Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 22354 | 23 Oct 2025
Klinis : menyusui tidak efektif
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10:
Kondisi: Menyusui Tidak Efektif (Kesulitan Menyusu pada Neonatus)
Kode ICD-10: P92.5
Deskripsi Singkat : Kode ini digunakan untuk kondisi kesulitan menyusu pada bayi baru lahir (neonatus). "Menyusui tidak efektif" menggambarkan situasi di mana bayi tidak dapat melekat dengan benar pada payudara, tidak mampu mengisap secara efisien, atau tidak mendapatkan cukup ASI selama proses menyusu. Penyebabnya bisa berasal dari faktor bayi (misalnya refleks isap lemah, prematuritas, atau kondisi medis lain) maupun faktor ibu. Kode P92.5 secara spesifik mengidentifikasi masalah menyusu dari perspektif bayi, yang merupakan bagian dari kategori 'Masalah makan pada neonatus'.
***PERINGATAN: Informasi dan kode ini adalah SARAN untuk tujuan DIKLAT/SIMULASI dan BUKAN pengganti kodifikasi resmi oleh profesional medis.***
-
Article No. 22355 | 23 Oct 2025
Klinis : DS: - Pasien mengatakan saat marah memaki, memukul orang dan merusak barang DO: Pasien dirawat karena riwayat marah-marah, mengancam, memaki saat masuk RS. - Riwayat merusak minimarket dan mencoba merusak kendaraan.
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10:
Kondisi: Gangguan Ledakan Intermiten (Intermittent Explosive Disorder)
Kode ICD-10: F63.8
Deskripsi Singkat : Gangguan Ledakan Intermiten adalah gangguan kontrol impuls yang ditand
Article No. 22356 | 23 Oct 2025
Klinis : DS: - Pasien mengatakan saat marah memaki, memukul orang dan merusak barang DO: Pasien dirawat karena riwayat marah-marah, mengancam, memaki saat masuk RS. - Riwayat merusak minimarket dan mencoba merusak kendaraan.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI:
Kondisi: Perilaku Kekerasan
Kode SDKI: D.0130
Definisi dan Deskripsi SDKI (500-1000 kata): Perilaku kekerasan didefinisikan sebagai perilaku individu yang dapat membahayakan diri sendiri, orang lain, maupun lingkungan secara fisik, emosional, seksual, atau verbal. Kondisi ini merupakan salah satu diagnosis keperawatan jiwa yang paling krusial karena implikasinya yang langsung terhadap keselamatan pasien, staf, dan lingkungan sekitar. Perilaku ini sering kali merupakan manifestasi dari ketidakmampuan individu dalam mengelola emosi yang intens, terutama kemarahan, frustrasi, atau ketakutan, yang diekspresikan melalui cara-cara yang maladaptif dan destruktif. Berdasarkan data yang disajikan, di mana pasien secara subjektif mengakui memaki, memukul orang, dan merusak barang saat marah, serta data objektif yang mencatat riwayat perilaku serupa termasuk merusak properti (minimarket dan kendaraan), diagnosis ini menjadi sangat relevan.
Perilaku kekerasan dapat dipahami melalui berbagai kerangka teori, termasuk model biopsikososial. Dari perspektif biologis, faktor-faktor seperti ketidakseimbangan neurotransmitter (misalnya, penurunan serotonin atau peningkatan dopamin), disfungsi pada area otak yang mengatur emosi dan impulsivitas (seperti lobus frontal dan sistem limbik), serta predisposisi genetik dapat meningkatkan kerentanan seseorang terhadap perilaku agresif. Kondisi medis seperti cedera kepala traumatis, tumor otak, atau gangguan neurologis lainnya juga dapat menjadi pemicu.
Secara psikologis, perilaku kekerasan sering kali berakar pada pengalaman masa lalu dan mekanisme koping yang tidak efektif. Individu yang memiliki riwayat trauma, pelecehan (fisik, emosional, atau seksual), atau penelantaran di masa kecil mungkin tidak pernah belajar cara yang sehat untuk mengekspresikan emosi negatif. Kemarahan menjadi respons yang dipelajari untuk menghadapi ancaman atau rasa tidak berdaya. Harga diri yang rendah, perasaan frustrasi yang kronis karena tujuan hidup yang tidak tercapai, serta ketidakmampuan untuk berkomunikasi secara asertif dapat memicu ledakan amarah. Pada beberapa kasus, perilaku kekerasan merupakan gejala dari gangguan jiwa yang lebih besar, seperti skizofrenia (terutama jika disertai halusinasi perintah untuk menyakiti), gangguan bipolar (selama episode manik), gangguan kepribadian (misalnya, ambang atau antisosial), atau gangguan stres pascatrauma (PTSD).
Dari sudut pandang sosial dan lingkungan, perilaku kekerasan dapat dipengaruhi oleh faktor eksternal. Lingkungan yang penuh tekanan, kemiskinan, pengangguran, dan isolasi sosial dapat meningkatkan tingkat stres dan frustrasi. Paparan terhadap kekerasan, baik di dalam keluarga maupun di komunitas atau media, dapat menormalisasi agresi sebagai cara untuk menyelesaikan konflik (teori belajar sosial). Penyalahgunaan zat, seperti alkohol atau stimulan, secara signifikan menurunkan ambang batas kontrol impuls dan dapat memprovokasi atau memperburuk perilaku kekerasan.
Manifestasi klinis dari perilaku kekerasan sangat bervariasi, mencakup spektrum dari verbal hingga fisik. Gejala mayor yang sering diamati meliputi ancaman verbal, mengumpat dengan kata-kata kasar, berbicara dengan nada tinggi dan ketus, hingga tindakan fisik seperti menyerang orang lain, melukai diri sendiri, atau merusak lingkungan sekitar. Tanda-tanda non-verbal yang dapat menjadi prekursor ledakan amarah termasuk mata melotot, rahang terkatup rapat, tangan mengepal, dan postur tubuh yang tegang dan kaku. Perawat harus waspada terhadap tanda-tanda eskalasi iniArticle No. 22357 | 23 Oct 2025
Klinis : pasien dengan usia kehamilan 37 minggu +2 hari dengan presentasi bokong, maka diagnosa keperawatan yang tepat apa dan luaran serta intervensinya apa
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10:
Kondisi: Perawatan maternal untuk presentasi bokong
Kode ICD-10: O32.1
Deskripsi Singkat : Presentasi bokong adalah kondisi malpresentasi janin di mana bokong atau kaki janin berada di bagian bawah rahim dan akan keluar lebih dulu saat persalinan, bukan kepala. Kondisi ini terjadi pada sekitar 3-4% kehamilan aterm (cukup bulan). Terdapat beberapa jenis presentasi bokong, termasuk sungsang murni (frank breech), sungsang komplet (complete breech), dan sungsang kaki (footling breech). Presentasi ini meningkatkan risiko komplikasi selama persalinan pervaginam, seperti prolaps tali pusat atau kesulitan lahirnya kepala.
Kode ICD-10 O32.1 secara spesifik digunakan untuk mengidentifikasi 'Perawatan maternal untuk presentasi bokong'. Kode ini diterapkan ketika seorang ibu hamil memerlukan observasi, pemantauan, atau intervensi medis karena janinnya teridentifikasi dalam posisi sungsang. Ini mencakup perawatan selama periode antenatal, seperti pada kasus kehamilan 37 minggu, di mana perencanaan persalinan menjadi krusial. Penggunaan kode ini penting untuk dokumentasi rekam medis yang akurat, justifikasi prosedur seperti versi luar (External Cephalic Version/ECV) atau penjadwalan operasi sesar, serta untuk keperluan statistik kesehatan dan penagihan layanan medis. Kode ini menegaskan bahwa fokus perawatan adalah pada masalah presentasi janin yang diketahui atau dicurigai.***PERINGATAN: Informasi dan kode ini adalah SARAN untuk tujuan DIKLAT/SIM
Article No. 22358 | 23 Oct 2025
Klinis : pasien dengan usia kehamilan 37 minggu +2 hari dengan presentasi bokong, maka diagnosa keperawatan yang tepat apa dan luaran serta intervensinya apa
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI:
Kondisi: Kehamilan 37 minggu dengan presentasi bokong
Kode SDKI: D.0080
Definisi dan Deskripsi SDKI (500-1000 kata): Ansietas
Definisi menurut Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI) adalah kondisi emosi dan pengalaman subjektif individu terhadap objek yang tidak jelas dan spesifik akibat antisipasi bahaya yang memungkinkan individu melakukan tindakan untuk menghadapi ancaman. Dalam konteks pasien dengan kehamilan aterm (37 minggu + 2 hari) dan diagnosis presentasi bokong (sungsang), ansietas menjadi diagnosis keperawatan yang sangat relevan dan sering kali menjadi prioritas. Kondisi ini bukan sekadar kekhawatiran biasa, melainkan respons emosional yang kompleks terhadap krisis situasional dan ancaman yang dirasakan terhadap kesejahteraan diri sendiri dan janinnya.
Presentasi bokong pada kehamilan aterm dikategorikan sebagai kondisi berisiko tinggi. Pasien yang telah menjalani kehamilan dengan harapan persalinan normal pervaginam kini dihadapkan pada ketidakpastian dan potensi komplikasi. Ancaman ini bersifat multifaset. Pertama, ada ancaman terhadap keselamatan janin. Pasien mungkin dibanjiri informasi atau misinformasi mengenai risiko persalinan sungsang, seperti prolaps tali pusat, cedera lahir, atau hipoksia janin. Ketakutan akan hasil akhir yang buruk bagi bayinya menjadi sumber kecemasan yang dominan. Kedua, ada ancaman terhadap keselamatan dan kesehatan ibu. Pilihan manajemen untuk presentasi bokong, seperti versi luar (External Cephalic Version/ECV), persalinan pervaginam sungsang yang terencana, atau operasi sesar (Sectio Caesarea/SC) terjadwal, masing-masing memiliki risiko dan implikasinya sendiri. Prospek menjalani prosedur invasif seperti operasi sesar, yang mungkin tidak pernah direncanakan atau diinginkan, dapat memicu ketakutan akan nyeri, proses pemulihan yang lebih lama, dan potensi komplikasi bedah.
Penyebab utama ansietas dalam kasus ini adalah krisis situasional. Diagnosis presentasi bokong pada akhir kehamilan merupakan peristiwa tak terduga yang mengganggu ekspektasi dan rencana persalinan pasien. Hal ini menciptakan disonansi kognitif antara "persalinan ideal" yang dibayangkan dengan realitas medis yang harus dihadapi. Selain itu, terdapat ancaman terhadap konsep diri. Banyak wanita menginternalisasi persalinan normal pervaginam sebagai bagian dari identitas kewanitaan dan keibuannya. Ketika dihadapkan pada kemungkinan operasi sesar, beberapa pasien mungkin merasa gagal, kurang "sempurna", atau kehilangan kendali atas tubuh dan pengalaman melahirkannya. Perasaan ini dapat memperburuk tingkat kecemasan secara signifikan. Faktor lain yang berkontribusi adalah kurang terpapar informasi. Jika penjelasan yang diberikan oleh tenaga kesehatan tidak memadai, tidak jelas, atau terburu-buru, pasien akan mengisi kekosongan informasi tersebut dengan skenario terburuk, yang dipicu oleh cerita dari teman, keluarga, atau internet.
Manifestasi klinis ansietas pada pasien ini dapat bervariasi, mencakup domain fisiologis, emosional, kognitif, dan perilaku.
- Fisiologis: Pasien mungkin mengalami gejala akibat aktivasi sistem saraf simpatik, seperti palpitasi (jantung berdebar), takipnea (napas cepat dan dangkal), tremor, keringat berlebih, mulut kering, ketegangan otot (terutama di leher dan bahu), serta keluhan gastrointestinal seperti mual atau diare. Gangguan tidur, seperti sulit memulai tidur atau sering terbangun di malam hari, juga merupakan gejala umum.
- Emosional: Secara subjektif, pasien akan melaporkan perasaan khawatir yang berlebihan
-
Article No. 22359 | 23 Oct 2025
Klinis : pasien dengan usia kehamilan 37 minggu +2 hari dengan presentasi bokong, maka diagnosa keperawatan yang tepat apa dan luaran serta intervensinya apa
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI:
Kondisi: Pasien hamil 37 minggu + 2 hari dengan presentasi bokong
Kode SDKI: D.0080
Definisi dan Deskripsi SDKI (500-1000 kata): Ansietas didefinisikan sebagai kondisi emosi dan pengalaman subjektif individu terhadap objek yang tidak jelas dan spesifik akibat antisipasi bahaya yang memungkinkan individu melakukan tindakan untuk menghadapi ancaman. Dalam konteks kebidanan, khususnya pada pasien dengan kehamilan aterm (cukup bulan) yang didiagnosis dengan presentasi bokong (sungsang), ansietas menjadi diagnosis keperawatan yang sangat relevan dan sering muncul. Kehamilan itu sendiri merupakan periode transisi yang penuh dengan perubahan fisik dan psikologis, yang secara alami dapat menimbulkan kekhawatiran. Namun, ketika dihadapkan pada komplikasi atau kondisi berisiko tinggi seperti presentasi bokong, tingkat kekhawatiran ini dapat meningkat secara signifikan menjadi ansietas klinis.
Presentasi bokong pada usia kehamilan 37 minggu merupakan sebuah krisis situasional bagi ibu hamil. Pada tahap ini, kemungkinan janin untuk berputar secara spontan ke posisi kepala (presentasi sefalik) sudah sangat kecil. Ibu dihadapkan pada ketidakpastian dan ancaman terhadap proses persalinan yang "normal" dan aman. Kekhawatiran utama biasanya berpusat pada keselamatan janin dan dirinya sendiri. Ibu mungkin cemas memikirkan risiko komplikasi persalinan pervaginam dengan presentasi bokong, seperti lilitan tali pusat, partus macet, atau cedera pada janin. Di sisi lain, alternatif penanganan seperti tindakan versi luar sefalik (External Cephalic Version/ECV) atau persalinan sesar (Sectio Caesarea/SC) yang terencana juga membawa sumber kecemasan tersendiri. Prosedur ECV memiliki risiko kegagalan dan dapat memicu gawat janin, sementara operasi sesar merupakan prosedur bedah mayor dengan risiko perdarahan, infeksi, dan waktu pemulihan yang lebih lama.
Gejala dan tanda ansietas pada pasien ini dapat bermanifestasi secara subjektif maupun objektif. Secara subjektif (gejala mayor), pasien mungkin akan secara verbal mengungkapkan rasa khawatir yang mendalam tentang akibat dari kondisinya ("Bagaimana nasib bayi saya?", "Apakah saya bisa melahirkan dengan selamat?"). Ia mungkin merasa bingung dengan berbagai pilihan penanganan yang ada dan sulit untuk berkonsentrasi saat menerima penjelasan dari tenaga kesehatan. Secara objektif (tanda mayor), perawat dapat mengobservasi pasien tampak gelisah, sering mengubah posisi, tidak bisa duduk tenang, atau menunjukkan raut wajah tegang. Gangguan tidur seperti insomnia atau sering terbangun di malam hari juga merupakan tanda yang umum.
Selain itu, terdapat gejala dan tanda minor yang dapat menyertai. Pasien bisa mengeluh pusing, tidak nafsu makan, atau merasakan jantungnya berdebar-debar (palpitasi). Secara fisiologis, sistem saraf simpatik yang teraktivasi akibat ansietas dapat menyebabkan peningkatan frekuensi napas, peningkatan denyut nadi, dan kenaikan tekanan darah. Tanda lain seperti keringat berlebih (diaforesis), tremor halus pada tangan, dan kulit tampak pucat juga bisa teramati. Dalam interaksi, pasien mungkin menunjukkan kontak mata yang buruk atau sebaliknya, menjadi sangat waspada (hipervigilans).
Penyebab (etiologi) ansietas dalam kasus ini sangat jelas terkait dengan krisis situasional dan ancaman terhadap konsep diri sebagai seorang ibu yang mampu melahirkan secara normal. Adanya kekhawatiran mengalami kegagalan dalam menjalani proses persalinan dan ketakutan akan kemungkinan kematian atau cedera pada janin menjadi pemicu utama. Oleh karena itu, peran perawat dalam mengidentifikasi, mengkaji, dan mengelola ansietas ini menjadi krusial. Penanganan ansietas yang tidak adekuat tidak hanya berdampak pada kesejahteraan psikologis ibu, tetapi juga dapat memengaruhi kondisi fisiologisnya, seperti peningkatan hormon stres (kortisol) yang berpotensi memengaruhi kontraksi rahim dan aliran darah ke janin. Dengan demikian, menegakkan diagnosis Ansietas (D.0080) memungkinkan perawat untuk merancang intervensi yang terfokus pada pemberian dukungan emosional, edukasi yang jelas dan menenangkan, serta mengajarkan teknik koping untuk membantu pasien menghadapi situasi sulit ini dengan lebih tenang dan terkendali.Kode SLKI: L.09093
Luaran yang Diharapkan: Tingkat Ansietas. Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 1x24 jam, diharapkan tingkat ansietas pasien menurun dengan kriteria hasil sebagai berikut:
- Verbalisasi khawatir akibat kondisi yang dihadapi menurun.
- Peril
-
Article No. 22360 | 23 Oct 2025
Klinis : pasien dengan usia kehamilan 37 minggu +2 hari dengan presentasi bokong, maka diagnosa risiko cedera ibu dan janin apakah cocok?
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Gagal mendapatkan konten dari API. Cek log server atau API Key.
-
Article No. 22361 | 23 Oct 2025
Klinis : pasien dengan usia kehamilan 37 minggu +2 hari dengan presentasi bokong, maka diagnosa risiko cedera ibu dan janin apakah cocok?
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Gagal mendapatkan konten dari API. Cek log server atau API Key.
-
Article No. 22362 | 23 Oct 2025
Klinis : pasien dengan usia kehamilan 37 minggu +2 hari dengan presentasi bokong, akan dilakukan operasi sesar maka diagnosa risiko cedera ibu dan janin apakah cocok?
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI:
Kondisi: Risiko Cedera pada Janin berhubungan dengan malpresentasi (presentasi bokong) dan prosedur pembedahan (seksio sesarea) pada kehamilan aterm.
Kode SDKI: D.0137
Definisi dan Deskripsi SDKI (500-1000 kata): Berdasarkan Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI), diagnosis Risiko Cedera pada Janin didefinisikan sebagai "Berisiko mengalami bahaya atau kerusakan fisik pada janin selama periode kehamilan dan persalinan." Diagnosis ini sangat cocok dan krusial untuk kondisi pasien dengan usia kehamilan 37 minggu + 2 hari yang mengalami presentasi bokong dan dijadwalkan untuk menjalani operasi seksio sesarea. Ini adalah diagnosis risiko, yang berarti cedera belum terjadi, namun terdapat faktor-faktor risiko yang signifikan yang membuat janin rentan mengalaminya. Peran perawat adalah mengidentifikasi risiko ini dan mengimplementasikan intervensi untuk mencegah atau meminimalkan potensi cedera.
Faktor risiko utama dalam kasus ini adalah kombinasi dari malpresentasi janinArticle No. 22363 | 23 Oct 2025
Klinis : Pak Slamet, 50 tahun, bekerja sebagai petani di sebuah desa yang sering terkena banjir saat musim hujan. Ia mengalami demam tinggi, nyeri otot terutama pada betis, dan mata merah selama empat hari terakhir. Beberapa tetangganya juga mengalami gejala yang sama. Pak Slamet tinggal di wilayah RW 1 Kelurahan Kedung, yang berlokasi dekat dengan sawah dan kanal air yang sering menjadi tempat bermain anak-anak. Fasilitas sanitasi di desa tersebut terbatas, dan banyak warga yang belum memahami pentingnya kebersihan lingkungan.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI:
Kondisi: Defisit Kesehatan Komunitas
Kode SDKI: D.0130
Definisi dan Deskripsi SDKI (500-1000 kata): Defisit Kesehatan Komunitas adalah kondisi di mana terdapat satu atau lebih masalah kesehatan atau faktor risiko yang mengganggu kesejahteraan suatu kelompok masyarakat yang tinggal di wilayah geografis tertentu dan memiliki nilai serta norma yang sama. Diagnosis ini tidak berfokus pada individu seperti Pak Slamet semata, melainkan memandang Pak Slamet sebagai representasi atau kasus indeks dari masalah kesehatan yang lebih luas yang sedang terjadi di komunitasnya, yaitu RW 1 Kelurahan Kedung. Kasus ini secara jelas menggambarkan adanya defisit kesehatan yang signifikan, yang kemungkinan besar terkait dengan wabah penyakit menular, diduga kuat Leptospirosis, yang dipicu oleh kombinasi faktor lingkungan, sosial, dan perilaku yang kompleks.
Penyebab utama dari defisit kesehatan di komunitas ini adalah ketidakcukupan sumber daya, terutama fasilitas sanitasi yang terbatas dan program promosi kesehatan yang belum efektif. Lingkungan fisik desa yang sering terkena banjir saat musim hujan menciptakan kondisi ideal untuk penyebaran patogen. Banjir tidak hanya merusak infrastruktur tetapi juga mencemari sumber air dan tanah dengan kotoran dan urine hewan, terutama tikus, yang merupakan vektor utama Leptospirosis. Keberadaan sawah dan kanal air yang dekat dengan pemukiman menjadi reservoir penularan yang konstan. Faktor risiko ini diperparah oleh perilaku masyarakat, seperti anak-anak yang bermain di kanal dan petani seperti Pak Slamet yang bekerja di sawah tanpa alat pelindung diri yang memadai (misalnya sepatu bot), sehingga meningkatkan paparan terhadap air yang terkontaminasi.
Gejala dan tanda mayor yang mendukung diagnosis ini adalah adanya masalah kesehatan yang dialami oleh komunitas, yang dibuktikan dengan laporan bahwa "beberapa tetangganya juga mengalami gejala yang sama" dengan Pak Slamet (demam tinggi, nyeri otot, mata merah). Ini menunjukkan adanya pola penyebaran penyakit yang tidak acak dan mengindikasikan sumber paparan yang sama (common source outbreak). Tanda minor yang dapat diidentifikasi adalah program untuk mengatasi masalah kesehatan ini tampaknya belum ada atau tidak efektif, yang tercermin dari pernyataan "banyak warga yang belum memahami pentingnya kebersihan lingkungan". Kurangnya pemahaman ini menunjukkan kegagalan atau ketiadaan program edukasi kesehatan yang berkelanjutan dan relevan dengan konteks lokal.
Kondisi klinis yang terkait erat dengan situasi ini adalah penyakit menular dan kondisi lingkungan yang tidak sehat. Leptospirosis adalah penyakit zoonosis yang penularannya sangat dipengaruhi oleh faktor lingkungan dan perilaku. Bakteri Leptospira interrogans, yang hidup di ginjal hewan seperti tikus, keluar melalui urine dan dapat bertahan hidup selama berminggu-minggu di air tawar atau tanah yang lembab. Ketika banjir terjadi, urine tikus yang berada di selokan, tanah, atau area persawahan akan menyebar luas. Manusia dapat terinfeksi ketika air atau tanah yang terkontaminasi tersebut masuk ke dalam tubuh melalui luka di kulit, selaput lendir mata, hidung, atau mulut. Gejala klasik seperti demam mendadak, nyeri otot hebat (terutama betis), sakit kepala, dan mata merah (konjungtiva suffusion) sangat khas untuk penyakit ini.
Dengan demikian, kasus Pak Slamet harus dilihat sebagai puncak gunung es dari masalah kesehatan komunitas yang lebih dalam. Intervensi yang hanya berfokus pada pengobatan Pak Slamet secara individual tidak akan menyelesaikan akar masalah. Pendekatan keperawatan komunitas diperlukan untuk mengidentifikasi luasnya masalah (misalnya, dengan melakukan survei cepat atau penemuan kasus aktif), mengidentifikasi faktor risiko spesifik di RW 1 (pemetaan area genangan, identifikasi sarang tikus), dan merancang intervensi yang komprehensif. Intervensi ini harus mencakup promosi kesehatan untuk meningkatkan pengetahuan dan mengubah perilaku masyarakat, perbaikan sanitasi lingkungan melalui kerja bakti atau advokasi ke pemerintah setempat, serta kolaborasi dengan puskesmas untuk surveilans penyakit dan penatalaksanaan kasus. Mengatasi defisit kesehatan komunitas ini berarti memberdayakan masyarakat untuk mengenali risiko mereka, mengambil tindakan pencegahan kolektif, dan menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan aman bagi semua warganya.Kode SLKI: L.12105
Luaran yang Diharapkan: Status Kesehatan Komunitas. Setelah dilakukan intervensi keperawatan, diharapkan status kesehatan komunitas RW 1 Kelurahan Kedung meningkat dengan kriteria hasil:
- Partisipasi komunitas dalam program kesehatan (misalnya, kerja bakti, penyuluhan) meningkat.
- Ketersediaan program promosi kesehatan (misalnya, jadwal penyuluhan rutin, media KIE) meningkat.
- Ketersediaan program proteksi kesehatan (misalnya, posko kesehatan saat banjir) meningkat.
- Angka kesakitan akibat penyakit menular terkait lingkungan menurun.
- Kejadian wabah di komunitas menurun.
- Perilaku komunitas dalam mencari bantuan kesehatan meningkat.
- Perilaku kesehatan komunitas sesuai anjuran (misalnya, penggunaan alas kaki, cuci tangan pakai sabun, pengelolaan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100 101 102 103 104 105 106 107 108 109 110 111 112 113 114 115 116 117 118 119 120 121 122 123 124 125 126 127 128 129 130 131 132 133 134 135 136 137 138 139 140 141 142 143 144 145 146 147 148 149 150 151 152 153 154 155 156 157 158 159 160 161 162 163 164 165 166 167 168 169 170 171 172 173 174 175 176 177 178 179 180 181 182 183 184 185 186 187 188 189 190 191 192 193 194 195 196 197 198 199 200 201 202 203 204 205 206 207 208 209 210 211 212 213 214 215 216 217 218 219 220 221 222 223 224 225 226 227 228 229 230 231 232 233 234 235 236 237 238 239 240 241 242 243 244 245 246 247 248 249 250 251 252 253 254 255 256 257 258 259 260 261 262 263 264 265 266 267 268 269 270 271 272 273 274 275 276 277 278 279 280 281 282 283 284 285 286 287 288 289 290 291 292 293 294 295 296 297 298 299 300 301 302 303 304 305 306 307 308 309 310 311 312 313 314 315 316 317 318 319 320 321 322 323 324 325 326 327 328 329 330 331 332 333 334 335 336 337 338 339 340 341 342 343 344 345 346 347 348 349 350 351 352 353 354 355 356 357 358 359 360 361 362 363 364 365 366 367 368 369 370 371 372 373 374 375 376 377 378 379 380 381 382 383 384 385 386 387 388 389 390 391 392 393 394 395 396 397 398 399 400 401 402 403 404 405 406 407 408 409 410 411 412 413 414 415 416 417 418 419 420 421 422 423 424 425 426 427 428 429 430 431 432 433 434 435 436 437 438 439 440 441 442 443 444 445 446 447 448 449 450 451 452 453 454 455 456 457 458 459 460 461 462 463 464 465 466 467 468 469 470 471 472 473 474 475 476 477 478 479 480 481 482 483 484 485 486 487 488 489 490 491 492 493 494 495 496 497 498 499 500 501 502 503 504 505 506 507 508 509 510 511 512 513 514 515 516 517 518 519 520 521 522 523 524 525 526 527 528 529 530 531 532 533 534 535 536 537 538 539 540 541 542 543 544 545 546 547 548 549 550 551 552 553 554 555 556 557 558 559 560 561 562 563 564 565 566 567 568 569 570 571 572 573 574 575 576 577 578 579 580 581 582 583 584 585 586 587 588 589 590 591 592 593 594 595 596 597 598 599 600 601 602 603 604 605 606 607 608 609 610 611 612 613 614 615 616 617 618 619 620 621 622 623 624 625 626 627 628 629 630 631 632 633 634 635 636 637 638 639 640 641 642 643 644 645 646 647 648 649 650 651 652 653 654 655 656 657 658 659 660 661 662 663 664 665 666 667 668 669 670 671 672 673 674 675 676 677 678 679 680 681 682 683 684 685 686 687 688 689 690 691 692 693 694 695 696 697 698 699 700 701 702 703 704 705 706 707 708 709 710 711 712 713 714 715 716 717 718 719 720 721 722 723 724 725 726 727 728 729 730 731 732 733 734 735 736 737 738 739 740 741 742 743 744 745 746 747 748 749 750 751 752 753 754 755 756 757 758 759 760 761 762 763 764 765 766 767 768 769 770 771 772 773 774 775 776 777 778 779 780 781 782 783 784 785 786 787 788 789 790 791 792 793 794 795 796 797 798 799 800 801 802 803 804 805 806 807 808 809 810 811 812 813 814 815 816 817 818 819 820 821 822 823 824 825 826 827 828 829 830 831 832 833 834 835 836 837 838 839 840 841 842 843 844 845 846 847 848 849 850 851 852 853 854 855 856 857 858 859 860 861 862 863 864 865 866 867 868 869 870 871 872 873 874 875 876 877 878 879 880 881 882 883 884 885 886 887 888 889 890 891 892 893 894 895 896 897 898 899 900 901 902 903 904 905 906 907 908 909 910 911 912 913 914 915 916 917 918 919 920 921 922 923 924 925 926 927 928 929 930 931 932 933 934 935 936 937 938 939 940 941 942 943 944 945 946 947 948 949 950 951 952 953 954 955 956 957 958 959 960 961 962 963 964 965 966 967 968 969 970 971 972 973 974 975 976 977 978 979 980 981 982 983 984 985 986 987 988 989 990 991 992 993 994 995 996 997 998 999 1000 1001 1002 1003 1004 1005 1006 1007 1008 1009 1010 1011 1012 1013 1014 1015 1016 1017 1018 1019 1020 1021 1022 1023 1024 1025 1026 1027 1028 1029 1030 1031 1032 1033 1034 1035 1036 1037 1038 1039 1040 1041 1042 1043 1044 1045 1046 1047 1048 1049 1050 1051 1052 1053 1054 1055 1056 1057 1058 1059 1060 1061 1062 1063 1064 1065 1066 1067 1068 1069 1070 1071 1072 1073 1074 1075 1076 1077 1078 1079 1080 1081 1082 1083 1084 1085 1086 1087 1088 1089 1090 1091 1092 1093 1094 1095 1096 1097 1098 1099 1100 1101 1102 1103 1104 1105 1106 1107 1108 1109 1110 1111 1112 1113 1114 1115 1116 1117 1118 1119 1120 1121 1122 1123 1124 1125 1126 1127 1128 1129 1130 1131 1132 1133 1134 1135 1136 1137 1138 1139 1140 1141 1142 1143 1144 1145 1146 1147 1148 1149 1150 1151 1152 1153 1154 1155 1156 1157 1158 1159 1160 1161 1162 1163 1164 1165 1166 1167 1168 1169 1170 1171 1172 1173 1174 1175 1176 1177 1178 1179 1180 1181 1182 1183 1184 1185 1186 1187 1188 1189 1190 1191 1192 1193 1194 1195 1196 1197 1198 1199 1200 1201 1202 1203 1204 1205 1206 1207 1208 1209 1210 1211 1212 1213 1214 1215 1216 1217 1218 1219 1220 1221 1222 1223 1224 1225 1226 1227 1228 1229 1230 1231 1232 1233 1234 1235 1236 1237 1238 1239 1240 1241 1242 1243 1244 1245 1246 1247 1248 1249 1250 1251 1252 1253 1254 1255 1256 1257 1258 1259 1260 1261 1262 1263 1264 1265 1266 1267 1268 1269 1270 1271 1272 1273 1274 1275 1276 1277 1278 1279 1280 1281 1282 1283 1284 1285 1286 1287 1288 1289 1290 1291 1292 1293 1294 1295 1296 1297 1298 1299 1300 1301 1302 1303 1304 1305 1306 1307 1308 1309 1310 1311 1312 1313 1314 1315 1316 1317 1318 1319 1320 1321 1322 1323 1324 1325 1326 1327 1328 1329 1330 1331 1332 1333 1334 1335 1336 1337 1338 1339 1340 1341 1342 1343 1344 1345 1346 1347 1348 1349 1350 1351 1352 1353 1354 1355 1356 1357 1358 1359 1360 1361 1362 1363 1364 1365 1366 1367 1368 1369 1370 1371 1372 1373 1374 1375 1376 1377 1378 1379 1380 1381 1382 1383 1384 1385 1386 1387 1388 1389 1390 1391 1392 1393 1394 1395 1396 1397 1398 1399 1400 1401 1402 1403 1404 1405 1406 1407 1408 1409 1410 1411 1412 1413 1414 1415 1416 1417 1418 1419 1420 1421 1422 1423 1424 1425 1426 1427 1428 1429 1430 1431 1432 1433 1434 1435 1436 1437 1438 1439 1440 1441 1442 1443 1444 1445 1446 1447 1448 1449 1450 1451 1452 1453 1454 1455 1456 1457 1458 1459 1460 1461 1462 1463 1464 1465 1466 1467 1468 1469 1470 1471 1472 1473 1474 1475 1476 1477 1478 1479 1480 1481 1482 1483 1484 1485 1486 1487 1488 1489 1490 1491 1492 1493 1494 1495 1496 1497 1498 1499 1500 1501 1502 1503 1504 1505 1506 1507 1508 1509 1510 1511 1512 1513 1514 1515 1516 1517 1518 1519 1520 1521 1522 1523 1524 1525 1526 1527 1528 1529 1530 1531 1532 1533 1534 1535 1536 1537 1538 1539 1540 1541 1542 1543 1544 1545 1546 1547 1548 1549 1550 1551 1552 1553 1554 1555 1556 1557 1558 1559 1560 1561 1562 1563 1564 1565 1566 1567 1568 1569 1570 1571 1572 1573 1574 1575 1576 1577 1578 1579 1580 1581 1582 1583 1584 1585 1586 1587 1588 1589 1590 1591 1592 1593 1594 1595 1596 1597 1598 1599 1600 1601 1602 1603 1604 1605 1606 1607 1608 1609 1610 1611 1612 1613 1614 1615 1616 1617 1618 1619 1620 1621 1622 1623 1624 1625 1626 1627 1628 1629 1630 1631 1632 1633 1634 1635 1636 1637 1638 1639 1640 1641 1642 1643 1644 1645 1646 1647 1648 1649 1650 1651 1652 1653 1654 1655 1656 1657 1658 1659 1660 1661 1662 1663 1664 1665 1666 1667 1668 1669 1670 1671 1672 1673 1674 1675 1676 1677 1678 1679 1680 1681 1682 1683 1684 1685 1686 1687 1688 1689 1690 1691 1692 1693 1694 1695 1696 1697 1698 1699 1700 1701 1702 1703 1704 1705 1706 1707 1708 1709 1710 1711 1712 1713 1714 1715 1716 1717 1718 1719 1720 1721 1722 1723 1724 1725 1726 1727 1728 1729 1730 1731 1732 1733 1734 1735 1736 1737 1738 1739 1740 1741 1742 1743 1744 1745 1746 1747 1748 1749 1750 1751 1752 1753 1754 1755 1756 1757 1758 1759 1760 1761 1762 1763 1764 1765 1766 1767 1768 1769 1770 1771 1772 1773 1774 1775 1776 1777 1778 1779 1780 1781 1782 1783 1784 1785 1786 1787 1788 1789 1790 1791 1792 1793 1794 1795 1796 1797 1798 1799 1800 1801 1802 1803 1804 1805 1806 1807 1808 1809 1810 1811 1812 1813 1814 1815 1816 1817 1818 1819 1820 1821 1822 1823 1824 1825 1826 1827 1828 1829 1830 1831 1832 1833 1834 1835 1836 1837 1838 1839 1840 1841 1842 1843 1844 1845 1846 1847 1848 1849 1850 1851 1852 1853 1854 1855 1856 1857 1858 1859 1860 1861 1862 1863 1864 1865 1866 1867 1868 1869 1870 1871 1872 1873 1874 1875 1876 1877 1878 1879 1880 1881 1882 1883 1884 1885 1886 1887 1888 1889 1890 1891 1892 1893 1894 1895 1896 1897 1898 1899 1900 1901 1902 1903 1904 1905 1906 1907 1908 1909 1910 1911 1912 1913 1914 1915 1916 1917 1918 1919 1920 1921 1922 1923 1924 1925 1926 1927 1928 1929 1930 1931 1932 1933 1934 1935 1936 1937 1938 1939 1940 1941 1942 1943 1944 1945 1946 1947 1948 1949 1950 1951 1952 1953 1954 1955 1956 1957 1958 1959 1960 1961 1962 1963 1964 1965 1966 1967 1968 1969 1970 1971 1972 1973 1974 1975 1976 1977 1978 1979 1980 1981 1982 1983 1984 1985 1986 1987 1988 1989 1990 1991 1992 1993 1994 1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029 2030 2031 2032 2033 2034 2035 2036 2037 2038 2039 2040 2041 2042 2043 2044 2045 2046 2047 2048 2049 2050 2051 2052 2053 2054 2055 2056 2057 2058 2059 2060 2061 2062 2063 2064 2065 2066 2067 2068 2069 2070 2071 2072 2073 2074 2075 2076 2077 2078 2079 2080 2081 2082 2083 2084 2085 2086 2087 2088 2089 2090 2091 2092 2093 2094 2095 2096 2097 2098 2099 2100 2101 2102 2103 2104 2105 2106 2107 2108 2109 2110 2111 2112 2113 2114 2115 2116 2117 2118 2119 2120 2121 2122 2123 2124 2125 2126 2127 2128 2129 2130 2131 2132 2133 2134 2135 2136 2137 2138 2139 2140 2141 2142 2143 2144 2145 2146 2147 2148 2149 2150 2151 2152 2153 2154 2155 2156 2157 2158 2159 2160 2161 2162 2163 2164 2165 2166 2167 2168 2169 2170 2171 2172 2173 2174 2175 2176 2177 2178