Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 6331 | 19 Nov 2024
Klinis : pasien terpasang ventilator
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan SDKI yang Sesuai untuk Pasien Terpasang Ventilator:
Diagnosa Kerawatan SDKI yang sesuai untuk pasien terpasang ventilator adalah:
1. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
- Definisi: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekret atau obstruksi dari saluran pernapasan untuk mempertahankan jalan napas yang bersih dan terbuka.
- Penyebab: Perubahan mekanisme batuk, penyakit/cedera pada sistem pernapasan, kelelahan otot-otot pernapasan, sekresi yang berlebihan.
- Tanda dan Gejala: Sumbatan jalan napas, napas cuping hidung, penggunaan otot bantu pernapasan, sputum berlebihan, suara napas tidak bersih.
2. Pola Napas Tidak Efektif
- Definisi: Ketidakmampuan untuk mempertahankan pola napas yang memadai untuk memenuhi kebutuhan oksigenasi.
- Penyebab: Gangguan neuromuskuler, kelelahan otot-otot pernapasan, gangguan pada mekanisme pernapasan.
- Tanda dan Gejala: Frekuensi napas tidak normal, irama napas tidak teratur, penggunaan otot bantu pernapasan, retraksi dinding dada.
Luaran/Output yang Diharapkan Setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Bersihan Jalan Napas Efektif
- Definisi: Kemampuan individu untuk membersihkan sekret atau obstruksi dari saluran pernapasan untuk mempertahankan jalan napas yang bersih dan terbuka.
- Kriteria Hasil:
- Jalan napas bersih dan terbuka
- Tidak ada suara napas yang tidak bersih
- Tidak ada sumbatan jalan napas
- Tidak ada penggunaan otot bantu pernapasan
- Sputum dapat dikeluarkan dengan efektif
2. Pola Napas Efektif
- Definisi: Kemampuan individu untuk mempertahankan pola napas yang memadai untuk memenuhi kebutuhan oksigenasi.
- Kriteria Hasil:
- Frekuensi napas dalam rentang normal
- Irama napas teratur
- Tidak ada penggunaan otot bantu pernapasan
- Tidak ada retraksi dinding dada
- Oksigenasi darah dalam batas normal
Intervensi Keperawatan yang Diperlukan untuk Mencapai Tujuan Luaran (SIKI):
1. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif:
- Manajemen Jalan Napas
- Lakukan pemeriksaan dan monitor status pernapasan
- Pertahankan posisi semi-Fowler atau duduk tegak untuk memaksimalkan ekspansi dada
- Berikan oksigen sesuai kebutuhan
- Lakukan suction pada jalan napas secara rutin
- Latih batuk efektif dan bernapas dalam
- Manajemen Ventilasi Mekanis
- Atur parameter ventilator sesuai kebutuhan pasien
- Lakukan auskultasi paru-paru secara rutin
- Lakukan penggantian/pembersihan filter ventilator
- Berikan humidifikasi pada aliran oksigen/ventilator
2. Pola Napas Tidak Efektif:
- Manajemen Pernapasan
- Lakukan pemeriksaan dan monitor status pernapasan
- Berikan oksigen sesuai kebutuhan
- Latih teknik pernapasan diafragmatik
- Berikan obat-obatan sesuai indikasi
- Manajemen Ventilasi Mekanis
- Atur parameter ventilator sesuai kebutuhan pasien
- Lakukan auskultasi paru-paru secara rutin
- Kolaborasi dengan tim medis untuk mengoptimalkan pengaturan ventilator
- Lakukan weaning dari ventilator sesuai kondisi pasien
Penjelasan Rinci:
Pasien terpasang ventilator memiliki masalah pernapasan yang signifikan, sehingga diagnosis keperawatan yang sesuai adalah Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif dan Pola Napas Tidak Efektif. Tujuan asuhan keperawatan adalah mencapai Bersihan Jalan Napas Efektif dan Pola Napas Efektif, dengan kriteria hasil yang terukur.
Intervensi keperawatan yang diperlukan mencakup manajemen jalan napas, manajemen ventilasi mekanis, serta manajemen pernapasan. Tindakan-tindakan tersebut bertujuan untuk mempertahankan agar jalan napas tetap bersih dan terbuka, serta memastikan pola napas yang efektif sesuai kebutuhan oksigenasi pasien. Kolaborasi dengan tim medis juga penting untuk mengoptimalkan pengaturan ventilator dan proses weaning dari ventilator. -
Article No. 6332 | 19 Nov 2024
Klinis : pasien terpasang ventilator
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat terkait dengan standar SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk pasien yang terpasang ventilator.
Diagnosa Keperawatan:
1. Pola napas tidak efektif
- Definisi: Ketidakmampuan untuk mempertahankan pola napas yang memadai untuk mendukung kebutuhan oksigenasi.
- Faktor yang berkontribusi: Efek dari penggunaan ventilator mekanis.
2. Risiko gangguan pertukaran gas
- Definisi: Berisiko mengalami ketidakseimbangan antara ventilasi dan perfusi, yang dapat memengaruhi kemampuan untuk memenuhi kebutuhan oksigen.
- Faktor yang berkontribusi: Penggunaan ventilator mekanis, kondisi penyakit paru.
3. Risiko infeksi
- Definisi: Berisiko mengalami invasi dan multiplikasi organisme patogen yang dapat membahayakan kesehatan.
- Faktor yang berkontribusi: Prosedur invasif, penggunaan ventilator mekanis.
Penjelasan Singkat Standar SDKI, SLKI, dan SIKI:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Standar ini menyediakan definisi, karakteristik, dan faktor yang berkontribusi untuk setiap diagnosa keperawatan. Hal ini membantu perawat dalam mengidentifikasi, merumuskan, dan mendokumentasikan diagnosa keperawatan yang tepat.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Standar ini menyediakan daftar luaran atau hasil yang diharapkan dari intervensi keperawatan. Untuk pasien yang terpasang ventilator, luaran yang mungkin termasuk perbaikan pola napas, pertukaran gas yang memadai, dan pencegahan infeksi.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Standar ini menyediakan daftar intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk mencapai luaran yang diharapkan. Intervensi yang mungkin termasuk manajemen ventilasi mekanis, pemantauan status oksigenasi, dan tindakan pencegahan infeksi.
Dengan mengacu pada standar SDKI, SLKI, dan SIKI, perawat dapat memberikan asuhan keperawatan yang terstruktur, komprehensif, dan sesuai dengan praktik keperawatan yang berlandaskan bukti. -
Article No. 6333 | 19 Nov 2024
Klinis : pasien terpasang ventilator
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Berdasarkan kondisi yang diberikan, pasien terpasang ventilator, maka kode ICD-10 dan ICD-9-CM yang sesuai adalah sebagai berikut:
1. Kode ICD-10:
- Kode: J96.1
- Deskripsi: Gagal napas akut, tidak terspesifikasi
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 96.70
- Deskripsi: Ventilasi mekanik, tidak terspesifikasi
Penjelasan:
1. Kode ICD-10 J96.1 (Gagal napas akut, tidak terspesifikasi) digunakan untuk menggambarkan kondisi pasien yang memerlukan dukungan ventilator akibat gagal napas akut. Kode ini mencakup semua bentuk gagal napas akut yang membutuhkan dukungan ventilasi mekanik, terlepas dari penyebabnya.
2. Kode ICD-9-CM 96.70 (Ventilasi mekanik, tidak terspesifikasi) digunakan untuk mengkodekan prosedur pemasangan ventilator pada pasien. Kode ini mencakup semua jenis ventilasi mekanik, termasuk ventilasi non-invasif dan ventilasi intermiten.
Penggunaan kode-kode ini membantu dalam dokumentasi medis yang akurat dan mendukung proses coding, penagihan, serta analisis epidemiologis terkait kondisi dan perawatan pasien yang menggunakan ventilator. -
Article No. 6334 | 19 Nov 2024
Klinis : pasien terpasang ventilator
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, sebagai seorang perawat profesional, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat terkait standar SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk pasien yang terpasang ventilator.
Diagnosa Keperawatan:
1. Gangguan Pertukaran Gas
Definisi: Ketidakmampuan untuk menyediakan oksigen yang adekuat dan/atau mengeluarkan karbon dioksida dari darah.
Penyebab: Keterbatasan mekanis yang diakibatkan oleh penggunaan ventilator.
2. Intoleransi Aktivitas
Definisi: Ketidakmampuan untuk bertoleransi terhadap aktivitas fisik.
Penyebab: Kelemahan otot dan kelelahan yang berhubungan dengan penggunaan ventilator.
3. Risiko Infeksi
Definisi: Rentan terhadap invasi dan multiplikasi organisme patogen yang dapat menimbulkan kerusakan sel.
Penyebab: Prosedur invasif pemasangan ventilator dan potensi kolonisasi bakteri.
Penjelasan Singkat Terkait Standar SDKI, SLKI, dan SIKI:
SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
Standar ini menyediakan definisi, penyebab, dan karakteristik diagnosa keperawatan yang telah disebutkan di atas. Ini berfungsi sebagai panduan bagi perawat dalam mengidentifikasi dan merumuskan diagnosa keperawatan yang tepat.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Standar ini menyediakan rumusan luaran/hasil yang diharapkan dari intervensi keperawatan, seperti perbaikan fungsi pernapasan, peningkatan toleransi aktivitas, dan pencegahan infeksi.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Standar ini menyediakan daftar intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi diagnosa keperawatan, seperti pemberian oksigen, latihan fisik, dan perawatan ventilator.
Dengan mengacu pada standar-standar ini, perawat dapat memberikan asuhan keperawatan yang terstandar, komprehensif, dan berpusat pada pasien untuk mencapai hasil yang optimal. -
Article No. 6335 | 19 Nov 2024
Klinis : lemas mulai tadi malam tadi malam, pagi tadi sulit dibangunkan.diajak komunikasi tidak lancar,bicara tidak jelas. batuk batuk beberapa hari ada riwayat diabet dan aritmia
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang Anda deskripsikan, yaitu lemas sejak tadi malam, sulit dibangunkan, komunikasi tidak lancar, bicara tidak jelas, dan batuk-batuk beberapa hari dengan riwayat diabetes dan aritmia, maka diagnosa keperawatan yang mungkin sesuai adalah:
1. Diagnosa Keperawatan:
a. Penurunan Kesadaran
b. Gangguan Komunikasi Verbal
c. Batuk tidak efektif
2. Penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI:
a. SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
- Penurunan Kesadaran: Keadaan di mana individu menunjukkan penurunan respons terhadap lingkungan dan penurunan kemampuan untuk mempertahankan fungsi fisiologis.
- Gangguan Komunikasi Verbal: Keterbatasan dalam mengekspresikan atau menerima pesan verbal yang disebabkan oleh gangguan fisik, psikologis, atau kondisi lainnya.
- Batuk tidak efektif: Ketidakmampuan untuk mengeluarkan sekresi saluran napas secara efektif.
b. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Penurunan Kesadaran: Mempertahankan tingkat kesadaran, mempertahankan fungsi fisiologis.
- Gangguan Komunikasi Verbal: Peningkatan kemampuan berkomunikasi, peningkatan interaksi sosial.
- Batuk tidak efektif: Pengeluaran sekresi saluran napas yang efektif, pemeliharaan jalan napas yang optimal.
c. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Penurunan Kesadaran: Pemantauan tanda-tanda vital, manajemen cairan, manajemen oksigenasi.
- Gangguan Komunikasi Verbal: Fasilitasi komunikasi, terapi wicara, manajemen lingkungan.
- Batuk tidak efektif: Manajemen jalan napas, terapi batuk, manajemen respirasi.
Tone: Akademis
Persona: Pakar/Perawat -
Article No. 6336 | 19 Nov 2024
Klinis : lemas mulai tadi malam tadi malam, pagi tadi sulit dibangunkan.diajak komunikasi tidak lancar,bicara tidak jelas. batuk batuk beberapa hari ada riwayat diabet dan aritmia
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Dengan mempertimbangkan kondisi yang Anda deskripsikan, yaitu lemas, sulit dibangunkan, komunikasi tidak lancar, bicara tidak jelas, batuk-batuk beberapa hari, serta riwayat diabetes dan aritmia, berikut adalah diagnosa keperawatan SDKI, luaran/output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI), dan intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan luaran (SIKI):
Diagnosa Keperawatan SDKI:
1. Gangguan Pola Tidur (00198)
Definisi: Gangguan dalam kualitas dan kuantitas tidur yang mengganggu fungsi sehari-hari.
Penyebab: Faktor fisiologis (penyakit kronis, gejala penyakit), faktor psikologis (kecemasan, stres), faktor lingkungan.
2. Gangguan Komunikasi Verbal (00051)
Definisi: Ketidakmampuan untuk menerima, memproses, transmisi, dan/atau penggunaan sistem simbol yang digunakan untuk berkomunikasi.
Penyebab: Faktor fisiologis (penyakit neurologi, penyakit pernapasan), faktor psikologis (depresi, kecemasan), faktor lingkungan (isolasi sosial).
3. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif (00031)
Definisi: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekret atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan bersihan jalan napas.
Penyebab: Faktor fisiologis (penyakit paru, penyakit jantung, diabetes), faktor psikologis (stres, kecemasan), faktor lingkungan (polusi udara).
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Pola Tidur Membaik (0004)
Kriteria hasil:
- Pasien dapat tertidur dalam waktu 30 menit atau kurang.
- Pasien tidur 7-9 jam per malam.
- Pasien terbangun kurang dari 3 kali per malam.
- Pasien merasa segar saat bangun tidur.
2. Komunikasi Verbal Membaik (0902)
Kriteria hasil:
- Pasien dapat menyampaikan pesan secara verbal dengan lancar.
- Pasien dapat memahami percakapan yang disampaikan.
- Pasien dapat berpartisipasi dalam percakapan.
3. Bersihan Jalan Napas Membaik (0403)
Kriteria hasil:
- Pasien dapat mengeluarkan sekret dengan mudah.
- Pasien memiliki suara napas normal.
- Frekuensi napas pasien dalam rentang normal.
- Pasien tidak mengalami sesak napas.
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan luaran (SIKI):
1. Intervensi untuk Gangguan Pola Tidur (00198):
- Identifikasi faktor-faktor yang memengaruhi pola tidur pasien.
- Atur lingkungan yang nyaman untuk tidur (suhu, pencahayaan, kebisingan).
- Bantu pasien untuk mengembangkan rutinitas tidur yang sehat.
- Berikan edukasi tentang manajemen tidur yang baik.
- Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk penanganan kondisi medis yang memengaruhi tidur.
2. Intervensi untuk Gangguan Komunikasi Verbal (00051):
- Identifikasi penyebab gangguan komunikasi verbal pasien.
- Gunakan komunikasi nonverbal (isyarat, tulisan, gambar) jika diperlukan.
- Libatkan keluarga/significant others dalam proses komunikasi.
- Berikan pelatihan komunikasi verbal kepada pasien.
- Kolaborasi dengan terapis wicara untuk penanganan yang lebih komprehensif.
3. Intervensi untuk Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif (00031):
- Auskultasi suara napas dan identifikasi pola pernapasan pasien.
- Lakukan tindakan suction jika diperlukan untuk mengeluarkan sekret.
- Berikan posisi semifowler untuk memfasilitasi ekspansi paru.
- Anjurkan pasien untuk melakukan latihan batuk efektif dan pernapasan dalam.
- Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk penanganan kondisi medis yang memengaruhi bersihan jalan napas.
Semoga penjelasan ini dapat membantu Anda dalam memahami diagnosa keperawatan, luaran/output, dan intervensi keperawatan yang diperlukan untuk menangani kondisi yang Anda deskripsikan. Jangan ragu untuk bertanya lebih lanjut jika Anda membutuhkan informasi tambahan. -
Article No. 6337 | 19 Nov 2024
Klinis : pasien tersedasi
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan tone akademis dan persona sebagai pakar perawat, berikut diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk pasien yang tersedasi:
Diagnosa Keperawatan:
1. Gangguan pola napas spontan
- SDKI: Ketidakmampuan untuk bernapas secara mandiri yang disebabkan oleh proses penyakit atau penggunaan terapi.
- SLKI: Pemantauan ventilasi, pemberian oksigen, manajemen jalan napas.
- SIKI: Pemberian oksigen, pengaturan ventilator, manajemen jalan napas.
Penjelasan:
Pasien yang tersedasi mengalami penurunan kesadaran dan gangguan fungsi pernapasan. Diagnosa ini berfokus pada upaya untuk mempertahankan fungsi pernapasan dan jalan napas pasien agar dapat bernapas dengan baik.
2. Risiko cedera
- SDKI: Kerentanan terhadap cedera fisik atau psikologis yang dapat mengganggu integritas tubuh.
- SLKI: Manajemen lingkungan, pencegahan cedera, manajemen nyeri.
- SIKI: Pencegahan cedera, manajemen lingkungan, manajemen nyeri.
Penjelasan:
Pasien yang tersedasi memiliki risiko tinggi untuk mengalami cedera, baik fisik maupun psikologis, akibat penurunan kesadaran dan ketidakmampuan untuk melindungi diri sendiri. Diagnosa ini berfokus pada upaya untuk mencegah dan mengelola risiko cedera pada pasien.
3. Defisit perawatan diri
- SDKI: Keterbatasan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas perawatan diri.
- SLKI: Perawatan diri: mandi, berpakaian, berhias, makan.
- SIKI: Memandikan pasien, membantu berpakaian, membantu makan.
Penjelasan:
Pasien yang tersedasi mengalami keterbatasan dalam melakukan aktivitas perawatan diri secara mandiri. Diagnosa ini berfokus pada upaya untuk membantu pasien dalam melakukan aktivitas perawatan diri, seperti mandi, berpakaian, dan makan, sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan pasien.
Standar diagnosa, intervensi, dan hasil keperawatan yang digunakan adalah SDKI, SLKI, dan SIKI yang diterbitkan oleh PPNI sebagai acuan bagi perawat dalam memberikan asuhan keperawatan yang berkualitas. -
Article No. 6338 | 19 Nov 2024
Klinis : lemas mulai tadi malam tadi malam, pagi tadi sulit dibangunkan.diajak komunikasi tidak lancar,bicara tidak jelas. batuk batuk beberapa hari ada riwayat diabet dan aritmia , hasil natrium rendah, hipoglikemi
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berikut adalah analisis rinci untuk kasus yang Anda berikan:
Diagnosa Keperawatan SDKI yang Sesuai:
1. Ketidakstabilan Tanda-Tanda Vital
Pasien mengalami gejala seperti lemas, sulit dibangunkan, dan komunikasi tidak lancar yang menunjukkan adanya ketidakstabilan tanda-tanda vital. Diagnosa ini tepat karena mencakup perubahan status fisiologis pasien.
2. Gangguan Perfusi Jaringan
Dengan adanya riwayat diabetes dan aritmia, serta hasil natrium rendah dan hipoglikemi, pasien mengalami gangguan perfusi jaringan yang dapat berdampak pada penurunan suplai oksigen dan nutrisi ke jaringan.
3. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
Gejala batuk-batuk yang dialami pasien mengindikasikan adanya gangguan bersihan jalan napas yang tidak efektif.
Luaran/Output yang Diharapkan (SLKI):
1. Stabilitas Tanda-Tanda Vital
Setelah intervensi keperawatan, diharapkan tanda-tanda vital pasien stabil, seperti kesadaran meningkat, komunikasi lancar, dan vital signs dalam batas normal.
2. Perfusi Jaringan yang Membaik
Intervensi yang diberikan diharapkan dapat memperbaiki perfusi jaringan, sehingga suplai oksigen dan nutrisi ke jaringan adekuat.
3. Bersihan Jalan Napas yang Efektif
Intervensi keperawatan diharapkan dapat membantu pasien dalam membersihkan jalan napas, sehingga tidak terjadi sumbatan atau penumpukan sekret.
Intervensi Keperawatan yang Diperlukan (SIKI):
1. Pemantauan Tanda-Tanda Vital
Lakukan pemantauan tanda-tanda vital secara berkala, seperti pemeriksaan kesadaran, tanda-tanda vital, dan kemampuan komunikasi.
2. Manajemen Glukosa Darah
Berikan intervensi untuk menjaga kadar glukosa darah dalam batas normal, misalnya dengan pemberian insulin, konsumsi makanan, dan pemantauan kadar glukosa.
3. Manajemen Cairan dan Elektrolit
Berikan intervensi untuk menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit, seperti pemberian cairan intravena, monitoring natrium, dan pemberian suplemen elektrolit jika perlu.
4. Terapi Pernapasan
Lakukan intervensi untuk membantu bersihan jalan napas, seperti pemberian oksigen, fisioterapi dada, dan suction jika diperlukan.
Dengan intervensi yang tepat, diharapkan pasien dapat mencapai luaran yang diharapkan dan memulihkan kondisinya. -
Article No. 6339 | 19 Nov 2024
Klinis : lemas mulai tadi malam tadi malam, pagi tadi sulit dibangunkan.diajak komunikasi tidak lancar,bicara tidak jelas. batuk batuk beberapa hari ada riwayat diabet dan aritmia , hasil natrium rendah, hipoglikemi
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang Anda deskripsikan, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
Diagnosa Keperawatan:
1. Penurunan Kesadaran Berhubungan dengan Gangguan Metabolik (Hipoglikemia)
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Penurunan Kesadaran: Hilangnya atau menurunnya respon individu terhadap rangsangan internal atau eksternal.
- Penyebab: Gangguan Metabolik (Hipoglikemia) - Penurunan kadar gula darah yang dapat menyebabkan penurunan kesadaran.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Tingkat Kesadaran: Kemampuan individu dalam merespon rangsangan internal dan eksternal.
- Kriteria Hasil: Pasien menunjukkan peningkatan tingkat kesadaran, interaksi yang efektif, dan mampu berkomunikasi dengan baik.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Pemantauan Tanda-Tanda Vital: Memantau dan mencatat tanda-tanda vital pasien secara berkala untuk mendeteksi adanya perubahan.
- Manajemen Hipoglikemia: Pemberian glukosa atau makanan/minuman yang mengandung karbohidrat untuk meningkatkan kadar gula darah.
- Komunikasi Terapeutik: Membangun hubungan saling percaya dan memberi dukungan emosional kepada pasien.
Penjelasan Singkat:
Pasien mengalami penurunan kesadaran yang kemungkinan disebabkan oleh hipoglikemia (kadar gula darah rendah) akibat riwayat diabetes yang dimiliki. Intervensi keperawatan yang perlu dilakukan adalah memantau tanda-tanda vital, menangani hipoglikemia dengan pemberian glukosa atau makanan/minuman yang mengandung karbohidrat, serta melakukan komunikasi terapeutik untuk membangun hubungan saling percaya dan memberikan dukungan emosional kepada pasien. -
Article No. 6340 | 19 Nov 2024
Klinis : batuk
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Baik, dokter/perekam medik. Untuk kondisi batuk, berikut adalah kode ICD-10 dan ICD-9-CM terkait:
1. Kode ICD-10:
- Kode: R05
- Deskripsi: Batuk
Batuk merupakan gejala umum yang dapat disebabkan oleh berbagai kondisi kesehatan, seperti infeksi saluran pernapasan, asma, penyakit paru-paru, dan lain-lain. Kode ICD-10 R05 mencakup semua jenis batuk, tanpa spesifikasi penyebab.
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: Tidak ada kode spesifik
- Deskripsi: Tidak ada prosedur atau tindakan medis yang spesifik untuk batuk sebagai gejala. Penanganan batuk biasanya berupa pengobatan simptomatik, seperti pemberian obat batuk atau penanganan penyebab mendasar.
Dalam dokumentasi medis, kode ICD-10 R05 dapat digunakan untuk mengkodekan diagnosis batuk, sedangkan untuk prosedur atau tindakan medis yang dilakukan, tidak ada kode ICD-9-CM yang spesifik. Penanganan batuk umumnya dilakukan secara simptomatik atau dengan menangani penyebab mendasarnya.