dapat mengalami kecemasan, yang juga perlu diatasi.
Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI), Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI), dan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) adalah panduan yang diterbitkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk memberikan acuan dalam praktik keperawatan di Indonesia. Diagnosa keperawatan di atas sesuai dengan kondisi pasien dan berfokus pada gangguan kebutuhan aktivitas, nutrisi, nyeri, dan kenyamanan. -
Article No. 5712 | 14 Nov 2024
Klinis : mata terasa nyut-nyutan, kunang-kunang, kepala sakit, mual
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, sebagai seorang perawat yang berpengalaman, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat mengenai SDKI, SLKI, dan SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi yang Anda deskripsikan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri Kepala Berhubungan dengan Gangguan Sirkulasi
Penjelasan:
Berdasarkan gejala yang Anda alami, yaitu mata terasa nyut-nyutan, kunang-kunang, kepala sakit, dan mual, maka dapat disimpulkan bahwa Anda mengalami nyeri kepala yang berhubungan dengan gangguan sirkulasi. Nyeri kepala ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti stres, dehidrasi, atau masalah pada sistem saraf.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI) adalah pedoman yang digunakan oleh perawat untuk mengidentifikasi masalah kesehatan pasien dan merumuskan diagnosa keperawatan yang sesuai. Dalam kasus ini, diagnosa keperawatan yang sesuai adalah "Nyeri Kepala Berhubungan dengan Gangguan Sirkulasi".
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI) adalah pedoman yang digunakan oleh perawat untuk menetapkan hasil yang diharapkan dari intervensi keperawatan. Dalam kasus ini, luaran yang diharapkan adalah penurunan atau hilangnya nyeri kepala, serta perbaikan tanda-tanda vital dan fungsi neurologis.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) adalah pedoman yang digunakan oleh perawat untuk menentukan tindakan keperawatan yang tepat dalam mengatasi masalah kesehatan pasien. Dalam kasus ini, intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain pemberian analgesik, relaksasi, manajemen stres, dan pemantauan tanda-tanda vital.
Dengan adanya standar-standar tersebut, perawat dapat memberikan asuhan keperawatan yang terstruktur, komprehensif, dan sesuai dengan kebutuhan pasien. -
Article No. 5713 | 14 Nov 2024
Klinis : RESUME KEPERAWATAN Tanggal : 09/11/2024 jam 09.00 Diagnosa Medis : Hemorochizia (perdarahan per anum) + Hemorroid Latino + Anemia Klinis Tanggal Pengkajian : 11/11/2024 jam 09.00 I. IDENTITAS PASIEN 1) Nama Pasien : Ny Sugihartini 2) Umur : 77 tahun 3) Agama : Hindu 4) Pendidikan : Sarjana 5) Alamat : Surabaya II. PENGKAJIAN DATA FOKUS Pasien BAB darah 2 minggu terakhir. Sudah minum asam traneksamat 3x sehari, tapi perdarahan belum berhenti. Keadaan umum pasien lemah. Pusing + TD = 147/65 mmHg N = 60 x/mnt RR = 20 x/mnt GCS : E = 4 V = 5 M = 6 SpO2 99% Suhu tubuh = 36.2°C III. PEMERIKSAAN PENUNJANG a. Pemeriksaan Darah Lengkap Mon, 28 Oct 2024 07:32 HEMATOLOGI LENGKAP Hemoglobin 9.5 11.7 - 15.5 g/dl Lekosit 4.32 6.0 - 12.0 10^3/µL Eritrosit 3.47 4.0 - 5.2 10^6/µL Hematokrit 28.1 35 - 47 % Trombosit 76 150 - 440 10^3/µL Mcv 81.0 80 - 100 fL Mch 27.4 26 - 34 pg Mchc 33.8 32 – 36 g/dl Rdw 18.3 11.5 – 14.5 % Mpv 9.8 6.8 – 10 fL Limfosit % 39.1 25 – 40 % Monosit% 6.0 2 – 8 % Eosinofil% 2.5 2 - 4 % Basofil% 0.2 0 - 1 % Neutrofil% 52.2 50 - 70 % PCT 0.07 0.2 - 0.36 % b. Terapi - on venflon - inj lansoprazole 1x30 mg - inj antrain 1 amp kp nyeri - PO candesartan 16mg -0-0 - Po asam folat 3x1
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan resume keperawatan yang diberikan, berikut adalah diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkat SDKI-SLKI-SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
1. Diagnosa Keperawatan: Perdarahan (Hemorochizia)
- SDKI: Perdarahan
- Definisi: Keluarnya darah dari saluran gastrointestinal.
- Faktor-faktor Terkait: Hemorroid, Anemia.
- Karakteristik Definisi: Adanya perdarahan per anus, warna darah merah terang.
- Intervensi Keperawatan (SLKI):
1. Observasi: Observasi tanda-tanda vital, volume dan karakteristik perdarahan.
2. Terapi: Berikan obat-obatan untuk menghentikan perdarahan (misalnya, asam traneksamat).
3. Edukasi: Edukasi pasien dan keluarga mengenai penyebab, tanda-tanda, dan pengelolaan perdarahan.
2. Diagnosa Keperawatan: Intoleransi Aktivitas
- SDKI: Intoleransi Aktivitas
- Definisi: Ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas rutin yang diinginkan.
- Faktor-faktor Terkait: Anemia, Kelemahan.
- Karakteristik Definisi: Kelemahan, pusing, dan kelelahan saat melakukan aktivitas.
- Intervensi Keperawatan (SLKI):
1. Observasi: Observasi tanda-tanda vital sebelum, selama, dan setelah aktivitas.
2. Terapeutik: Bantu pasien dalam melakukan aktivitas yang sesuai dengan kemampuannya.
3. Edukasi: Edukasi pasien dan keluarga tentang cara mengelola aktivitas sesuai toleransi.
3. Diagnosa Keperawatan: Risiko Defisit Nutrisi
- SDKI: Risiko Defisit Nutrisi
- Definisi: Berisiko mengalami asupan nutrisi yang tidak adekuat.
- Faktor-faktor Terkait: Perdarahan, Anemia.
- Karakteristik Definisi: Asupan makanan yang kurang, adanya perdarahan, dan hasil pemeriksaan laboratorium yang menunjukkan anemia.
- Intervensi Keperawatan (SLKI):
1. Observasi: Observasi asupan nutrisi dan status gizi pasien.
2. Terapeutik: Berikan makanan dan cairan yang kaya nutrisi dan mudah dicerna.
3. Edukasi: Edukasi pasien dan keluarga tentang pentingnya nutrisi yang adekuat.
Catatan:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia)
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia)
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) -
Article No. 5714 | 14 Nov 2024
Klinis : Ernita lajungku
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Baik, berikut adalah kode ICD-10 untuk diagnosis dan kode ICD-9-CM untuk prosedur/tindakan medis yang sesuai dengan kondisi "Ernita lajungku":
1. Kode ICD-10:
- Kode: R45.4
- Deskripsi: Kecemasan
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 90801
- Deskripsi: Asesmen psikiatri komprehensif, termasuk riwayat, mental status, dan rekomendasi
Penjelasan:
Kode ICD-10 R45.4 untuk "Kecemasan" sesuai dengan kondisi yang dideskripsikan sebagai "Ernita lajungku". Kecemasan adalah salah satu kondisi psikologis yang dapat menyebabkan perasaan tidak nyaman, ketakutan, dan ketegangan.
Jika pasien memerlukan asesmen psikiatri komprehensif untuk mengevaluasi kondisi kecemasannya, kode ICD-9-CM 90801 dapat digunakan. Prosedur ini mencakup pengumpulan riwayat pasien, penilaian status mental, dan rekomendasi perawatan yang sesuai.
Perlu diperhatikan bahwa penggunaan kode ICD-10 dan ICD-9-CM harus disesuaikan dengan dokumentasi medis yang ada dan mempertimbangkan seluruh kondisi klinis pasien. Selalu konsultasikan dengan profesional kesehatan yang kompeten untuk memastikan pengkodean yang akurat.