Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 21189 | 28 Aug 2025
Klinis : pasien datang dengan keluhan gatal gatal di bagan badan dan tangan
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan penjelasan yang rinci dan terperinci terkait kondisi pasien yang Anda berikan.
1. Diagnosa Keperawatan SDKI yang Sesuai:
Berdasarkan keluhan pasien yaitu gatal-gatal di bagian badan dan tangan, maka Diagnosa Keperawatan SDKI yang sesuai adalah:
a. Gangguan Integritas Kulit (00046)
Definisi: Kerusakan pada epidermis dan/atau dermis.
Karakteristik Definisi: Adanya lesi pada kulit, perubahan warna kulit, sensasi kulit yang tidak nyaman (gatal, terbakar).
2. Luaran/Output yang Diharapkan Setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
Setelah dilakukan Asuhan Keperawatan, diharapkan pasien dapat mencapai luaran sebagai berikut:
a. Integritas Kulit: Tujuan (Outcome)
Definisi: Kemampuan untuk mempertahankan struktur dan fungsi kulit yang normal.
Kriteria Hasil:
1) Kulit tampak utuh
2) Tidak ada lesi pada kulit
3) Tidak ada perubahan warna kulit
4) Tidak ada sensasi kulit yang tidak nyaman (gatal, terbakar)
3. Intervensi Keperawatan yang Diperlukan untuk Mencapai Tujuan Luaran (SIKI):
Untuk mencapai luaran yang diharapkan, maka diperlukan intervensi keperawatan sebagai berikut:
a. Manajemen Gatal (6680)
Definisi: Memfasilitasi kenyamanan pasien dengan gatal.
Aktivitas:
1) Identifikasi penyebab gatal
2) Kolaborasi dalam pemberian obat antihistamin atau topikal untuk mengurangi gatal
3) Anjurkan penggunaan pakaian yang tidak mengiritasi kulit
4) Anjurkan untuk menghindari aktivitas yang dapat memicu gatal
5) Ajarkan teknik relaksasi dan distraksi untuk mengurangi gatal
6) Pantau respon pasien terhadap intervensi
b. Perawatan Luka (3660)
Definisi: Pencegahan komplikasi dan promosi penyembuhan pada luka.
Aktivitas:
1) Identifikasi karakteristik luka
2) Kolaborasi dalam pemilihan perawatan luka yang sesuai
3) Bersihkan luka sesuai prosedur
4) Aplikasikan salep atau krim sesuai kebutuhan
5) Balut luka dengan perban yang sesuai
6) Anjurkan pasien untuk menjaga kebersihan dan kelembapan kulit
Penjelasan rinci dan terperinci di atas diharapkan dapat membantu Anda dalam memahami Diagnosa Keperawatan SDKI, Luaran/Output SLKI, dan Intervensi Keperawatan SIKI yang sesuai untuk kondisi pasien dengan keluhan gatal-gatal di bagian badan dan tangan. Sebagai perawat, saya akan berusaha memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif untuk memenuhi kebutuhan pasien dan mencapai hasil yang optimal. -
Article No. 21190 | 28 Aug 2025
Klinis : ibu klien mengatakan tidak ke posyandu karena jarak jauh dan tidak ada kendaraan ke tempat posyandu sehingga malas jika jalan kaki Ibu mengatakan malas ke posyandu karena jauh dan tidak ada kendaraan, anak tidak imunisasi karena ada trauma dari anak ke 2 yang kejang setelah imunisasi
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Untuk kondisi yang diberikan, berikut adalah diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
1. Diagnosa Keperawatan:
Ketidakpatuhan (NANDA-I: 00079)
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Kode: D.01.02
Definisi: Pola perilaku dan/atau praktik terkait kesehatan yang tidak sesuai dengan rekomendasi tenaga kesehatan.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Kode: L.01.02.01
Definisi: Tingkat kepatuhan pasien terhadap regimen pengobatan atau tindakan kesehatan yang direkomendasikan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Kode: I.01.02.01
Definisi: Upaya memfasilitasi pasien untuk berperilaku dan/atau mempraktikkan hal-hal terkait kesehatan sesuai dengan rekomendasi tenaga kesehatan.
Penjelasan singkat:
Ibu klien menunjukkan ketidakpatuhan terhadap rekomendasi tenaga kesehatan untuk membawa anak ke posyandu untuk mendapatkan imunisasi. Hal ini disebabkan oleh jarak yang jauh, tidak adanya kendaraan, dan trauma anak sebelumnya setelah imunisasi. Perawat perlu melakukan intervensi untuk memfasilitasi ibu klien agar dapat berperilaku dan mempraktikkan hal-hal terkait kesehatan sesuai dengan rekomendasi tenaga kesehatan. -
Article No. 21191 | 28 Aug 2025
Klinis : Hipertermi
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan informasi yang rinci dan terperinci untuk kondisi hipertermi, sesuai dengan format yang Anda minta.
Diagnosa Keperawatan SDKI yang sesuai untuk Kondisi Hipertermi:
Diagnosa Keperawatan SDKI yang sesuai untuk kondisi hipertermi adalah Hipertermia (00007). Hipertermia didefinisikan sebagai peningkatan suhu tubuh di atas nilai normal yang disebabkan oleh ketidakmampuan tubuh untuk mengatur suhu.
Karakteristik definisi dari Hipertermia (00007) meliputi:
1. Suhu tubuh inti di atas 38,3°C
2. Kulit hangat dan kering
3. Denyut nadi cepat
4. Pernapasan cepat
5. Kelemahan
6. Kelelahan
7. Bingung
8. Mual
9. Kram otot
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
Setelah diberikan Asuhan Keperawatan, diharapkan pasien dengan hipertermi dapat mencapai Luaran/Output sebagai berikut:
1. Termoregulasi: Suhu Tubuh (0800)
- Kriteria Hasil:
a. Suhu tubuh dalam rentang normal (36,5-37,5°C)
b. Tidak ada tanda-tanda hipertermi
c. Tidak ada tanda-tanda hipotermia
2. Kenyamanan: Gejala Fisik (1605)
- Kriteria Hasil:
a. Tidak ada rasa tidak nyaman
b. Tidak ada keluhan nyeri
c. Tidak ada kelelahan yang berlebihan
3. Cognisi (0900)
- Kriteria Hasil:
a. Memperlihatkan orientasi yang baik terhadap waktu, tempat, dan orang
b. Dapat berkonsentrasi dengan baik
c. Tidak ada tanda-tanda kebingungan
Intervensi Keperawatan yang Diperlukan untuk Mencapai Tujuan Luaran (SIKI):
Untuk mencapai Luaran/Output yang diharapkan pada pasien dengan hipertermi, diperlukan intervensi keperawatan sebagai berikut:
1. Manajemen Suhu (3900)
- Tujuan: Mempertahankan suhu tubuh dalam rentang normal
- Aktivitas:
a. Pantau suhu tubuh pasien secara berkala
b. Berikan cairan intravena yang dingin untuk menurunkan suhu
c. Berikan kompres dingin pada dahi, leher, dan lipatan aksila
d. Atur lingkungan yang sejuk dan sejuk
2. Manajemen Kenyamanan (6040)
- Tujuan: Meningkatkan kenyamanan pasien
- Aktivitas:
a. Identifikasi sumber rasa tidak nyaman
b. Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk mengelola gejala fisik
c. Berikan obat-obatan untuk mengurangi rasa tidak nyaman, jika diperlukan
d. Fasilitasi aktivitas dan istirahat yang cukup
3. Peningkatan Kognisi (4720)
- Tujuan: Mempertahankan fungsi kognitif yang optimal
- Aktivitas:
a. Pantau status mental pasien secara berkala
b. Berikan lingkungan yang tenang dan terkendali
c. Fasilitasi aktivitas yang merangsang fungsi kognitif
d. Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk mengelola gangguan kognitif
Dengan penerapan intervensi keperawatan yang tepat, diharapkan pasien dengan hipertermi dapat mencapai Luaran/Output yang diinginkan, yaitu tercapainya termoregulasi yang optimal, peningkatan kenyamanan, dan pemeliharaan fungsi kognitif yang baik. -
Article No. 21192 | 28 Aug 2025
Klinis : syok sepsis. HR 140 . TD 90/60. NGT hitam, drip omeprazole 8 mg/jam
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan penjelasan yang rinci dan terperinci untuk setiap poin yang Anda minta.
1. Diagnosa Keperawatan SDKI untuk kondisi Syok Sepsis:
Diagnosa Keperawatan SDKI yang sesuai untuk kondisi syok sepsis adalah "Perfusi Jaringan Tidak Efektif" (SDKI, 2017). Syok sepsis merupakan kondisi kegagalan sirkulasi yang menyebabkan penurunan suplai oksigen ke jaringan, sehingga dapat mengakibatkan disfungsi organ. Tanda dan gejala yang muncul, seperti HR 140 dan TD 90/60, mengindikasikan adanya gangguan perfusi jaringan.
2. Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
Setelah dilakukan Asuhan Keperawatan, luaran/output yang diharapkan adalah:
a. Perfusi Jaringan: Sirkulasi Perifer Membaik (SLKI, 2019)
- Indikator: Nadi perifer teraba kuat dan hangat, ekstremitas hangat, CRT <3 detik.
b. Stabilitas Hemodinamik Membaik (SLKI, 2019)
- Indikator: Tekanan darah dalam kisaran normal, frekuensi jantung dalam kisaran normal.
3. Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
Untuk mencapai luaran/output yang diharapkan, intervensi keperawatan yang diperlukan adalah:
a. Monitor tanda-tanda vital secara berkala (SIKI, 2018)
- Tujuan: Memantau stabilitas hemodinamik pasien.
b. Lakukan manajemen cairan dan elektrolit (SIKI, 2018)
- Tujuan: Mempertahankan volume darah dan perfusi jaringan yang adekuat.
c. Berikan oksigen sesuai kebutuhan (SIKI, 2018)
- Tujuan: Meningkatkan suplai oksigen ke jaringan.
d. Kolaborasi pemberian vasoaktif dan obat-obatan lainnya (SIKI, 2018)
- Tujuan: Membantu mempertahankan stabilitas hemodinamik.
e. Lakukan perawatan NGT dan monitoring intake-output (SIKI, 2018)
- Tujuan: Memantau status cairan dan elektrolit.
Penjelasan rinci untuk setiap intervensi di atas meliputi tujuan, aktivitas, dan rasional yang sesuai dengan kondisi pasien dengan syok sepsis. Diharapkan dengan penerapan intervensi keperawatan yang tepat, luaran yang diharapkan dapat tercapai dan kondisi pasien dapat membaik. -
Article No. 21193 | 28 Aug 2025
Klinis : syok sepsis. HR 140 . TD 90/60. NGT hitam, drip omeprazole 8 mg/jam. sesak RR 35 x/menit.
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, sebagai seorang perawat profesional, saya akan memberikan rekomendasi yang rinci dan terperinci untuk kondisi syok sepsis yang Anda deskripsikan.
Diagnosa Keperawatan SDKI:
1. Perfusi Jaringan Terganggu berhubungan dengan syok sepsis, ditandai dengan nadi cepat (HR 140), tekanan darah rendah (TD 90/60), dan sesak napas (RR 35 x/menit).
2. Risiko Ketidakefektifan Pola Napas berhubungan dengan proses patologis (syok sepsis), ditandai dengan sesak napas (RR 35 x/menit).
3. Risiko Infeksi berhubungan dengan prosedur invasif (NGT hitam) dan kondisi klinis (syok sepsis).
Luaran/Output yang Diharapkan (SLKI):
1. Perfusi Jaringan: Sirkulasi
- Pasien akan menunjukkan nadi dalam batas normal (60-100 x/menit), tekanan darah sistolik 100-140 mmHg, dan respiratory rate dalam batas normal (12-20 x/menit).
- Pasien akan menunjukkan peningkatan perfusi perifer (pengisian kapiler <2 detik, ekstremitas hangat).
2. Pola Napas
- Pasien akan menunjukkan pola napas yang efektif dengan respiratory rate dalam batas normal (12-20 x/menit) dan tidak ada tanda-tanda distres pernapasan.
3. Kontrol Infeksi
- Pasien akan menunjukkan tanda-tanda infeksi yang minimal atau tidak ada (suhu tubuh normal, tidak ada erythema, edema, atau drainase pada area NGT).
Intervensi Keperawatan (SIKI):
1. Perfusi Jaringan: Sirkulasi
- Monitor tanda-tanda vital (nadi, tekanan darah, respiratory rate) secara berkala.
- Pantau tanda-tanda perfusi perifer (pengisian kapiler, suhu ekstremitas).
- Berikan oksigen sesuai kebutuhan untuk menjaga saturasi oksigen.
- Kolaborasi dengan tim medis untuk pemberian cairan intravena dan obat-obatan vasoaktif (jika perlu) untuk menstabilkan tekanan darah.
2. Pola Napas
- Monitor respiratory rate dan pola napas secara berkala.
- Berikan oksigen sesuai kebutuhan untuk menjaga saturasi oksigen.
- Kolaborasi dengan fisioterapis untuk teknik pernapasan dan mobilisasi dini (jika memungkinkan).
3. Kontrol Infeksi
- Pantau tanda-tanda infeksi (suhu tubuh, erythema, edema, drainase) secara berkala.
- Rawat NGT dengan prosedur aseptik untuk mencegah infeksi.
- Kolaborasi dengan tim medis untuk pemberian terapi antibiotik sesuai indikasi.
- Edukasi pasien dan keluarga tentang pentingnya menjaga kebersihan dan mencegah infeksi.
Dengan penerapan intervensi keperawatan yang komprehensif dan kolaborasi yang efektif dengan tim medis, diharapkan pasien dengan syok sepsis dapat mencapai luaran yang diharapkan, yaitu stabilitas hemodinamik, perbaikan pola napas, dan pencegahan infeksi. Pemantauan yang ketat dan penyesuaian intervensi berdasarkan respons pasien sangat penting untuk mencapai hasil yang optimal. -
Article No. 21194 | 28 Aug 2025
Klinis : pasien datang dari igd dengan suhu 37 dan ttv 120/60 kepala pusing tidak nafsu makan
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Dengan senang hati saya akan memberikan penjelasan rinci terkait diagnosis keperawatan, luaran, dan intervensi keperawatan yang sesuai untuk kondisi pasien yang Anda sampaikan.
Diagnosa Keperawatan SDKI:
Berdasarkan gejala yang dialami pasien, yaitu suhu 37°C, tekanan darah 120/60 mmHg, kepala pusing, dan tidak nafsu makan, diagnosis keperawatan yang sesuai adalah:
1. Nyeri akut
- Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau dijelaskan dalam istilah kerusakan tersebut.
- Penyebab: Cedera akut atau kronis.
- Karakteristik mayor: Pasien melaporkan adanya rasa tidak nyaman atau sakit, ekspresi wajah menunjukkan rasa nyeri, perilaku protektif terhadap area yang nyeri.
2. Gangguan nutrisi: Kurang dari kebutuhan tubuh
- Definisi: Asupan nutrisi tidak adekuat untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
- Penyebab: Anoreksia, mual, dan gangguan pencernaan.
- Karakteristik mayor: Pasien melaporkan tidak nafsu makan, perubahan berat badan, dan peningkatan atau penurunan intake makanan.
Luaran/Output yang Diharapkan (SLKI):
1. Nyeri Akut:
- Pasien melaporkan penurunan intensitas nyeri.
- Pasien mendemonstrasikan strategi manajemen nyeri yang efektif.
- Pasien menunjukkan tanda-tanda vital dalam rentang normal.
2. Gangguan Nutrisi: Kurang dari Kebutuhan Tubuh:
- Pasien menunjukkan peningkatan berat badan sesuai target.
- Pasien melaporkan peningkatan nafsu makan.
- Pasien menunjukkan tanda-tanda vital yang stabil.
Intervensi Keperawatan (SIKI):
1. Nyeri Akut:
- Lakukan pengkajian nyeri komprehensif.
- Berikan analgesik sesuai instruksi medis.
- Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengatasi nyeri, seperti relaksasi, terapi dingin/hangat, dan distraksi.
- Monitor tanda-tanda vital secara rutin.
- Kolaborasi dengan tim kesehatan lain untuk penanganan nyeri yang efektif.
2. Gangguan Nutrisi: Kurang dari Kebutuhan Tubuh:
- Lakukan pengkajian status nutrisi secara komprehensif.
- Buat rencana diet yang sesuai dengan kebutuhan dan preferensi pasien.
- Berikan makanan dan suplemen sesuai kebutuhan.
- Ajarkan pasien dan keluarga tentang pentingnya nutrisi yang adekuat.
- Monitor berat badan dan tanda-tanda vital secara rutin.
- Kolaborasi dengan ahli gizi untuk memastikan pemenuhan kebutuhan nutrisi pasien.
Dengan intervensi keperawatan yang tepat dan kolaborasi dengan tim kesehatan lain, diharapkan pasien dapat mengatasi nyeri akut, meningkatkan asupan nutrisi, serta memperoleh tanda-tanda vital yang stabil. Tujuan akhirnya adalah peningkatan status kesehatan pasien dan kualitas hidupnya. -
Article No. 21195 | 28 Aug 2025
Klinis : pasien datang dari igd dengan suhu 37 dan ttv 120/60 kepala pusing tidak nafsu makan
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: \rtf1\ansi\ansicpg1252\deff0\nouicompat{\fonttbl{\f0\fnil\fcharset0 Calibri;}}
{\colortbl;\red0\green0\blue0;\red0\green0\blue255;\red255\green0\blue0;}
{\*\generator Riched20 10.0.22621}\viewkind4\uc1
\pard\sa200\sl276\slmult1\f0\fs22\lang1057\b DIAGNOSIS KEPERAWATAN DAN PENJELASAN SDKI - SLKI - SIKI\b0
\par
\par \b Pasien:\b0 Perempuan/Laki-laki, datang dari IGD dengan keluhan suhu 37\super o\super0 C, tekanan darah 120/60 mmHg, kepala pusing, dan tidak nafsu makan.
\par
\par \b Diagnosis Keperawatan:\b0 Risiko Ketidakseimbangan Nutrisi: Kurang dari Kebutuhan Tubuh (SDKI: B.2.1)
\par
\par \b Penjelasan Singkat:\b0
\par
\par \b 1. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia) - Kode: B.2.1\b0
\par \tab - \b Definisi:\b0 Risiko terjadinya asupan nutrisi yang tidak adekuat untuk memenuhi kebutuhan metabolik tubuh.
\par \tab - \b Faktor Risiko/Karakteristik:\b0 Tidak nafsu makan (faktor biologis), pusing (faktor fisiologis yang dapat mempengaruhi kemampuan makan), dan tekanan darah 120/60 mmHg (mungkin menunjukkan kondisi hipotensi yang berkontribusi terhadap pusing dan malaise). Suhu 37\super o\super0 C dalam batas normal, namun dapat menjadi pertanda awal proses inflamasi atau infeksi yang mempengaruhi nafsu makan.
\par
\par \b 2. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia) - Kode: 0403 Status Nutrisi\b0
\par \tab - \b Definisi:\b0 Luaran yang diharapkan adalah perbaikan status nutrisi pasien.
\par \tab - \b Indikator:\b0
\par \tab\tab - Asupan makanan dan cairan adekuat (meningkat)
\par \tab\tab - Nafsu makan membaik
\par \tab\tab - Tidak mengalami penurunan berat badan yang signifikan
\par \tab\tab - Keluhan pusing berkurang atau hilang
\par
\par \b 3. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) - Kode: 1120 Manajemen Nutrisi\b0
\par \tab - \b Definisi:\b0 Pemberian dukungan nutrisi dan konseling untuk memenuhi kebutuhan nutrisi tubuh.
\par \tab - \b Aktivitas:\b0
\par \tab\tab - Kaji penyebab tidak nafsu makan (misalnya, pusing, mual, faktor psikologis)
\par \tab\tab - Kolaborasi dengan tim gizi untuk menentukan kebutuhan kalori dan jenis diet yang sesuai
\par \tab\tab - Anjurkan pasien untuk makan dalam porsi kecil namun sering
\par \tab\tab - Monitor tanda-tanda dehidrasi atau malnutrisi (turgor kulit, mukosa mulut, berat badan)
\par \tab\tab - Berikan edukasi tentang pentingnya nutrisi dalam proses penyembuhan
\par \tab\tab - Kolaborasi pemberian antiemetik jika diperlukan (setelah konsultasi dengan dokter)
\par
\par \b Catatan:\b0 Diagnosis ini bersifat \i risiko\i0 , sehingga intervensi difokuskan pada pencegahan dan meminimalkan faktor risiko. Pemantauan ketat terhadap tanda-tanda dehidrasi, hipoglikemia, atau memburuknya status nutrisi sangat penting.
\par
\par Hormat kami,
\par \i Perawat Klinis\i0
\par}
-
Article No. 21196 | 28 Aug 2025
Klinis : Subjective (S) ibu mengatakan perut anak lebih mengecil diabnding seelumnya, anak muntah pagi ini jam 07.00 1 kali, warna hijau. anak masih mual. keluhan nyeri masih ada dibgian perut hilang timbul, anak belum BAB 9 hari, pagi ini anak demam subfebris, S : 37.8 C Dx : Tumor Abdomen Susp. Limfoma Maligna + Yolk sac tumor + dermatitis seboroik + S. lleus Obstruksi + Dehidrasi pucat anak nampak berkurang Anaak tidak bisa tidur, anak minta minum terus menerus objektif keadaan umum tampak lemah, kesadaran composmetis, tampak konjungtiva anemis berkurang, tampak sklera ikterik tampak perut membesar, nyeri perut masih FLACC 3, tampak kurus, kepala tampak exoriasi, tampak dermatitis (+) regio frontal Tampak suara nafas vesikuler, tidak terdengar suara nafas tambahan ronkii NGT alir -> pasien dipuasakan Terpasang oksigen NK 3 lpm Status Gizi : gizi kurang + stunted 12:32:31 BC 06.00-12.00 wita -08-25 11:56:50 INPUT makan: 0 cc minum: 0 cc infus TPN + lipid : 267.48 + 8.75 cc Koreksi NS3% : 20 cc obat2an injeksi + oral : 25 ml OUTPUT BAK : 230 cc BAB: 0 cc NGT alir: 0 Muntah : 10 cc IWL 6 jam : 47,25 cc Suhu Rr: Spoz: : 36.9?C : 30 bpm : 98% Salin Nadi BB: : 115 bpm : 11.3 kg
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan informasi yang diberikan, berikut adalah diagnosa keperawatan SDKI, luaran/output yang diharapkan setelah asuhan keperawatan (SLKI), dan intervensi keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan luaran (SIKI):
Diagnosa Keperawatan SDKI:
1. Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan penurunan nafsu makan, mual, dan muntah.
2. Nyeri akut berhubungan dengan proses patologis dalam abdomen.
3. Defisit volume cairan berhubungan dengan penurunan asupan cairan dan kehilangan cairan melalui muntah.
4. Gangguan pola tidur berhubungan dengan rasa tidak nyaman dan cemas.
5. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan fisik.
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Keseimbangan nutrisi: asupan sesuai kebutuhan
- Indikator: Berat badan terpelihara, tidak ada penurunan berat badan, asupan makan/minum adekuat.
2. Kontrol nyeri
- Indikator: Skala nyeri menurun, tidak ada tanda-tanda nyeri.
3. Keseimbangan cairan
- Indikator: Turgor kulit baik, CRT <3 detik, tidak ada tanda dehidrasi.
4. Pola tidur terpelihara
- Indikator: Anak dapat tidur dengan tenang, tidak ada gangguan tidur.
5. Toleransi aktivitas meningkat
- Indikator: Anak dapat melakukan aktivitas sehari-hari dengan baik, tidak tampak lelah.
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
1. Manajemen nutrisi
- Berikan dukungan nutrisi sesuai kebutuhan, pantau asupan dan output cairan, kolaborasi dengan ahli gizi.
2. Manajemen nyeri
- Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif, berikan analgesik sesuai indikasi, berikan terapi non-farmakologis.
3. Manajemen cairan
- Kaji status cairan, berikan cairan sesuai kebutuhan, pantau input dan output cairan, lakukan kolaborasi pemberian cairan intravena.
4. Peningkatan tidur
- Ciptakan lingkungan yang nyaman untuk tidur, berikan edukasi dan dukungan pada anak dan keluarga.
5. Peningkatan aktivitas
- Evaluasi toleransi aktivitas, bantu aktivitas sesuai kemampuan, berikan dukungan fisik dan psikologis.
Penjelasan rinci dan terperinci:
Pada kasus ini, anak mengalami berbagai kondisi klinis yang mengindikasikan adanya masalah kesehatan yang kompleks. Diagnosa keperawatan SDKI yang teridentifikasi mencakup masalah nutrisi, nyeri, cairan, tidur, dan aktivitas. Luaran/output yang diharapkan setelah asuhan keperawatan adalah memulihkan status nutrisi, mengendalikan nyeri, menjaga keseimbangan cairan, mempertahankan pola tidur yang adekuat, dan meningkatkan toleransi aktivitas. Intervensi keperawatan yang diperlukan meliputi manajemen nutrisi, nyeri, cairan, peningkatan tidur, dan peningkatan aktivitas. Kolaborasi dengan ahli gizi dan pemberian cairan intravena juga diperlukan untuk mendukung penatalaksanaan yang komprehensif. Penekanan utama adalah pada pemulihan status kesehatan anak secara holistik, dengan mempertimbangkan aspek fisik, psikologis, dan sosial. -
Article No. 21197 | 28 Aug 2025
Klinis : pasien dengan keluhan : lemah anggota gerak kanan sejak 3 hari yang lalu,mual dan muntah (-) menelan (+) bicara (-)sakit kepala (-) bab dan bak (+)
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Sebagai perawat, saya akan memberikan diagnosa keperawatan, luaran yang diharapkan, dan intervensi keperawatan yang sesuai dengan kondisi pasien yang Anda deskripsikan.
Diagnosa Keperawatan SDKI:
Berdasarkan gejala yang dilaporkan, yaitu lemah anggota gerak kanan sejak 3 hari, maka diagnosa keperawatan yang sesuai adalah Mobilitas Fisik Terganggu. Diagnosa ini mencerminkan adanya penurunan kemampuan pasien untuk melakukan pergerakan yang disengaja dan terkontrol pada satu atau lebih anggota tubuh.
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
Setelah diberikan asuhan keperawatan yang sesuai, diharapkan luaran yang dapat dicapai adalah:
1. Mobilitas Fisik Membaik: Pasien dapat melakukan pergerakan yang disengaja dan terkontrol pada anggota tubuh yang terganggu dengan bantuan minimal.
2. Risiko Jatuh Berkurang: Pasien tidak mengalami jatuh selama proses perawatan.
3. Kesejahteraan Psikologis Membaik: Pasien menunjukkan peningkatan mood dan motivasi dalam melakukan aktivitas sehari-hari.
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
1. Manajemen Mobilitas
- Melakukan pengkajian menyeluruh terhadap kemampuan mobilitas pasien
- Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi mobilitas pasien
- Menyusun rencana rehabilitasi dan latihan untuk meningkatkan mobilitas
- Memberikan bantuan dan alat bantu sesuai kebutuhan pasien
- Memantau perkembangan mobilitas pasien secara berkala
2. Pencegahan Jatuh
- Mengidentifikasi faktor risiko jatuh pada pasien
- Menyediakan lingkungan yang aman dan terkendali
- Mengajarkan pasien dan keluarga tentang strategi pencegahan jatuh
- Memantau aktivitas pasien dan memberikan bantuan sesuai kebutuhan
3. Dukungan Psikologis
- Melakukan asesmen terhadap kondisi psikologis pasien
- Memberikan dukungan emosional dan motivasi kepada pasien
- Melibatkan keluarga dalam proses perawatan untuk memberikan dukungan
- Mengidentifikasi dan mengatasi masalah psikologis yang muncul selama perawatan
Dengan menerapkan intervensi keperawatan yang komprehensif dan terpusat pada pasien, diharapkan pasien dapat memulihkan mobilitas fisik, menurunkan risiko jatuh, serta meningkatkan kesejahteraan psikologisnya. -
Article No. 21198 | 28 Aug 2025
Klinis : Pasien anak perempuan, usia 5 tahun, mengalami demam tinggi selama 3 hari, ruam merah di kulit, bintik Koplik di mukosa mulut, batuk kering, dan mata merah. Hasil pemeriksaan menunjukkan kemungkinan campak.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI yang sesuai dengan kondisi pasien yang Anda deskripsikan, dengan nada akademis dan persona sebagai perawat pakar.
Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) [00046]
Definisi: Rentan terhadap invasi dan multiplikasi organisme patogen, yang dapat menyebabkan komplikasi pada saluran pernapasan.
2. Risiko Demam [00256]
Definisi: Rentan terhadap peningkatan suhu tubuh di atas rentang normal, yang dapat membahayakan kesehatan.
3. Risiko Gangguan Integritas Kulit [00047]
Definisi: Rentan terhadap kerusakan pada epidermis dan/atau dermis, yang dapat mengganggu fungsi kulit.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
1. ISPA [D.0046]
2. Demam [D.0256]
3. Gangguan Integritas Kulit [D.0047]
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Kontrol Infeksi [L.0154]
2. Manajemen Demam [L.0198]
3. Integritas Kulit [L.0140]
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen Infeksi [I.0154]
Definisi: Tindakan yang dilakukan untuk mencegah, mengendalikan, dan menangani infeksi.
2. Manajemen Demam [I.0198]
Definisi: Tindakan yang dilakukan untuk menurunkan suhu tubuh yang meningkat.
3. Perawatan Luka [I.0140]
Definisi: Tindakan yang dilakukan untuk mempertahankan dan memperbaiki integritas kulit.
Berdasarkan kondisi pasien yang Anda deskripsikan, yaitu seorang anak perempuan usia 5 tahun dengan gejala demam tinggi, ruam merah di kulit, bintik Koplik di mukosa mulut, batuk kering, dan mata merah, kemungkinan besar pasien tersebut mengalami penyakit campak. Oleh karena itu, diagnosa keperawatan yang sesuai adalah risiko infeksi saluran pernapasan akut, risiko demam, dan risiko gangguan integritas kulit.